19. Tak di sangka

17.9K 1.4K 21
                                    

🦋 PM 🦋

"Iya kita pacaran, Tuan!"

Seperti terhantam batu raksasa, hati Vincen remuk berkeping-keping. Yang ia takutkan, sudah terjadi. Ia kalah, sudah kalah. Dan memang seharusnya kalah, ia tidak mungkin menentang Tuhan, bukan?

Lain halnya dengan Reyhand, cowok itu malah tersenyum smirk. Ia seperti merasa menang, dengan penuturan serta pengakuan yang Syifa buat.

Betapa beruntungnya dirinya. Bisa mendapatkan sosok yang seperti, Syifa. Stoknya langka, sedikit lagi tandas alias habis.

"APA!!!"

Yang seharusnya kaget, serta teriak. Vincen bukan? Lalu, kenapa malah Debo? Manusia satu itu, benar-benar ih.

"Nggak percaya gue, Cipa! Bukannya lo jalannya sama Desta, kenapa jadian sama Reyhand?" tanya Debo, heboh sendiri. "Waduh, Desta korban ghosting." Sindir Debo.

"Mengsedih ini mah," tambah Rafa.

"Tetew tettetetew, tetetetetew!"

"Asik, ada yang bakal galon. Uhuy." Ledek Rafa. "Kita hitung berapa jangka waktu si Desta move on."

Semakin mendengar penuturan yang berlogo ejekan, membuat Syifa semakin tidak enak hati. Apa ia sudah benar, mengatakan yang sejujurnya kepada seluruh sahabat Reyhand?

Atau malah seharusnya, ia bicara berdua dengan Vincen? Ah tidak-tidak, memang ia dan Vincen ada hubungan apa?

Namun yang lebih mengejutkan lagi, ucapan yang di lontarkan Vincen. Membuat Syifa seakan melega. "Selamat, bro!" Vincen berjalan mendekati Reyhand, dan menepuk pundak sang empu.

Reyhand yang melihat tindakan sahabatnya yang satu itu pun, terheran-heran. Begitupun dengan yang lainnya. Bagaimana bisa? Seorang Vincen, sesantai ini? Setelah mengetahui fakta yang mengejutkan serta menyakitkan itu.

"Kalo lo semua berpikir gue bakal sakit hati? Oh no! Kalian salah besar," tuturnya. "Ya mana mungkin gue bakal sakit hati, sedangkan sahabat gue lagi senang hati. Ya nggak, Rey?" sambungnya.

Reyhand menganggukkan kepalanya ragu.
"Prok prok prok!" Tepukan tangan terdengar, untuk Vincen yang di dapat dari Michael. "Bangga gue, punya sahabat kayak lo! Nggak lemah soal cinta."

Debo menggigit kelima jarinya. Ia merasa malu, karena sudah berbicara yang tidak-tidak tadi dengan Vincen.

"Halah acting itu, dia mah." Ejek Rafa.

"Cinta terlarang, gue bikin acting?" tanya Vincen. "Maap-maap aja nih, gue nggak mau nentang Tuhan."

Sekarang Syifa paham, mengapa sifat dan sikap Vincen berubah menjadi bijak seperti ini. Ya karena, faktor agama serta keyakinan yang ia anut juga Vincen.

"Tuan ... makasih." Syifa menampilkan senyuman terbaiknya.

Dan seperti biasa, ada hambatan dari Reyhand. Kali ini, Reyhand berulah menarik wajah Syifa agar menghadap ke arahnya. Syifa nya hanya boleh tersenyum dengannya. Lagi saat-saat seperti ini saja, masih sempat-sempatnya possessive.

Possessive Majikan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang