23. Reza

49.6K 5K 50
                                    

Pramana menangis ketika mengetahui hal yang terjadi sebenarnya. ternyata ibunya sendiri yang sudah menyuruh Bagas untuk berpura-pura melakukan hubungan badan dan dirinya dengan bodoh mempercayai semuanya

Pramana menyesal tidak mempercayai istrinya dan selalu menyiksa putrinya-Benalu. Bahkan ia tidak tahu apa Benalu mau menganggapnya ayah?

Pramana keluar dari kamarnya dengan membawa buku diary Natali menuju ke kamar anak-anaknya. Dia akan membicarakan ini.

"dad" ucap Anggara yang melihatnya aneh. Dia begitu terkejut ketika melihat keadaan daddy-nya yang berantakan mata yang memerah habis nangis, dan rabut yang acak-acakan

"telfon Cavero sama Ganendra suruh mereka pulang sekarang" perintah Pramana.

Anggara mengangguk langsung menelfon kedua kakaknya yang berada di kantor

Pramana meninggalkan Anggara yang sedang menelfon menuju kamar Gentala "Gentala" panggilnya kepada putranya.

"ya dad" ucapnya dari dalam kamar

"dad mau bicara sama kamu" Pramana kembali berbicara.

'ceklek' pintu terbuka menampakkan Gentala dan di bekalangnya terdapat Kaivan yang sedang memainkan hp nya

Sepertinya mereka sedang memainkan game bersama. Tetapi bagus juga, dengan begitu Pramana tidak perlu berjalana kekamar Kaivan dan memanggilnya.

_______

Sekarang mereka semua sedang berada di ruang kerja Pramana

"ini" Pramana memberikan buku diary Natali kepada anak-anaknya

"buku apa?" tanya Cavero yang tidak tahu

"buku diary mommy" jawab Kaivan sambil mengambil alih bukunya dari tangan Cavero

Pramana menarik nafas kasar "kayanya Benalu anaknya dad"

"apa maksud dad?!" tanya Anggara kencang

"di buku diary itu, mommy kalian nulis kalau Benalu anak dad, bukan anak Bagas" akunya

"kalau Benalu bener-bener anaknya dad, berarti Benalu juga adik kandung kita" ucap Ganendra

"dad! kita harus ngelakuin tes DNA" Gentala menatap daddy-nya

"iya dad kita harus tes DNA dia" ucap mereka serempak

"Telfon dokter pribadi, suruh dia untuk kesini" ucap Pramana

Diangguki salah satu anaknya

________

"siapa yang sakit tuan?" ucap dokter pribadi yang bernama Reza. Pria yang berusia kepala tiga dengan bakutan jaz putih

"gak ada yang sakit. saya minta kamu kesini untuk tes DNA Benalu" ucap Pramana tenang walau hatinya merasa kebalikannya

Reza memgangguk mengerti "baik tuan"

"Kaivan antar dia ke gudang" suruh Pramana

Kaivan mengangguk lalu mulai berjalan menuju gudang di ikuti Reza

"suman ambil darah, rambut, air liur atau kukunya Banalu, gak perlu periksa keadaan dia" ucap Kaivan menatap tajam dokter pribadi keluarganya

Reza menunduk melihat tatapan tajam Kaivan membuat dirinya takut sangat menyeramkan"baik tuan"

'ceklek'

Kaivan membukakan pintu gudang mempersilahkan Reza untuk masuk

Reza masuk ke dalam lalu Kaivan langsung menutup pintu gudang dan pergi begitu saja

Reza melihat sekitarnya pencahayaan di gudang ini cukup gelap "paman" suara seorang perempuan membuat Reza melihat asal suara

Tiba-tiba lampu gudang menyala sendiri memberikan penarangan. mungkin Kaivan yang menyalakan lampunya dari luar

Reza melihat seorang remaja menggunakan dress putih sedang duduk di pojok gudang "Benalu? Kok di tubuh kamu banyak luka? Kamu di pukul lagi ya?" Reza mendekati Benalu. Di dalam hatinya Reza ikut merasa kasihan kepada remaja perempuan itu, dari dulu hingga   sekarang pasti selalu mendapatkan kekerasan padahal gadis itu seorang perempuan dan seorang perempuan itu harus di jaga dengan baik bukan malah di sakiti.

Benalu hanya tersenyum dengan wajah yang pucat "kok paman bisa disini?" tanyanya tak menjawab ucapan Reza. Dokter yang sudah ia kenal dari dulu

Reza mendekati Benalu dan duduk di lantai berdebu berhadapab dengan Benalu "paman kesini mau ambil darah Benalu, suman sedikit kok"

"kenapa di sekitar mulut Benalu ada darah? Darahnya juga udah kering" ucap Reza lagi

"suman di pukul doang, terus Benalu ngeluarin darah dari mulut. untuk apa paman minta darah Benalu?"

"untuk tes DNA" Reza melihat lengan Benalu yang terkena sundutan rokok "ini pasti sakit" tunjuknya kepada kedua lengan Benalu

"iya"

"apa masih sakit?"

"iya"

Reza membuka tasnya mencari sebuah obat "ini ada obat untuk penghilang nyeri. Benalu udah makan belum"

Benalu hanya menggeleng kecil

Reza membuka tasnya lagi dan mengeluarkan kotak makannya dan sebotol air putih "nih paman ada makanan, Benalu makan dulu" Reza membukakan kotak makan sorenya untuk Benalu

"tapi paman gimana?"

Reza mengelus rambut Benalu dan tersenyum "nanti paman bisa beli makanan kalau paman lapar. Sekarang Benalu makan aja makananya"

"makasih paman" Benalu tersenyum lagi, lalu mulai memakan makanan yang di berikan Reza kepadnya

"sama-sama. Ini minumnya"

______

"Tuan saya sudah mengambil sempel darah Benalu, saya juga sudah mengambil sempel darah anda. Saya izin pulang tuan, untuk melakukan tes DNA" Ucap Reza kepada Pramana

"silahkan. Tapi saya minta secepatnya anda menyelesaikan hasil tes DNA-nya" ucap Pramana dingin

"baik tuan" Reza mengangguk lalu pergi meninggalkan rumah mewah yang terkesan dingin ini

_______________________

Tbc

Jangan lupa vote yaa

BENALU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang