"Lo tau siapa temen gue yang barusan main ke rumah?" Tanya Raka membuka suara.

"Gladys?" Tebak Kayla dengan pandangan yang masih tetap fokus pada makanannya.

Raka terkekeh singkat. "Secepat itu ternyata kabar gue jadian menyebar. Bagus kalau lo tau"

"Ini pengkhianatan dan kamu bangga?" Ucap Kayla menohok menghentikan kegiatan makan nya.

"Gue emang udah suka sama Gladys sebelum menikah sama lo. Gladys perempuan cantik, pintar, baik, dan gaya fashionnya gak malu-maluin buat diajak jalan. semua yang ada di diri Gladys gak ada di lo" Sarkas Raka balik menohok Kayla.

"Perempuan baik? Perempuan baik gak akan merusak rumah tangga orang, Raka"

"Dia gak tau soal pernikahan konyol ini!!" Raka menatap tajam Kayla menyiratkan ketidaksukaan atas tuduhan gadis itu pada kekasihnya. "Jadi, Jangan salahkan Gladys. Salahkan diri lo sendiri yang muncul diantara kami berdua"

Wajah Kayla memerah menahan marah. "Itu berarti kamu yang salah disini. Kamu tau udah mempunyai istri tapi malah meminta wanita lain untuk jadi kekasih"

"Gue gak pernah anggap lo istri!" Tegas Raka "SAMPAH!" Sambungnya penuh penekanan dengan nada merendahkan.

"Aku punya nama, Ka. Berhenti panggil aku dengan sebutan sampah!"

"Sesuatu yang gak berharga apa namanya kalau bukan sampah? Lo mau dipanggil berlian sedangkan kualitas lo jauh lebih buruk dari setumpuk sampah?" Raka meneguk air minum di gelasnya kemudian menatap Kayla intens. "Kalau bukan karena bantuan papah gue sekarang lo udah jadi gembel bareng nyokap lo yang koma itu!! Lo itu bukan anak sambung tapi anak pungut!"


Brak!  Prang!!


Kayla spontan berdiri membanting sendoknya di atas piring. "Kamu boleh hina aku tapi gak dengan mamah ku"

"Ck, Ceritanya mau jadi pahlawan buat wanita yang nyawanya entah kemana?"

"RAKA!" Peringat Kayla agar Raka berhenti membawa mamahnya untuk menjatuhkan dirinya.

Raka melipat tangannya di atas meja menatap Kayla mengejek. "Calm down, You're getting bad with an angry face like that"

Sedetik kemudian lelaki itu kembali melanjutkan ucapannya. "Upss sorry, mulut gue terlalu jujur untuk ungkapin apa yang mata gue lihat. Lo emang terlihat semakin buruk dengan tampang sok marah gitu"

Raka bangkit dari duduknya bersiap menaiki tangga sebelum akhirnya ucapan Kayla menghentikan langkahnya. "Aku capek, Ka"

Lelaki itu berbalik dengan seringaian nya. "Hey babe, kita belum masuk ke permainan utama"

Habis sudah kesabaran Kayla melihat respon Raka yang terlalu santai dan menyebalkan. Dia melangkah berjalan lebih dulu melewati Raka sambil berlari kecil menahan tangisnya.

Raka menatap punggung yang mulai menjauh itu datar. Ada perasaan aneh dalam hatinya saat melihat Kayla mengusap air matanya kasar ketika melewatinya tadi. Dan melihat dari cara gadis itu berlari pandangan Raka tertuju pada kaki Kayla yang terlihat membiru.

"Nyusahin!" Cibir nya kembali ke dapur mengambil sesuatu.



°°°°°


Kayla baru saja selesai mandi. Dia duduk di pinggir ranjang dengan piyama handuk menatap jendela besar didepannya yang memperlihatkan pemandangan luar.

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang