Jangan lupa kasih love kuning untuk mereka berdua.
Part panjang, harap baca pelan-pelan!
****
Hari sudah lumayan petang saat mereka akan memutuskan pergi ke Puncak Ciumbuleuit, selain itu mereka juga sangat lelah hari ini. Jadilah para muda mudi itu memutuskan pulang saja ke penginapan, biar besok mereka melanjutkan ke sana.
"Jadikan kita adain barbequan entar malem?" tanya Deicha saat mereka sampai di parkiran De ranch, untuk pulang.
"Jadilah, tahun baruan! Gue udah bawa banyak kembang api!" seru Galang antusias.
"Tapi kita belum beli bahan buat bakar-bakarannya," saut Beyca sambil memegang dot susu untuk diserahkan pada anaknya.
"Sekalian aja sekarang kita ke mall," saran Zarel yang diangguki mereka.
"Si Aderald sama si Alza mana?" tanya Raira celingak celinguk.
"Aderald tadi gue suruh beli cilok tuh," tunjuk Beyca pada seorang lelaki yang tampak tengah berebut cilok dengan anak-anak.
"Laki lo bucin banget," decak Aldi, "Biasanya dia paling males kalo disuruh kek gitu,"
"Emang kalo udah ketemu pawangnya mah beda," tambah Rizki.
"Bentar, ini si Alza kemana?" tanya Deicha, perasaan tadi sih dia izin ke toilet cuma sampai sekarang belum balik-balik, gak mungkin diculikkan?
"Sorry, tadi gue abis nolong orang." Suara yang sudah mereka sangat kenali datang dari belakang Beyca dengan nafas ngos-ngosan.
"Nolong siapa lo?" tanya Aldi mewakili rasa penasaran mereka semua.
Alza diam, lalu mengibaskan tangannya, "Adalah, aneh gitu da orangnya." Untungnya mereka tidak bertanya lagi, karena Aderald sudah datang dan segera menginterupsi untuk masuk ke mobil agar cepat sampai dipenginapan sebelum adzan magrib.
Mungkin karena emang malam ini malam tahun baru, entah juga karena jam sekarang adalah jam pulang kerja. Pokoknya jalanan sangat macet poll, kebanyakan muda mudi yang akan pergi main-main kayaknya.
Lihat saja, kanan kiri mobil dipenuhi oleh anak muda yang berboncengan, bahkan sampai peluk-peluk, atau juga ada yang kaki si cewek naik ke atas paha cowok, itu biasanya remaja alay menurut Galang.
Saat adzan magrib berkumandang, mereka baru saja sampai di Villa. Delapan orang itu langsung saja menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri, setelahnya mereka semua solat magrib berjama'ah, dengan Aldi sebagai Imam kali ini.
Hanya Beyca dan Cici saja yang solat di kamar, karena mereka bergantian menjaga Cikko yang tengah tertidur.
"Iya Bundaa, Cikko baik-baik aja kok." Sekarang Cici tengah bertelepon dengan sang Bunda yang sangat cerewet menanyakan keadaan cucunya, maklum cucu pertama.
Beyca melirik pada Cici dengan senyum geli, ia melipat mukenanya dan menyimpannya di atas kasur. "Bunda bilang apa?" tanya Beyca pelan.
Cici menjauhkan ponselnya dari telinga, "Nanyain Kak Beyca." Gadis itu memberikan benda pipih itu pada Beyca.
Beyca geleng kepala, lalu menyuruh Cici agar bergeser. "Iya kenapa Bunda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
B E Y C A [Completed]
Teen Fiction[LEBIH AFDOL, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA BRO] Beyca kira rencana yang ia buat untuk mengikat Alzaska berhasil sesuai harapannya, tapi ternyata harapan tinggal harapan atau emang niat jahat gak akan berakhir baik, dirinya malah terjebak dengan se...