'jantung...'
                          
~•~
                          
     Mendengar itu (name) langsung berkaca kaca, dia tak menyangka hal ini akan terjadi dan (name) berusaha tegar.
                          
~•~
                          
'ayah di rumah sakit mana? Tolong kirim lokasinya'
                          
'baiklah'
                          
'aku akan segera kesana'
                          
'iya (name)'
                          
Call Ended
~•~
                          
"hiks hiks..."
                          
        (Name) menaruh ponselnya di meja dan dia berusaha menahan tangis nya mendengar berita ini dari sang ayah.
                          
"ini salahku... Ibu jadi sakit gara gara ku..." Kata (name)
                          
        Dia sangat menyesali dirinya yang bersikap arogan di depan ibunya waktu itu, soalnya dia tak ingin menjodohkan rinko dengan siapapun.
                          
        (Name) hanya ingin rinko bebas memilih siapa jodohnya namun benar perkataan rintarou bahwa dia salah juga karena membentak ibunya.
                          
        Ia jatuh terduduk sembari menutup mulutnya, dia berusaha menahan tangisan nya agar tidak terdengar oleh rinko.
                          
'maaf... Maaf... Aku sungguh minta maaf ibu...' batin (name)
                          
       Hatinya begitu hancur sekarang ini, mau bagaimana pun kesal nya (name) terhadap ibunya dia tetap menyayangi sang ibu.
                          
        Itu karena dia yang telah melahirkan bahkan membesarkan nya sampai sekarang ini.
                          
        Meskipun dia juga sudah menjadi seorang ibu juga, bukan berarti dia melupakan sang ibu, ia tetap menyayangi sang ibu dengan seluruh hati nya.
                          
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
                          
*Flashback*
                          
''sepertinya aku harus beli snack pulang ke rumah nih'' - rintarou
                          
       Rintarou selesai latihan, dia lumayan merasa capek setelah latihan yang sangat berat itu apalagi bentar lagi bakalan ada pertandingan.
                          
       Dia jadi bakalan lebih merasa lelah, tapi tak papa semua lelahnya bakalan hilang kalau dia sudah sampai di rumah.
                          
''psst''
                          
"..."
                          
"psst! Hei!"
                          
         Rintarou yang mendengar suara itu pun menoleh, ternyata itu adalah komori yang berbisik bisik pada nya sekarang ini.
                          
''apa?'' - rintarou
                          
"Ada yang nyari tuh" - komori