Bagian 17 : Jalan Jalan Malam

1K 96 70
                                    

B a g i a n 17 : Jalan Jalan Malam.

Kau membantuku melihat banyaknya warna, ketika semulanya hanya ada satu warna di dalam hidupku.

***

Sudah tiga hari setelah Anggi di larikan ke rumah sakit, kondisinya telah membaik, bahkan ia sudah di nyatakan sehat oleh dokter.

Dan siang ini Anggi sedang bersantai di kamarnya, ia sesekali melirik ponselnya, berharap ada pesan masuk dari Tama atau sahabat-sahabatnya.

Ting!

Tam❤️:

Nggi
Kamu udah di rumah?

Udah
Kok main hp?
Belajar dulu tamaaa

Gak ah
Mau chat sama kamu aja

Dasar bucin

Ngaca dulu gih,
Sore nanti mau jalan?

Maauuuu

Aku jemput jam lima ya

Siaap

Anggi tersenyum, membayangkan akan menghabiskan waktu bersama kekasihnya saja sudah sangat membahagiakan, ia sudah tak sabar untuk menunggu sore tiba.

Ponselnya tiba-tiba berdering, rupanya panggilan dari Fitri, ia pun langsung mengangkatnya.

"Haii, kok kalian udah pulang?"

"Bolos!"

Anggi berdecak, "Dasar, udah mau ujian akhir masih aja bolos-bolos."

"Kita otw rumah kamu loh, Nggi," ujar Melisa.

"Enggak bilang-bilang, sampai mana kalian?"

"Udah di depan rumah kamu sekarang, cepetan buka!"

Anggi pun berlari turun ke lantai bawah, lalu membukakan pintu untuk kedua sahabatnya.

"Anggi, kangen!"

"Kangen jugaa!!"

Ketiganya berpelukan erat, "Gimana kalau kita sleepover aja malem ini?"

"Ayo, tapi nanti malem mau jalan sama Tama."

"Dasar anak itu, ganggu aja!"

"Enak aja, dia ngajak duluan ya daripada kalian."

"Okey, sekarang yang di belain Tama," ujar Melisa berpura-pura kesal.

"Emangnya mau nginep disini?" tanya Anggi.

"Rumah Anggi atau rumahku nih?"

"Rumah Cimey aja, nanti biar Anggi di anter Tama ke rumahnya, di rumah Anggi kan udah sering,"

"Okey, yuk ke atas dulu!"

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang