Bagian°04 ✔

65K 4.8K 136
                                    

****

☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬

Setelah istirahat tadi mereka duduk di lapangan menunggu waktu masuk tiba dan hanya menatap beberapa anak basket bermain, di sana pun terdapat Rangga beserta sahabatnya yang sedang bermain.

"Mereka semua kenapa berubah Elina? Aya fikir cuman Rangga aja yang berubah tapi mereka semua juga," ujar Ayara membayangkan kejadian di kantin saat teman Rangga bersikap seakan mereka tidak mengenal Ayara.

Ayara dan Elina bersahabat sejak kecil dengan Rangga dan Bara, kadang sesekali Rangga dan Bara mengajak Ayara dan Elina bermain bersama sahabatnya yang lain. Jadi sahabat Rangga pun mengenal Ayara dan Elina namun semua telah berubah seiring dengan berjalannya waktu.

"Semenjak Rangga dan Bara beserta teman mereka yang lain masuk geng motor Filos sifat mereka berubah banget," ujar Elina.

"Geng motor? Rangga masuk geng motor? Kok bisa?"

"Saat Masuk SMA Rangga dan yang lainnya masuk geng motor yang bernama Filos, awalnya biasa aja sih sampai akhirnya Rangga di pilih jadi ketua geng Filos itu dan semua teman Rangga jadi tim inti Filos sifat mereka semua berubah sama Elin tapi sama yang lain biasa aja, eh di tambah Rusma juga deh," cerita Rusmi.

"Kok gue sih Rusmi?" Tanya Rusma sewot.

"Emang iya kan? Dewa selalu lebih pentingin Salsa dari pada lo," ujar Rusmi.

"Salsa sahabat Dewa sejak kecil, dan Dewa juga udah pernah bilang kan kalau dia gak ada perasaan apa-apa sama Salsa,"

"Iya tapi Salsa suka sama Dewa dan dia berusaha ngerebut Dewa dari lo," ujar Rusmi kesal dengan kembarannya ini.

"Udah ih, jangan ribut. Elina, emang bener kata Rusmi?" Tanya Ayara menatap Elina

Elina mengangguk "Iya, sama si kembar, Sinta dan Lusi mereka biasa aja tapi kalau sama gue kadang mereka ngejauh, bahkan Bara kayak gak peduli lagi sama gue," ujar Elina tersenyum miris.

"Bara kok gitu sih, bukannya Bara suka sama Elina ya?" Ujar Ayara sedikit kesal.

"Suka? Mungkin cuman bualan dia aja, cowok kan emang gitu manis cuman di mulut doang," ujar Elina tersenyum miris.

"Tapi Elina masih cinta sama Bara?" Tanya Ayara.

"Sangat," lirih Elina.

"Semangat ngejar Bara Lin, Aya aja mau usaha untuk Rangga kembali lagi hangat sama Ayara," ujar Ayara tersenyum.

"Gue gak yakin Elina bisa sesabar lo Ayara, di pertama kali di cuekin aja sama Bara nih anak udah nangis." ujar Sinta.

"Elina belum coba aja, ayok dong semangat perjuangin cinta Elina ke Bara," ujar Ayara dengan semangat.

"Bisa di coba deh," ujar Elina walau iya tak tau ia akan kuat atau tidak nantinya menghadapi sikap Bara.

"Oh iya, tadi malam Aya sama Rangga tunangan loh," cerita Ayara.

"Hah? Kok bisa? Kita kok gak di undang?" Ujar Lusi.

"Aya juga gak tau, tapi saat sampai kemarin Mami ngajakin Aya ke rumah Rangga eh tau-taunya malah Aya tunangan sama Rangga." Ujar Ayara.

"Bagus dong, lo bisa lebih dekat dengan Rangga nanti," ujar Meli.

"Gak tau juga ya Meli, karna Rangga udah punya pacar."

"APA?" Kaget Mereka bersamaan.

"Kalau Rangga udah punya pacar kenapa dia mau tunangan sama lo Ayara?" Ujar Rusmi menahan kekesalannya.

Rangga cruel boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang