19

20.6K 1.7K 33
                                    

Apapun Yang Retak, Tak Akan Utuh Walau Sudah Diperbaiki
.

.

.

Saka melirik Haidee yang tatapannya kosong ke arah jendela mobil. Tak ada percakapan di antara mereka. Saka ingin mengajak Haidee makan, tapi kondisi sedang tak memungkinkan.

Baru mengetahui kisah pilu Mami di hari tiadanya Mami, pasti membuat Haidee terpukul. Walau Haidee menyembunyikannya lewat tatapan dingin, tapi Saka tau jika istrinya itu sedang dirundung kesedihan dan penyesalan.

Semalam, sesaat tiba di rumah sakit, hanya pandangan kosong yang diberikan Haidee. Menatap jasad Mami yang tak lagi bernyawa. Hanya mengusap pelan wajah Mami dengan tangan bergetar. Tak ada tangis, tapi Saka tau jika hati Haidee sedang menangis. Haidee menahannya saja.

Mbok Darsih menceritakan segalanya. Jika Papi telah menjalin hubungan dengan sahabat Hanna lima tahun terakhir ini bahkan telah menikah secara siri. Dan ini bukan pertama kalinya Papi bermain api. Sejak dirinya hadir, hubungan Papi dan Mami tak lagi membaik karena Papi menuduh Mami bermain api dengan kliennya hingga Mami menghasilkan Haidee. Padahal nyatanya tidak. Papi tidak hanya ingin disalahkan atas kelakuannya yang bermain api. Memutar balikkan sebuah fakta.

Dari situ lah Papi dan Mami hidup masing-masing walau masih ada ikatan pernikahan.

Alasan Mami tak berpisah karena anak-anaknya.

Hanna, Handini dan Haidee.

Haidee memejamkan matanya. Masih saja ia merasa sesak walau merapalkan dalam dirinya agar ia tak usah peduli dengan kehidupan keluarganya yang hancur berantakan. Bahkan kehidupan rumah tangganya pun diambang kehancuran.

Tatapan Haidee beralih pada Saka yang melepas sabuk pengamannya. Tatapannya begitu dingin menusuk. Walau Saka beranggapan jika masalah mereka sudah kelar, tapi tidak bagi Haidee.

"Dee..."

Sebelum Saka berujar, Haidee telah turun meninggalkan Saka yang terpaku di dalam mobil.

》》《《

Pakaian kerja serta sarapan selalu siap di pagi hari seperti biasanya, tapi yang tak biasa adalah sikap dingin Haidee.

Memang, Haidee wanita yang dingin dan cukup pendiam, tapi akan sesekali mengajak Saka bicara atau akan menjawab setiap pertanyaannya. Tapi, kali ini sikap dingin Haidee benar-benar membuat Saka kesal sendiri.

Namun, Saka memilih diam. Berpikir, mungkin saja Haidee masih diliputi rasa sedih walau telah dua minggu lewat kepergian Mami.

Serta ada perasaan lega karena Haidee tak pernah mengungkit tentang Aryani.

"Aku pergi dulu."

Pamit Saka untuk berangkat ke Bandung.

Meski Haidee bersikap dingin, tapi ia akan pamit jika ingin berpergian. Walau tak ada tanggapan.

Sepeninggalan Saka, Haidee tak bergeming. Tetap pandangannya kosong ke layar datar di hadapannya. Layar yang menunjukkan gambar bergerak. Entah apa. Karena Haidee tak memperhatikannya.

Rasa sesak di dadanya masih saja ia rasakan. Walau telah berlalu dua minggu, tetap saja ia masih memikirkan Mami.

Kehilangan?

Bisa jadi.

Entah apa yang dirasakan Haidee saat ini, ia tak bisa menjelaskan. Apalagi, jika mengingat permasalahannya dengan Saka.

LACUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang