15

85.6K 9.2K 2.3K
                                    

Mark terbangun dengan kepala yang lumayan pusing

Namun apa yang pertama kali dia lihat membuatnya terkejut bukan main

"G-gue abis ngapain?"

Mark memandang sekeliling ini bukan rumahnya apalagi kamarnya

"H-hotel?ANJING!" teriak mark begitu mengingat sedikit apa yang terakhir ia lakukan

"Gue ga ngapa ngapain haechan kan? Bangsat"

Tanpa berpikir mark langsung bergegas pulang dia harus masuk sekola dan bertemu dengan haechan

.
.

"Ren sihaechan lama banget" keluh jaemin yang sudah menunggu lelaki gembul itu

"Latihan kali sijeno juga tumben belom kekantin"

Jaemin mengangguk angguk mungkin benar haechan dan jeno sedang berlatih

Toh besok adalah hari mereka tampil

Namun jaemin sedikit aneh dengan haechan pagi tadi

Dirinya bahkan tidak banyak berbicara seperti biasanya dan yang paling  anehnyaaa

Luka disudut bibir haechan adalah poin utamanya

"Ren haechan kaga mungkin dipukulin kan?"

"Kaga lah kalau mukulin mungkin aja"

Jaemin mengerutkan keningnya, oke kalau haechan dipukulin berarti sama orang yang ga mampu dia lawan

"Om johnny?!"

"H-hah? Kenapa sama om Johnny?"

Jaemin mendekat kearah renjun lalu membisikan sesuatu

"Apa jangan jangan om johnny mukul haechan?"

Plak

"Aww"

Jaemin kembali menjauhkan dirinya

Kan bisa aja om johnny lelah sama kelakuan haechan

"Makannya jangan keseringan ngews ama sijeno, otak lo ikut keluar sama sperma"

Lah salah jaemin apa? Dia cuman menduga duga kali aja om johnny muaitai breng haechan

"Mana ada om johnny mukul haechan, haechan itu dijaga kek malikai kedelai hitam"

"Soalnya sama sama hitam"

Jaemin sama renjun saling pandang sebelum keduanya tertawa terbahak bahak

"Belum pesen makan?" Tanya jeno yang ikut duduk disamping jaemin

"Mana haechan?"

Bukannya menghiraukan jeno jaemin malah masih mencari lelaki berisi banget itu

"Ngapain lo nanya gue? Emaknya aja bukan"

"Bukannya latihan?"

Jeno menggeleng terus dia nyeruput kopi jaemin

"ANJING PAIT!"

plak

"Makannnya jan asal seruput"

Jeno masih bergidik ngeri natap kopi jaemin

"Lo pesen kopi rasa neraka?"

Baik renjun ataupun jaemin tidak ada yang mendengar celotehan jeno

Sampe akhirnya kedatangan haechan mengundang tatapan semuanya

Bukan bukan karena ada yang aneh dengan penampilannya tapi mereka terdiam ketika melihat siapa yang ada dibelakang haechan

Partner J [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang