Levi menghirup napas dalam. Dengan memejamkan mata, samar-samar dia merasakan kehadiran Carla dan belaian kain sutra di kulitnya. Saat ini jantungnya benar-benar menolak berkompromi agar tenang. Levi mencoba tidak ambil pusing karena seluruh kerepotan mengurusi tetek-bengek pernikahan sudah terlewatkan, berakhir, dan terlupakan. Terlebih dengan bantuan calon ibu mertuanya yang amat dapat diandalkan.
Sore ini, Levi telah melewati serangkaian proses yang membuat seluruh permukaan tubuhnya tampak lebih kesat dan mengilat. Sekarang dia baru saja selesai mengenakan gaun putihnya seusai Mikasa mendadani dan menata rambutnya. Beruntung sekali dia tak memotong rambutnya yang sedikit memanjang. Mikasa mengepangnya dari sisi kanan lalu menariknya ke kiri, begitu pun dengan sisanya dan dia menyisipkan beberapa bunga mungil berwarna putih di sela-sela jalinannya.
"Kau akan berada di tempat bahagiamu, tak butuh waktu lama," ujar Carla sembari memasangkan mahkota dan tudung di puncak kepalanya. Tangannya bergerak dengan telaten agar tidak merusak tatanan yang dibuat Mikasa. "Apa kau gugup, Sayang?"
"Eh ... mungkin? Aku sedikit gemetar."
Carla tersenyum maklum. "Itu wajar bagi pengantin mana pun. Sebentar lagi kau akan jadi bagian keluarga Jaeger. Aku sangat senang."
"Tenanglah, Levi, Eren sudah menunggumu." Mikasa meletakan sebuah karangan bunga anemone merah tepat di pangkuannya.
Levi menyerap udara ke dalam paru-paru sebanyak mungkin, menguatkan diri agar tenang. Lututnya sedikit gemetar namun akhirnya dia berhasil menekan sol sepatu bertumitnya pada lantai marmer. Sesaat dia hampir goyah sebelum bisa berdiri tegak dan begitu menatap ke arah cermin, dia mendapati sosok menawan yang balas menatapnya dengan takjub. Gaun putih sederhana namun elegan jatuh dengan anggun bagaikan air terjun, menutup sampai punggung kakinya. Sentuhan kain tulle yang ringan memberi aksen Dewi Yunani di tubuhnya, serta hiasan berbentuk kepangan warna perak di pinggang memberi kesan manis yang feminin. Sempurna.
"Upacara dimulai sebentar lagi, aku akan memanggil pamanmu," kata Carla, lalu bergerak cepat meninggalkan ruangan.
Tak lama setelahnya, Kenny masuk. Levi memuji betapa tampannya pria itu dengan tuksedo yang dikenakannya. Kenny mengelak dalam nada humor. Kebahagiaan hari ini membuatnya cukup banyak tersenyum meski agak kaku. Itu memberinya kesan lebih muda. Satu sikunya terangkat supaya Levi melingkarkan lengannya di sana. "Levi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Your Name
Fanfiction[Fanfiction of Shingeki no Kyojin by Isayama Hajime. Mainship : Eren Jaeger x Levi Ackerman (EreRi)] Has been completed. Started : April 8th, 2021 Finished : August 8th, 2021 Blurb : Levi Ackerman tak percaya pada cinta sepasang kekasih. Itu hanya o...