B a g i a n 48 : Yogya.
Tidak ada hal yang lebih menyakitkan dari mengetahui bahwa sahabatmu sudah di miliki orang lain, sedangkan kamu masih nyaman mencintainya diam-diam.
***
"Dek."
"Dek."
Suara tersebut berhasil membuat Anggi mengerjapkan kedua matanya, ia menyipitkan mata seolah bertanya pada seseorang yang sudah membangunkan tidur lelapnya.
"Sebentar lagi kereta sampai di tujuan utama, dan kalau mau tidur silahkan kembali ke kursi masing-masing ya."
Anggi hanya mengangguk, ia beralih menepuk pelan kedua pipi Tama.
"Tam bangun, udah mau sampai," ucapnya.
"Hm, jam berapa ini?" tanya Tama dengan suara khas orang bangun tidur.
"J-jam empat," jawab Anggi gugup, bagaimana bisa ia tidak gugup saat mendengar suara rendah milik Tama?
"Mau kesana?"
"Ayo, sekalian siap-siap juga."
"Tau anjir, semaleman tuh dua orang tidur di kantin, gila ya dikira nih kereta punya mereka apa?"
"Serius lo? terus mereka berdua aja?"
"Iya deh kayaknya."
"Anjir masih sekecil itu udah berani pergi-pergi berdua ya."
Tama menatap risih kedua awak kereta yang tengah membicarakan dirinya dan Anggi, Tama pun menatap kedua pekerja itu, sembari berkata,
"Tenang aja, Mbak. Dia istri saya kok."
Anggi membulatkan matanya, ia menepuk pelan tangan Tama yang berada di bahunya lalu menarik lelaki itu menjauhi gerbong kantin.
"Kamu gila ya?"
"Aku waras."
"Tam!"
"Dia ngomong yang aneh-aneh, Nggi."
"Ya kamu juga jangan buat fitnah dong."
"Biarin aja lah, udah terlanjur juga, Nggi."
Setelah mengatakan itu, Tama berjalan mendahului Anggi menuju ke kursi keretanya.
"Lo semalem kemana?" tanya Selin.
"Gerbong kantin."
"Makan?"
"Enggak lah."
"Terus?"
"Kepo," jawab Tama iseng.
"Males ah, lo mah gitu!"
"Siap-siap gih, udah mau sampai."
"Oiya, Tam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
Teen Fiction"Kalau cuma di liatin doang, nggak akan bisa jadian, Nggi." "Kodrat cewe itu nunggu, kalau lo lupa." Sudah genap satu bulan Anggi Zelina Nayara menyukai teman sekelasnya, lelaki berparas tampan nan mempesona bernama Mark Natama Altezza. Semesta mema...