Chapter 29

101K 10.5K 1.2K
                                    

~ARFAN~

Happy reading

Malam hari saat pukul 21.24. Setelah selesai makan malam dan bermain game sebentar, Arka langsung bersiap-siap untuk pergi keluar.

Fanya yang sedari tadi fokus menonton film di laptopnya, kini beralih menatap Arka. Ia bingung dan penasaran.

"Mau kemana?" celetuk Fanya bertanya. Mengurangi ego, mencoba untuk menyapa lelaki itu lebih dulu setelah beberapa jam ia tak menyapa Arka sama sekali.

Tanpa menjawab, Arka biarkan pertanyaan Fanya menggantung. Ia mulai melangkah mengambil kunci mobil, lalu pergi begitu saja.

Namun, belum sempat Arka keluar dari kamar, seketika langkahnya terhenti saat Fanya mencegatnya.

"Arka," panggil Fanya, berdiri, lalu melangkah menghampiri Arka. "Lo mau kemana?" tanyanya dengan raut wajah serius.

"Kepo!" ketus Arka singkat.

"Emang!" timpal Fanya, membuat Arka memutar bola mata malas.

Dengan menghela napas jengah, Arka kembali melanjutkan langkah kakinya. "Serah lo!" ketusnya.

Lagi dan lagi, Fanya mencoba menghalangi langkah Arka. Baru selangkah lelaki itu berjalan, tiba-tiba Fanya mencekal tangannya. "Jawab dulu. Lo mau kemana?" tanya Fanya menggenggam tangan Arka.

"Gue mau keluar!" jawab Arka melepaskan genggaman Fanya.

"Iya, mau keluar kemana?" tanya gadis itu lagi. Dia penasaran Arka ingin pergi kemana.

"Kepo banget sih! Ini bukan urusan lo!" timpal Arka. Kesal karena Fanya terus-terusan bertanya. "Udah sana, mending lo tidur atau main laptop kek. Terserah!"  lanjutnya, mendorong Fanya pelan agar menjauh darinya.

"Ih Arka! Jawab yang bener dulu!" Kesal Fanya, mengikuti langkah lelaki itu.

"Arka!"

"Arka!"

"Ih! Lo tuh budeg apa gimana sih?"
Panggil gadis itu tanpa henti membuntuti Arka. Namun sang empu masih tak menghiraukannya, dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Oh, apa jangan-jangan lo mau main sama cewek, ya?" celetuk Fanya menebak-nebak, membuat Arka seketika menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, hingga membuat Fanya menabrak punggung lelaki itu.

Bugh!

"Aduh," lirih Fanya memegangi jidadnya setelah menghantam punggung lelaki yang berada di depannya.

"Lo bilang apa tadi?" tanya Arka berbalik menatap Fanya.

"Aduh," jawab Fanya dengan polos. Mendongak, saling bertatapan.

"Ck! Bukan yang itu, tapi yang sebelumnya!" Arka berdecak kesal. Meminta Fanya mengulangi ucapannya.

"Oh, itu... Gue tadi bilang, lo mau main sama cewek, ya?" jawab Fanya mengulangi perkataan sebelumnya.

ARFAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang