8. Kesurupan

140K 17.6K 2.2K
                                    

Haloo! Absen yuk kalian dari kota mana?

Btw, kalian tim Erlang apa Aksa?

Vote dan spam komen yang banyak!!!

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii
@drax_offc
@draxfanbase
@draxfanbase2

@alan.aileen
@meisyanata_
@galaarsenio
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"ALAN ANAK LAYANGAN...NONGKRONG PINGGIR JALAN...SAMA TEMAN-TEMAN..." Ilham bergoyang di depan kelasnya sembari bernyanyi tidak jelas.

Tapi...sejak kapan Ilham jelas? Bukankah emang si Ilham ngga pernah jelas ya?

Sementara Akbar baru saja datang bersama Gala menatap aneh Ilham.

"Lo gila?" tanya Gala. Tapi sayangnya Ilham tidak menjawab. Cowok itu masih asyik menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri. Ke atas dan ke bawah. Sudahlah menjelaskan bagaimana bentuk goyangan Ilham memang memusingkan.

"Alan...anak layangan..." ucapnya terus bernyanyi.

Akbar menoyor kepala Ilham. "Heh! Perasaan ngga ada lagu kaya gitu!"

"Ada, Bar," santai Ilham masih bergoyang.

"Bego! Adanya tuh, alay...anak layangan. Bukan Alan anak layangan!" nyolot Akbar. "Didenger Alan digeprek lo sama dia!"

Ilham berhenti bergoyang sejenak. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ilham menjawab, "Ngga papa adain aja lah, Bar. Lagian Alan belom berangkat."

"Iya tumben tuh anak perawan belom berangkat," gumam Akbar heran. Biasanya Alan itu berangkatnya paling pagi. Tapi sekarang tumben, sampai Gala, Ilham dan Akbar sudah datang Alan belum terlihat batang hidungnya.

Ilham kembali bergoyang sembari bernyanyi. "Alan...anak layangan...nongkrong pinggir jalan..."

"Apa sih, Bar!" kata Ilham kesal. Ilham merasa ada yang menepuk-nepuk pundaknya. Dugaan Ilham itu pasti ulah Akbar. Pasalnya saat ini Ilham bergoyang sembari menutup mata karena saking asyiknya. Jadi Ilham tidak bisa melihat siapa yang menepuk pundaknya.

"Alaannn...anak la...."

"Heh!" tegurnya memotong nyanyian Ilham.

Merasa aneh dengan suara Akbar. Ilham membuka matanya perlahan. Seketika mata Ilham langsung membulat lebar saat tahu siapa orang yang sekarang berdiri di hadapannya.

"Alan anak la? La apa?" tanya Alan penuh selidik. Tadi Alan sempat mendengar nyanyian Ilham meski hanya samar-samar.

Ilham nyengir kuda lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Itu, Lan. Maksud gue, Alan anak la..."

"La...labil?" tanya Akbar dengan ekspresi sok serius. Ilham menggeleng.

"La...landak?" Gala ikut menyahut. Ilham juga menggeleng lagi.

"La...lapangan?" Ilham menggeleng.

"La...laper?"

"Bukan...bukan..."

"La...lalat?"

"Bukaaannn..."

"La...laci?"

"Iya! Iya! Dikit lagi!"

"La...lada?"

"Bukaaann, Bar!"

"La...laut?"

"Mendekati...mendekati..."

ALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang