41. Hal Hebat [Bonchap]

Mulai dari awal
                                    

"Abis panen semangka lo?" tanya Chandra

"Biasa, gue kan ketua osis terfavorit jadi pada ngasih gue semangka," jawab Malvin dengan tersenyum bangga

"Ngga nanya sih"

Malvin langsung mendengus kesal, dan sekarang anggota mereka sudah lengkap. Mereka semua pun saling merangkul seperti mengatakan salam perpisahan satu sama lain.

Kini Alana dan Azura sudah menangis tersedu-sedu kala lagu Sampai Jumpa milik Endank Seokamti diputar dengan volume besar dari arah aula. Begitu juga dengan semua murid kelas 12 yang ada di sana.

Alana, Azura dan Disty ikut bergabung dengan para lelaki. Chandra pun menertawakan wajah Alana serta Azura yang memerah tetapi lengannya langsung di pukul pelan oleh Disty.

Renan yang melihat Alana menangis hanya mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang, saat itu juga tangisan Alana semakin mengalir deras.

Sekarang semua murid kelas 12 pun saling mendekat, merangkul satu sama lain dan membuat lingkaran besar sambil bernyanyi bersama. Beberapa murid pun berlari memutari mereka sambil membawa smoke bomb yang sudah mengeluarkan asap berwarna.

"Hei, sampai jumpa di lain hari~"

"Untuk kita bertemu lagi~"

"Ku relakan dirimu pergi~"

"Meskipun ku tak siap untuk merindu~"

"Ku tak siap tanpa dirimu~"

"Kuharap terbaik untukmu~"

Suasana di lapangan sekolah penuh haru dan air mata, kala teringat tiga tahun terakhir yang mereka semua habiskan secara bersama-sama. Kenapa waktu cepat sekali berlalu?

Alana tersenyum dengan butiran bening yang terus mengalir, ia memperhatikan teman-temannya satu persatu. Ah, Alana jadi teringat dengan semua momen yang kini berputar begitu saja di kepalanya.

Mulai dari kelas mereka yang sangat rusuh akibat Chandra dan Disty selalu bertengkar,

Azura yang selalu terkena imbasnya lalu menggerutu sepanjang hari,

Malvin dengan semangkanya yang selalu ia bawa dari rumah,

Nathan dengan tingkah random dan senyum manisnya yang selalu ia pancarkan,

Javas yang selalu mencari perhatian para gadis ketika lewat di depan kelasnya,

Dan...

Lelaki hebat yang kini selalu ada di sampingnya. Alana kemudian berpikir bagaimana jika ia tidak pura-pura pingsan kala itu? apakah semuanya akan berjalan seperti sekarang?

Yang pasti Alana akan menemukan seribu satu cara agar bisa bersama dengan Renan.

-

Hujan malam ini kembali menyapa bumi dengan rintiknya. Seorang gadis dengan rambut yang di cepol sederhana duduk di meja belajar sambil menyesap matcha hangat dari cangkir miliknya.

Mulutnya melengkung membentuk senyuman kala mendengar suara nyanyian yang mengalun lembut di telinganya. Seseorang itu mengirim sebuah voice note dirinya sedang menyanyikan sebuah lagu.

Lagu dari Govinda, Hal Hebat.

Alana lalu membuka buku catatan kimianya, di halaman paling belakang terdapat sebuah rencana. Rencana yang sudah lama ia tulis di buku itu. Beberapa sudah ia coret, tanda mereka sudah memenuhi rencana-rencana itu.

Struggle, Love, and Bipolar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang