Tiga

358 66 9
                                    

Yoona menatap keempat orang pria dengn perawakan dewasa satu - persatu. Taehyung mengatakan bahwa empat pria itu adalah sahabat nya, rekan bisnisnya dan koleganya.

"Aku tidak menyangka, ternyata selama ini wanita yang membuat Taehyung tidak pernah berpaling adalah wanita secantik Yoona."

Yoona tidak tahu ia harus merasa malu atau bahagia, ia melirik Taehyung sebagai gantinya. Tapi pria itu tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Jangan begitu, Kim NamJoon. Kau membuatnya terlihat bingung." Sahut seorang pria yang Taehyung bilang usianya paling tua, padahal jelas bahwa dia terlihat paling muda - Kim SeokJin.

"Yoona.. Kau Yoona kan?" Yoona menoleh pada sosok pria yang sejak tadi belum berkomentar apapun. Pria itu tersenyum manis padanya kemudian mengulurkan tangannya. "Aku Park Jimin. Jangan dengarkan apa kata dua bujangan tua itu ya."

Yoona mengangguk. "Yoona.. Im Yoona."

Jimin masih tersenyum. Meskipun baru bertemu dengannya, Yoona merasakan kenyamanan melihat senyuman itu.

"Jadi kau bekerja dimana?"

"Aku-"

"Yoona berkuliah semester akhir." Potong Taehyung. Yoona dan Jimin lantas menoleh kearahnya.

Pria itu terlihat acuh kemudian melirik arlojinya. "Aku hampir lupa, aku ada rapat setengah jam lagi. Ayo aku antar kau pulang Yoona."

Yoona spontan menggeleng. "Tidak perlu. Aku akan naik taksi."

Taehyung hampir membuka mulutnya untuk bersuara lagi ketika Yoona memotongnya dengan cepat. "Jarak menuju kampusku hampir satu jam. Kau akan terlambat nanti. Jangan khawatir, Aku baik-baik saja."

Taehyung menatap ketiga teman Taehyung seraya tersenyum. "Senang bertemu dengan kalian."

"Aku juga senang mengenalmu. Sampai bertemu lagi, Yoona." Seru Jimin.

"Padahal aku bisa saja mengantarmu ke kampusmu Yoona." Sahut SeokJin

"Kau juga harus hadir dirapat itu hyung." Sahut Taehyung. SeokJin lantas mendengus.

Yoona mendesah pelan, kemudian berpamitan meninggalkan mereka.

***

Yoona tiba setengah jam lebih awal dari jadwalnya. Jadi ia memutuskan untuk mengisi perutnya yang mulai berbunyi. Ia mengambil tempat paling ujung yang jauh dari hiruk pikuk kantin yang ramai saat ini. Yoona tidak membenci keramaian, ia hanya tidak menyukai sesuatu yang bising.

Saat somay di piringnya hampir habis Yoona mendengar kursi di depannya berderit, kemudian seseorang duduk di hadapannya.

"Kursi depanmu kosong kan?"

Yoona hanya berdehem sebagai jawabannya. Ia cepat cepat menghabiskan semua somay dan segera pergi meninggalkan mejanya.

Namun sialnya, ia malah tersedak. Seseorang memberikan botol minum padanya. Dengan cepat Yoona menyambar botol itu dan meminumnya.

"Pelan-pelan, kau bisa tersedak lagi."

Yoona mengerang. Ia mendongak untuk melihat siapa sosok di hadapannya. Dan betapa terkejutnya dia melihat walah asing seorang pria.

"Jeon Jungkook. Siapa namamu?" Pria itu tersenyum manis menampilkan lesung pipinya sedikit.

Yoona mengamati pria itu dalam diam, pria berkulit putih, dengan rambut hitam cepak berponi, piercing di pelipis kanannya, telinganya yang di tindik, kalung - kalung rantai nya dan terakhir, tato-tato yang menutupi sepanjang lengannya. Yoona bisa menduga kalau pria ini bukan pria baik-baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call It RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang