"Lo ngomong apa sih?!"

Saka semakin murka, rasanya ingin segera menghajar Hamdi hingga pria itu tewas. Merasa dadanya sesak karena takut dan cemas jika Haidee benar-benar meninggalkannya.

"Gue... gak bakal pernah maafin elo kalau sampai Haidee ninggalin gue, Ham. Anjing lo, bangsat setan," lirih Saka seraya duduk lemas di lantai lalu mematikan sambungan telepon. Kemudian ia menghubungi satu kontak lagi dan bersiap untuk menyalurkan kemurkaannya karena yakin bukan hanya Hamdi penyebab Haidee pergi.

》》《《

Aryani begitu terkejut saat menemukan Saka bertamu di rumahnya sepagi ini.

Pria yang memutuskan untuk tidak lagi bersinggungan dengannya, tiba-tiba datang tanpa ia sangka.

Menyunggingkan senyuman, ia menyapa Saka, "Mas."

Saka yang tadi menunduk, menegakkan kepala menatap tajam Aryani yang sontak senyumnya pudar.

"Kamu ngomong apa aja ke Haidee?!" tanya Saka tajam, ia mencengkeram erat lengan kurus Aryani membuat wanita itu mengaduh sakit.

"Mas! Apa-apaan sih?!" Aryani menjerit tertahan, menepis tangan Saka. Ia menatap lengannya yang memerah lalu menatap kesal Saka.

"Kamu ngomong apa ke dia?!" Saka tidak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak meledak. Tau jika Aryani telah mengatakan hal yang tidak-tidak pada Haidee.

Mengetahui jika kedua wanita itu pasti pernah bertemu setelah menemukan panggilan keluar Haidee pada Aryani serta chat berisi ajakan Haidee untuk bertemu dengan Aryani.

Aryani mendengus pelan, ia bersidekap menatap kesal Saka. "Dia nanya tentang Mbak Arsi. Aku jawab. Sejujur! Jujurnya!" Tekan Aryani di akhir kalimatnya.

Saka mengerang frustasi. Ia membuang pandangannya sejenak lalu kembali mencengkeram lengan Aryani. "Aku tau kamu, Yan. Kebohongan apa yang kamu sampaikan ke Haidee?!" desis Saka, melotot tajam pada Aryani yang meringis sakit.

Saka tau betul Aryani. Wanita itu penuh kebohongan.

Belajar dari pengalaman saat ia dan Arsika menjalin hubungan. Aryani mengadu domba mereka.

Tentu, Aryani tidak akan tinggal diam dan memanfaatkan keadaan untuk berbohong pada Haidee agar ia dan Haidee terjebak salah paham.

"Mas ih!" Aryani kembali mengaduh sakit.

Tangan Saka pun terlepas dari lengan Aryani saat Deon menegurnya.

Suami dari wanita itu menatapnya heran.

Aryani segera bersembunyi di balik punggung Deon.

"Ini kenapa?" tanya Deon menatap Saka.

"Gue gak punya urusan sama lo. Gue punya urusan sama dia!" ujar Saka hendak meraih tangan Aryani lagi, tapi Deon menghalanginya.

"Jangan kurang ajar!" Deon pun menatap tajam Saka.

Saka berdecih sinis. Lalu menatap tajam Aryani yang menatapnya takut.

"Gue salah selama ini baik sama lo! Tapi, lo malah balas kebaikan gue dengan sebar fitnah ke istri gue, biar dia ninggalin gue!"

LACUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang