Prolog

613K 39.7K 5.3K
                                    

TEPAT pukul tiga dini hari, pintu utama rumah itu terbuka. Menampakkan seorang wanita dengan heels tinggi dan mini dress ketat yang tengah berjalan masuk dengan badan yang sempoyongan.

Di ruang tamu sudah ada seorang pria yang sejak tadi menunggu kedatangan wanita itu. Mendengar suara pintu terbuka membuat pria itu langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri wanita tersebut.

Wajah pria itu terlihat marah ketika menatap sosok wanita yang nampaknya sedang tidak sadar sepenuhnya. Dengan kasar pria itu mencekram lengan wanita yang merupakan istri sahnya.

"Jam segini kamu baru pulang? Habis darimana saja kamu?!" Bentakan pria itu mampu mengalahkan suara derasnya hujan di luar, membuat wanita di hadapannya sedikit merasa terkaget. "Jawab aku, Casha!"

Wanita bernama Cashandra itu akhirnya menatap suaminya malas. "Kenapa sih Mas? Aku baru pulang lho, kamu udah marah-marah aja." Cashandra menepis cengkraman di lengannya dan berjalan menuju sofa ruang tamu.

Pria bernama Graha itu kembali mendekati istrinya yang kini sedang sibuk melepas kedua heels nya. "Aku tanya sekali lagi, kamu habis darimana?" Tatapan Graha terlihat bagai belati tajam yang siap menusuk lawan bicara di depannya.

Cashandra berdecak. Wanita itu mengangkat kepalanya dan menatap suaminya malas. "Aku habis dari klub, have fun sama temen-temen aku. Puas?" jelasnya ogah-ogahan.

Mendengar jawaban Cashandra membuat Graha semakin murka. Wajahnya memerah tanda emosinya semakin naik. "Gila kamu ya? Aku telponin daritadi kamu ga angkat-angkat. Si kembar kelaparan nungguin ASI dari kamu!"

"Aku cuma pergi sebentar aja Mas."

"Anak kita bisa mati karna ga kamu kasi ASI!"

"Kan susu botolan ada. Jangan males bikin deh!"

"Anak kita masih dua bulanan Cas. Mereka masih butuh ASI!"

"Plis deh Mas, aku juga butuh refreshing. Kamu pikir aku ga stres ngurusin dua anak sekaligus?"

"Kamu ga khawatir sama kondisi anak kamu? Itu anak kamu sendiri lho. Anak kita. Darah daging kita!" Graha tampak heran dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Cashandra.

"Ya udah tahu itu anak kita, tapi cuma aku doang yang capek ngurusnya," cibir Cashandra.

"Casha!" bentak Graha.

"Apa sih Mas?"

"Kamu gila! Aku ga habis pikir sama kamu!"

"Terus Mas mau gimana? Mau cerai sama aku?" tantang Cashandra.

Mata Graha mendelik, "segampang itu kamu ngomong kata cerai?"

"Abis hidup sama Mas bikin aku stress."

"Kelakuan kamu yang bikin aku stress, Cas!"

"Yaudah, ceraiin aku Mas!" Cashandra balas membentak Graha. Wajah wanita itu juga terlihat marah.

Graha mematung sejenak karena perkataan yang sulit ia cerna itu meluncur dari mulut istrinya sendiri.

"Kenapa diem? Kamu gabisa ceraiin aku?" Cashandra memasang raut wajah meremehkan. "Udahlah Mas, aku capek mau istirahat." Cashandra hendak berbalik untuk berjalan menuju kamarnya, namun dengan cepat Graha menahan pergelangan tangan wanita itu.

"Baik, kalau itu mau kamu. Kita cerai aja." Akhirnya perkataan tersebut lolos dengan mulus dari bibir Graha.

Cashandra menatap Graha sesaat. Ia terkejut karena Graha dengan mudahnya menyetujui permintaan cerai itu. Namun Cashandra tak ingin kalah dengan Graha, suaminya.

"Oke, fine. Besok kita urus ke pengadilan agama! Aku bawa Hanina, kamu bawa Galileo."

-———-

BUAT YANG UDAH BACA CERITA INI SAMPAI ENDING, COBA TULIS KESAN PESAN KALIAN DI SINI BIAR PEMBACA BARU SEMAKIN TERTARIK BUAT BACA. INGET JANGAN SPOILER YA!

-———-

10-02-2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10-02-2021

Unfamiliar Twins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang