Adakah yang nunggu cerita ini up?
Kek nya gaada ya, yowes aku rapopo mas mbak.
Seolah takdir perpisahan memang ada supaya kita menghargai sesuatu pertemuan dan kebahagiaan.
-----
Langit malam nampak lebih gelap daripada biasanya, tidak ada taburan bintang dan juga bulan yang menghiasi. Suasana malam kini terasa sendu seperti suasana hati yang Nabilla rasakan. Sedaritadi selepas makam malam perasaan gundah itu menyergap.
Disamping tempat tidur dekat meja belajar terdapat beberapa foto kebersamaan dirinya saat masa SMA. Dari beberapa foto itu ada satu foto yang sangat menyita perhatiannya lantas ia berjalan mengambil foto tersebut sembari mengelusnya.
Foto itu, foto yang diambil saat pertama kali bertemu dengan Varo. Nabilla tersenyum kala mengingat kejadian itu, bagaimana Varo tersenyum ke arahnya dan sapaan pertama yang Varo ucapkan padanya.
Pertama kali ia bertemu dengan laki-laki baik yang mampu bertahan dengan dirinya sampai di titik terendah dan mau membantu bangkit dari keterpurukan adalah anugerah yang tuhan kasih untuknya.
Tuhan sangat baik, telah mempertemukannya dengan Varo.
"Gue kelewatan gak sih sama Varo, dia baik sama gue tapi gue gak pernah baik sama dia." gumam Nabilla.
Difoto selanjutnya ada foto bersama teman-temanya saat merayakan kelulusan, satu butir air mata lolos dari pelupuk matanya. Dari keenam temannya hanya Nabilla yang gagal meneruskan mimpinya, semua terpisah untuk mengerjar apa yang mereka impikan.
Tuhan memang baik, tapi takdir tidak pernah ada di pihaknya.
Perjalanan hidup yang Nabilla alami baik itu kebahagian maupun kesedihan sudah pernah ia rasakan, dan ia sangat bersyukur bisa bertahan sampai di titik sekarang.
Mungkin tidak sekarang, namun suatu saat nanti kebahagiaan itu akan hadir menjemputnya.
Dering telpon menyadarkan Nabilla dari lamunannya. Varo nama yang terpampang jelas di layar ponselnya.
"Hallo Bil,"
"Besok jalan-jalan yuk mau gak?"
"..."
"Bil kok diem aja mau gak nih?"
"Di tempat pertama kali kita ketemu ya Var." pinta Nabilla.
"....Eunggg di kafe cinta itu?"
"Iya"
"Tapi itu jauh loh, itu di Bandung nanti kalo kaki kamu sakit lagi gimana? Kan belum sepenuhnya sembuh."
"Iya atau enggak"
Terdengar hembusan napas pasrah dari Varo.
"Iya oke, nanti jangan lupa bawa jaket. Kafe cinta kan tempatnya lumayan dingin karena nuansanya alam banget tuh."
"Iya nanti sekalian gue bawa kaos kaki."
"Yaudah nanti aku jembut, eh jemput deng hehehe."
"Selamat malam Var."
Nabilla mengulum bibirnya, permintaan itu langsung disetujui oleh Varo. Dia tak sabar untuk menunggu hari esok.
***
Blam!
Pintu mobil ditutup kencang oleh Nabilla, membuat Varo terjingkrak kaget juga menahan marah karena Nabilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mantan!! [ On Going ]
HumorDI PUTUSIN PACAR GARA-GARA CILOK? -ALVARO BILEK