"RAKH-... emhh"
Mulut dan hidungnya segera dibekap menggunakan sapu tangan bius. Cyra mulai lemas, ia merasakan tubuhnya tengah diseret. Sebelum ia kehilangan kesadaran ia memiliki ide agar Phentanonz bisa mengetahui kalau ia diculik. Cyra dengan tenaga yang tersisa, memukul kuat motor milik salah satu inti Phentanonz hingga alarm motornya berbunyi.
"Sial" umpat pria itu. Ia dengan segera menggendong Cyra dan memasukkannya kedalam sebuah mobil hitam. Rakha dan Phentanonz sempat melihat plat mobil misterius itu dan dengan sekejap mengetahui siapa pelakunya.
"PASCAL!!!" pekik Rakha.
Mereka semua bergegas mengendarai motor masing-masing dan menyusul Pascal. Tak lupa senjata kecil yang selalu mereka bawa. Gantungan kunci berbentuk Zippo yang selalu di pasang pada kunci motor itu dimiliki semua anggota Phentanonz, yang jika dibuka akan mengeluarkan pisau kecil yang sangat tajam
Untungnya kawasan rumah Cyra dan Rakha bukanlah kawasan padat penduduk. Rumah-rumah disana hanya ada beberapa saja dan jaraknya berjauhan sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang berlebihan bagi para warga.
Deru motor bersahutan menambah suasana gelap malam semakin mencekam. Disaat mereka sampai di jalan yang cukup lebar dan sepi, jari telunjuk Rakha mengacung ke atas dan memutar searah jarum jam. Ia memberi isyarat agar Phentanonz mengepung mobil Pascal dengan cara memutarinya. Semua mengambil posisi masing-masing dan mulai melakukan perintah ketuanya.
Pascal terkepung, mereka terpaksa berhenti dan turun meninggalkan Cyra yang masih pingsan didalam mobil. Motor para anggota Phentanonz langsung ditinggalkan dalam keadaan mati tapi masih dalam posisi mengepung mobil Pascal.
Mereka mulai war mereka. Aksi pukul memukul tak terelakkan lagi. Tak disangka malam itu, pascal membawa banyak senjata tajam, membuat masing-masing anggota phentanonz fokus berhadapan dengan satu anggota pascal. Berbeda dengan Rakha yang kini dikeroyok dua orang sekaligus. Yang satu membawa belati, yang satu membawa pisau kecil yang ujungnya amat tajam.
Rakha berhasil menumbangkan salah satunya dan mengambil belati yang ia pegang. Namun, dengan cepat pisau melewati bawah lehernya. Rakha hampir tersayat. Karena terkejut ditambah setelah itu si pembawa pisau menendang dadanya membuat Rakha tersungkur.
Sial mana belati nya? Batin Rakha.
Pisau diangkat siap menebas kepala Rakha.
"Akhh..."
Rakha selamat tapi tidak dengan gadis yang melindunginya. Tiba-tiba saja Cyra berlari dan menutupi tubuh Rakha dengan tubuhnya hingga membuat lengan kanannya tersayat. Cairan merah mengalir dari lengan Cyra.
Rakha spontan memeluk Cyra dan terfokus kembali pada anggota Pascal yang masih membeku ditempat karena salah sasaran. "You fucking shit!"
Rakha memekik mengumpat dan dengan segera mengeluarkan zippo miliknya dan membiarkan zippo itu mengelus lembut kulit kaki pria didepannya itu dan beralih menyayat kasar pipinya.
"ARGHHH!!!"
Motor Phentanonz menyingkir dari hadapan mobil Pascal. Mereka tahu , para pengecut itu pasti akan melarikan diri. Jadi mereka persilahkan mereka pergi dengan jabatan pengecut yang terhormat.
"Hey, lo gapapa?" tanya Rakha pada Cyra.
"Sakit.."
Napas Rakha terengah, ia segera membawa Cyra dalam gendongannya dan menaikkannya ke atas motor.
"Diem! Pegangan yang kenceng!" titah Rakha.
"Gue pulang!" pamit Rakha pada Phentanonz.
KAMU SEDANG MEMBACA
CYRAKHA
Teen Fiction"𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐦𝐩𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡." 🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) Sebuah amanah telah membawanya muncul dalam kehidupan seorang ketua dari Phentanonz...
CYRAKHA • 08
Mulai dari awal