Chapter 23

85.9K 8.9K 1.1K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)


Suka sama ceritanya? Jangan lupa bantu share yaa❤❤


"Lo abis ngapain? Rumah bisa kayak gudang gini berantakan banget" Oceh Zion sambil memunguti pecahan guci yang berada di lantai.

Raka hanya diam tidak membalas dan lebih memilih duduk bersantai di sofa. Dia sengaja mengundang dua sahabatnya itu untuk membicarakan perihal Brandon dan membantunya membersihkan rumah yang sudah seperti kapal pecah akibat ulah Kayla dan mantan temannya.

Lelaki dengan jaket hitam dan bandana di rambutnya itu menghela nafas lega karena akhirnya pekerjaannya dapat dia selesaikan. Sean berjalan mendekati Raka bergabung duduk di samping lelaki itu. "Bisu lo? Ditanya malah diem"

"Galau dia orang yang dipercaya taunya pengkhianat" Celetuk Zion ikut bergabung.

"Kita bilang juga apa, Ka. Tuh orang sejak nyakitin Kayla di gedung belakang sekolah berubah total. Balik lagi ke sifat awalnya" Sean menepuk pundak Raka. Sahabatnya itu terlihat gamang dengan pemikirannya. "Udah gak usah dipikirin"

"Bacot lo berdua bisa diem gak? Ini perut gue mules makanya diem aja" Ketus Raka. "Lagian buat apa gue mikirin Brandon, dia gak se berharga itu sampe harus gue galauin"

Keadaan hening sejenak, hingga akhirnya Zion kembali membuka suara setelah meneguk jus di atas meja. "Lo kenapa akhir-akhir ini jarang ikutan main basket bareng kita?"

"Sibuk dia" Sindir Sean. "Sibuk sama pacarnya" Sambung lelaki itu semakin mempertajam sindiran ucapannya.

"Gak usah bawa-bawa Gladys!" Ucap Raka melotot tajam.

"Terus kenapa?" Tanya Zion. "Jangan lo pikir kita berdua gak tau kalau lo punya niat kubur mimpi lo demi jadi pilot kayak yang orang tua Gladys mau"

Tubuh Raka sedikit menegang. Darimana kedua sahabatnya mengetahui itu?

"Gue gak sengaja denger percakapan Gladys sama papahnya waktu dia dianter ke sekolah. Mereka bicarain itu di gerbang sekolah" Ujar Sean menjawab kebingungan Raka. "Lo bodoh kalau mau nuruti itu"

"Terserah gue, ini hidup gue" Balas Raka acuh.

"Cih, jadi penjahat di hidup sendiri ceritanya?" Zion tertawa meremehkan. "Gladys emang baik, Ka. Dia cantik, dia pinter, dia dewasa, dia multitalent, tapi kalau udah nyiksa lo dia gak ada apa-apanya. Bisanya cuma didukung, tapi gak mau ngedukung"

"Mau enaknya doang dia mah" Imbuh Sean menambahi. "Cukup ilmu akademik aja lo bodoh, soal cinta jangan"

"Berisik!"

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang