Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Laura tidak bisa menghentikan tangisnya saat melihat pria yang sangat ia cintai kini telah datang untuk menyelamatkannya. Ingin rasanya wanita itu berlari ke pelukan pria itu, namun ia sama sekali tidak bisa bergerak. Bahkan Laura menghiraukan rasa sakit pada perutnya.
Sedangkan Oliver yang berdiri di ambang pintu mengetatkan rahangnya dan menatap Zean dengan tatapan membunuh saat melihat keadaan Laura yang terlihat sangat kacau. Bahkan ia melihat gaun yang dikenakan Laura telah robek dan hampir memperlihatkan bagian bawahnya.
"Akhirnya kau sadar juga Oliver, bagaimana? Bukankah ini sangat menyenangkan?" ujar Zean membuat Oliver semakin dilanda amarah.
"Beraninya kau menyentuh istriku!" geram Oliver tertahan. Saat itu juga suara tawa memenuhi ruangan itu.
Zean berjalan mendekati Oliver dengan santai. Bahkan pria itu tidak merasa takut sedikitpun saat melihat Oliver mengarahkan pistol padanya.
"Kau terlalu cepat datang dude, jika kau datang lebih lama mungkin aku sudah menikmati tubuh istrimu." bisik Zean tepat di telinga Oliver.
Saat itu juga Oliver melepas pistol yang ada ditangannya lalu menarik kerah baju milik Zean dan melayangkan sebuah pukulan tepat di rahang pria itu. Zean memegang sudut bibirnya dan menatap noda merah yang ada di jarinya.
"Cih baiklah, bertarunglah dengan tangan kosong." ujar Zean tersenyum menyeringai.
Zean yang tidak ingin kalah langsung menarik kerah Oliver dan melayangkan pukulan tepat di rahang pria itu. Namun bukan Oliver yang akan langsung menyerah begitu saja. Saat itu juga Oliver langsung melayangkan pukulan pada Zean dengan membabi buta.
Laura yang berada di tempat itu langsung menutup matanya agar tidak menyaksikan kejadian yang mengerikan di depan matanya. Ia bahkan tidak sanggup untuk melihat Oliver terluka secara langsung di depan matanya.
"Pergilah ke neraka sialan!" geram Oliver dan melayangkan satu pukulan tepat di kepala Zean membuat pria itu terbaring lemah di atas lantai dengan tubuh penuh darah akibat luka yang dibuat oleh Oliver.
Oliver menatap nyalang pada Zean sebelum akhirnya berbalik menghampiri istrinya. Oliver melepas kemeja yang ia kenakan untuk menutupi tubuh wanita itu. Laura seketika membuka matanya saat merasakan sebuah tangan menyentuh tubuhnya.
"Oliver.." lirih Laura dan menatap wajah Oliver dengan air mata yang memenuhi pandangan wanita itu.
Oliver melepaskan semua ikatan yang ada ditubuh istrinya dan membantu wanita itu untuk menegakkan tubuhnya. Perlahan tangan pria itu mengusap lembut wajah istrinya yang terlihat sangat ketakutan.
"Kenapa kau sangat bodoh Laura? Bagaimana mungkin kau bisa berpikir untuk datang ke tempat itu di saat aku tidak ada di sampingmu. Apa kau tidak memikirkan keselamatan bayi kita?" Laura yang mendengar bentakan dari Oliver hanya mampu menundukkan kepalanya dengan air mata yang terus mengalir membasahi wajahnya.
"Maaf..."
Oliver mengusap wajahnya kasar saat menyadari dirinya baru saja membentak Laura padahal wanita itu saat ini sedang ketakutan. Saat itu juga Oliver menarik tubuh Laura ke dalam pelukannya.
"Maafkan aku karena telah membentakmu sayang. Aku sangat takut jika terjadi sesuatu padamu dan anak kita. Kau tidak tahu bagaimana khawatirnya diriku saat aku sadar, aku mendengar kau datang ke tempat itu." ujar Oliver membuat tangis Laura semakin kencang. Laura benar-benar merasa bersalah dan merutuki kebodohannya telah mengambil keputusan yang salah. Rencana yang semula ingin membalaskan dendamnya pada Zean malah berakhir dengan dirinya yang hampir dilukai oleh pria itu. Pada akhirnya dia kembali merepotkan Oliver dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Wife || COMPLETED ✔️
RomanceLaura Florance harus bekerja keras untuk membayar seluruh pengobatan adiknya, Lisa Florance. Adiknya harus terbaring lemah di ranjang rumah sakit akibat penyakit Leukimia yang dideritanya. Sedangkan kedua orang tuanya telah meninggalkan mereka akiba...