GIBRAN DIRGANTARA
AZZURA ARABELAUntuk kamu yang masih singgah disini, terimakasih telah mengikuti alur Gibran sampai sejauh ini. Semoga kalian tetap terus setia jadi pembaca Gibran hingga ending nanti.
Untuk bagian ini, putar mulmed dari :
Tangga- Cinta tak mungkin berhenti
(jangan lupa untuk ramaikan bab ini dan bab 40)
"Sekuat apapun menggenggam. Jika dia bukan untukmu, di akan pergi darimu."
-Gibran Dirgantara
39- Putus atau terus
Pagi-pagi seperti ini, lorong koridor kelas XII dan kelas XI di penuhi oleh siswa-siswi yang mencoreng beberapa banner foto yang tertempel di setiap kelas XII dan kelas XI. Banyaknya guru yang melerai aksi ini, namun jumlah staf guru dengan siswa-siswa kelas XII dan kelas XI kalah banyaknya. Sehingga para guru membiarkan mereka hingga berhenti dengan sendirinya.
Abel yang baru saja menginjakkan kakinya di lorong koridor kelas XII pun dibuat mebingunan melihat ini. Ia menghampiri Ando yang berdiri di depan kelas XII IPS 1.
"Ndo, ini ada apa? Rame banget, itu banner apa?" Tanya Abel.
Ando menoleh. "Lo lihat sendiri aja, Bel. Masalah pagi hari ini nggak jauh-jauh dari masalah kemarin."
Begitu mendengar tutur kata Ando, lantas Abel tanpa basa-basi langsung menerobos kerumunan di depan kelas XII IPS 1, dan menatap banner foto yang terpasang amat besar. Manik matanya begitu teliti menatap foto yang terpajang besar di hadapannya, dengan tulisan yang cukup jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN DIRGANTARA
Teen FictionSudah terbit dan tersebar di seluruh Gramedia Indonesia -Satu dari seratus sekian hati yang pernah singgah. Kamu, yang terakhir kalinya yang bakal singgah disini, selamanya. Ini cerita tentang Gibran Dirgantara dan Azzura Arabela. Gibran yang dijul...