"Entahlah Saga, disatu sisi aku merasa...nyaman. Tapi disisi lain aku masih ragu dan tidak yakin kadang juga risih saat dia terus gangguin aku. Aku gak bisa mengatakan perasaanku lebih ke yang mana, karena aku merasa ini terlalu...cepat."
Sedikit sakit saat mendengar penuturan gadis di sampingnya ini, katakan kalau Abay pengecut hanya bisa mengawasi dari kejauhan. Memastikan kalau setiap langkah Lina harus selalu baik-baik saja.
"Oke, terus kenapa lo belum pulang?"
"Mm....aku belum dijemput, biasanya sih bawa motor tapi tadi sekalian bareng ayah."
"Yaudah gue anterin."
⚜⚜⚜⚜
Suara ramai sorak sorakan terdengar dari arah belakang, siapa lagi kalau bukan sang idola SMA yang tengah bermain. Nyatanya walau yang bermain hanya berdua tetapi yang nonton bejibun, tak perduli kalau sudah mulai sore tapi mereka tak menolak pemandangan ini kembali."YEEE ANJANI! ANJANI!"
"GO SHARUL!!GO SHARUL! GO!"
Sekiranya seperti itulah teriakan membahana mereka yang mensupport idola mereka masing-masing. Dikabarkan hubungan mereka merenggang, lapangan basket jadi sepi dan setelah semuanya kembali lapangan ramai lagi.
Setidaknya bagi mereka yang menonton ini adalah hiburan, dan ajang cuci mata dimana Anjani nampak cantik saat dengan lihai menghindar dari Sharul. Begitupun Sharul yang terlihat seksi dengan keringat yang menetes dari rambutnya juga badan kekarnya.
Dug.
"YEI! GUE MENANG WLEE!"
Setelah pertarungan sengit itu dengan poin yang kejar-kejaran akhirnya dimenangkan oleh Anjani. Fans Anjani yang rata-rata cowok itu bersorak senang, sementara fans Sharul yang kebanyakan cewek hanya mendesah kecewa.
"Ah curang lo marjan!" Sharul melempar bola basketnya yang langsung di tangkap Anjani
"Lo yang curang enak aja!"
"Lo marjan!"
"Lo sahur!"
"Marjan..curang huu."
"Sahur ramadhan! Lo yang curang ya enak aja!"
Mereka memang begitu, setelah selesai bertanding selalu seperti itu. Sharul saja yang tidak terima kekalahannya padahal dia juga yang curang tapi Anjani masih bisa membaca gerak-gerik mencurigakan dari Sharul sehingga dialah pemenangnya.
Baru saja mereka duduk dan meluruskan kakinya, gerombolan fans Sharul dan Anjani sudah mengelilingi mereka. Yang cewek dengan genitnya menghapus keringat di wajah Sharul, pria itu hanya menikmatinya membuat Anjani memutar bola matanya malas.
Sedangkan para cowok berebut memberikan minum ataupun sapu tangan kepada Anjani yang tak akan ia terima tentunya.
"Makasih, gak usah repot-repot." Begitulah katanya sebelum melenggang pergi dari kerumunan yang menyesakkan itu.
Sharul juga menyusul ke parkiran bawah, dia ingat ada janjian bersama sahabatnya kalau malam ini mereka akan mengerjakan tugas di rumah Sharul. Entahlah tumben mereka rajin mungkin kesambet hantu baik dan rajin saat di sekolah tadi.
"Lho si agar-agar kemana?" tanya Sharul saat melihat semuanya sudah berkumpul kecuali satu orang.
"Gak ada yang bagusan dikit napa rul?" protes Vier.
"Seterah gue dimana tuh anak?"
Arvin menatap ke arah atas dan dengan peka Sharul mendongak lalu melototkan matanya saat seseorang diatas sana sedang asyik memakan hasil curiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkar rasa (End)
Teen Fiction"Kalaupun bisa memilih, gue gak akan cinta sama lo sharul!!" Sesakit, sesalah, sesusah itukah mencintai seorang Mahameru Sharul Ganendra itu? "Andaikan gue tau perasaan lo ke gue jani, andai gue lebih peka sama perasaan lo!!" Kedekatan membuat mere...
~ 12 ~
Mulai dari awal