09:30 PAGI.
"Halo reinaa" sapa gadis kecil yang mensejajarkan tubuhnya dengan sahabatnya itu.
Reina tersenyum tipis walaupun ia belum membalas sapaan syila tapi syila cukup puas dengan respon reina yang tersenyum kearahnya.
"Gimana kadonya? Suka kan? " tanya syila dengan riangnya.
Rey hanya memperhatikkan tingkah kekasihnya yang sangat antusias menemui sahabatnya itu apa lagi syila sempat merengek untuk bertemu dengan reina dengan alasan dirinya ingin mengetahui keadaan reina dan ingin mengetahui apa gadis itu menyukai kado pemberiannya.
"Ini? " tanya reina sambil memperlihatkan barang yang sejak tadi ia genggam pemberian syila.
Syila mengangguk cepat "Iyah, gimana? Suka? "
"Suka" balasnya.
"Nanti aku beliin lagi mau? " tanya syila yang membuat reina mengangguk antusias.
Syila tersenyum ceria ia bangkit lalu mendekatkan dirinya dengan rey yang sudah rey tebak ada sesuatu yang gadisnya inginkan darinya.
"Nanti aku boleh beliin lagi buat reina? " tnya syila yang berniat meminta izin dengan kekasihnya.
"Boleh sayang" balas rey sambil mengecup puncak kepala syila.
Dengan cepat syila memeluk tubuh rey dan memberi kecupan sedikit di pipinya "Makasih "
Syila kembali menghampiri reina yang sibuk dengan bonekanya ia terus mengajak reina berbicara berharap sahabatnya kembali seperti dulu.
Tiba tiba datang bodyguard kepercayaan rey yang tadi malam ia telfon untuk menyelidiki tentang keadaan reina, bodyguard itu meminta bicara sebentar dengan rey yang membuat rey meninggalkan gadisnya sebentar.
Syila masih di sibukkan dengan menemani reina bermain boneka hingga ada salah satu pasien yang mengalami gangguan kejiwaan mengambil paksa boneka yang mereka mainkan.
Reina menunjuk pasien tersebut yang sudah berlari, syila yang tidak ingin reina merasa sedih langsung mengejar pasien tersebut sampai keluar dari halaman rumah sakit jiwa tersebut, rey belum menyadari hal itu ia masih berbicara dengan bodyguardnya untuk membahas yang tadi malam mereka bicarakan.
Tanpa syila sadari kalau reina mengikutinya dengan jalan tertatih gadis itu menahan sakit di kakinya untuk mengejar syila yang ikut keluar dari halaman rumah sakit jiwa, Pasien tersebut dengan tidak sengaja menjatuhkan boneka tepat di tengah jalan raya lalu pasien tersebut terus berlari tanpa mengambil bonekanya terlebih dahulu. syila yang ingin mengambil boneka tersebut tidak menyadari jika ada sebuah mobil di belakangnya.
Dengan reina yang tidak peduli dengan rasa sakitnya ia langsung dengan cepat berlari menolongi syila hingga syila terbentur tepat di pembatas jalan karna ulah reina yang dengan sengaja mendorong syila tapi tetap saja syila terkena tabrakan mobil itu walaupun tubuhnya sudah terhuyung ke depan.
'Brakkkk'
Reina terlempar hingga beberapa meter sedangkan syila, gadis itu merasa pusing di kepalanya hingga kesadarannya hilang. Kedua wanita itu sama sama mengeluarkan darah dari tubuh mereka, reina masih mengalami batuk darah tidak lama kesadarannya juga hilang setelah mendengar teriakkan dari beberapa perawat rumah sakit.
Teriakkan heboh dari petugas rumah sakit membuat fokus rey menjadi teralih, ia melihat tempat dimana syila dan reina tadi saling bicara setelah melihat kekasihnya tidak ada di tempat ia langsung berlari mencari keberadaan kekasihnya diikuti bodyguard yang tadi bicara dengannya.
Rey memanggil salah satu petugas untuk ia tanyai kenapa kondisi rumah sakit jiwa ini menjadi ricuh "Ada apa? " tanya nya.
"Ada pengunjung keluarga pasien dan pasien mengalami kecelakaan di depan, tuan" balas petugas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
little Girl And Possessive Cool Boy (End)
Teen FictionFOLLOW AKUN WP AKU DULU YUK♥♥ Aku terlahir dari keluarga yang cukup dibilang sangat sempurna mempunyai harta yang berlimpah, kerukunan keluargaku yang mampu membuat orang merasa iri, maupun support kecil dari mereka. Tapi, itu semua tidak bertahan l...