TSW - 25

                                    

                                          
Happy Reading Guys🖤
Don't forget for follow, vote and comment this story!
******
                          
"Ada apa Hans? Bicaralah yang benar." ujar Laura yang terlihat  sangat bingung dengan sikap yang tidak biasa dari Hans. Entah mengapa tiba-tiba Laura merasakan sesuatu yang buruk telah terjadi. Perasaan wanita itu tidak karuan saat melihat Hans tidak kunjung membuka suaranya. 
                          
"Seluruh keluarga anda mengalami kecelakaan."
                          
*****
                          
Oliver dan Laura yang mendengar kabar tersebut seketika membulatkan matanya terkejut. 
                          
"Apa katamu?!" tanya Laura dengan suara terbata. Hans yang mendengar ucapan Laura hanya mampu menundukkan kepalanya. 
                          
Laura yang sangat terkejut dengan berita itu seketika terhuyung ke belakang. Oliver yang melihat itu segera menangkap tubuh istrinya. 
                          
"Bagaimana keadaan mereka semua?" tanya Oliver dengan nada khawatir sambil memeluk tubuh Laura dengan erat. Hans yang mendengar ucapan Oliver terdiam. Ia tidak tahu harus mengatakan apa terhadap atasannya. Saat itu juga Hans menggelengkan kepalanya perlahan dan semakin menundukkan kepalanya. 
                          
"Mereka semua tidak bisa diselamatkan." ujar Hans dengan penuh kesedihan. Bahkan ia tidak sanggup untuk melihat bagaimana reaksi atasannya saat mendengar kabar buruk ini. 
                          
Tangis Laura seketika pecah saat mendengar bahwa seluruh keluarganya telah tiada. Perlahan air mata juga ikut membasahi wajah Oliver saat mendengar orang tua dan adiknya telah tiada. Bahkan mereka belum sempat memberikan kabar gembira mengenai kehamilan Laura. 
                          
"Oliver.. katakan padaku ini semua tidak benar kan? mereka masih hidup kan?" lirih Laura dengan berlinang air mata menatap penuh kesedihan terhadap Oliver. Lidah Oliver terasa kelu saat mendengar ucapan istrinya. Bahkan dirinya masih tidak bisa menerima semua ini. 
                          
"Hans.. itu semua tidak benar kan? mereka tidak mungkin meninggalkan kami." Hans yang mendengar itu hanya mampu tertunduk tidak mampu untuk melihat kesedihan Laura. 
                          
"KATAKAN PADAKU HANS! KAU JANGAN DIAM SAJA! INI SEMUA BOHONG!" teriak Laura dengan menangis sesenggukkan. Oliver yang melihat kesedihan Laura dengan cepat menarik tubuh istrinya ke dalam pelukannya dan berusaha untuk menenangkannya. Laura menangis histeris hingga tak sadarkan diri. 
                          
Oliver yang melihat itu seketika berubah panik. Dengan sigap Oliver mengangkat tubuh Laura dan membawa ke ruang kerjanya. Ia sangat khawatir terhadap istrinya terlebih Laura saat ini sedang hamil. Hans yang melihat itu segera menghubungi dokter pribadi keluarga Winston untuk segera memeriksa keadaan Laura. 
                          
Oliver membaringkan tubuh Laura di salah satu sofa yang ada di sana. Pria itu menatap penuh kesedihan saat melihat betapa kacaunya keadaan istrinya saat ini. Oliver menunduk lesu saat memikirkan apa yang telah terjadi pada keluarganya. 
                          
"Cari tahu apa penyebab kecelakaan yang menimpa keluargaku, jangan lewatkan bukti sedikit pun. Aku tahu pasti ada dalang dibalik semua ini." perintah Oliver dengan nada dingin pada Hans. 
                          
"Baik tuan." ujar Hans sambil menundukkan kepalanya sebelum pergi meninggalkan ruangan tersebut untuk melaksanakan tugasnya. 
                          
Tidak lama kemudian, pintu terbuka memperlihatkan seorang pria berjas putih datang tergesa menghampiri Oliver. 
                          
"Mr. Winston, saya sudah mendengar kabar mengenai kecelakaan keluarga anda. Saya turut berduka atas kejadian ini." 
                          
"Terima kasih, cepat periksa istriku." Dokter itu pun dengan cepat mengeluarkan semua peralatannya dan memeriksa keadaan Laura.