|| What! Jadi Mantan lagi? ||

302 63 127
                                    

Holla hai,

Gimana kabarnya nih?

Sudah lama tak jumpa, sekalinya jumpa tak lama :(

Selamat hari raya idul fitri aku pribadi mengucapkan mohon maaf lahir batin kepada siapapun yang membaca part ini.

Semoga di bulan ramadhan taun ini kita mendapatkan banyak pahala, aamiin. Dan semoga kita semua bisa bertemu kembali dengan bulan suci ramadhan taun depan :)

Untuk mempersingkat waktu, yuk langsung baca aja.

Pelan-pelan aja tapi.

Jangan lupa vote, coment dan share ya bep👌




























****

Tidak ada yang pasti dan bertahan selamanya, semua orang akan pergi pada waktunya.

****

Setelah melaksanakan ujian sekolah selama tiga hari usai, semua murid kelas tiga bisa bernafas lega. Sedikit-dikit beban yang mereka pikul terangkat, hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan dari pihak sekolah.

Biasanya sehabis ujian, sekolah memberi waktu tenang selama seminggu, dihari itu boleh untuk berangkat ke sekolah ataupun tidak.

Berbeda dengan Varo, dia lebih memilih mendekam di kamar. Karena selama pelajaran ekonomi hari rabu lalu, suhu badannya naik seketika. Dia tidak mau meminum obat jika Nabilla tidak ada disampingnya.

Disinilah Varo, bergelung dengan selimut tebal dan bye-bye piper yang menempel di jidatnya. Sudah hari ketiga yang Varo lakukan hanyalah tidur. Bahkan mandi pun tidak.

"Jangan deket-deket aku lagi."

"Tapi kenapa?"

"Kamu lupa sama janji kamu apa? Kalo nilai ekonomi kamu rendah, hubungan kita berakhir!"

"Aku sama lucas kan beda satu angka doang Bil, masa cuma beda satu doang hubungan kita berakhir." ucap Varo dengan nada memelas.

"Aku suka sama Alex." ucap Nabilla datar.

Tubuh Varo menegang, kalimat yang Nabilla lontarkan. "A--pa?"

"Aku tau kamu gak budek."

Varo mengagaruk rambutnya prustasi, "Tapi kenapa? Dia kan udah nyelakain kamu sampe kamu gak bisa jalan dan bikin kamu terpuruk."

"Karena dia gak kaya kamu! Dia gak curang kaya kamu! Aku benci sama orang yang ngelakuin kecurangan."

"Pliss... Jangan putusin aku Bil."

Namun Nabilla tidak mendengarkan ucapan Varo, dia terus berjalan kearah Alex yang sedang merentangkan tangannya, seolah menyuruh Nabilla masuk ke dalam dekapannya.

"Tidakkkkkkk"

Varo langsung keluar dari kamar dengan langkah lebar menuju parkiran. Melewati Tamara yang bersidekap dada di dekat dapur.

Hallo, Mantan!! [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang