Buang air besar

	Artikel ini mungkin mengandung BOKER beserta TAI!
	Apakah Anda pernah mengunjungi Tanjung Berak? Mengunjungi negeri Gajah Boker? Membaca koran KOMPOS? Membaca Tabloid BOKER? Mendengar lawakan Boris Boker? Menonton Berak Ways? Menonton Inboker? Menonton Pas Boker? Menonton BoBoKer? Atau bahkan menonton Anak Mencret?
	Marilah bantu Tolololpedia membersihkan sisa boker Aga Tekajje.

	Artikel ini sangat NAJIS dan mirip dengan KAMBING!
	Marilah bantu Tolololpedia dengan menunjukkannya kepada KUA atau Gaizka Laiseka.

	MAAF! ARTIKEL INI TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN HAL-HAL BERBAU ELEKTRONIK MELAINKAN BERBAU BUSUK!!
	Bagi anda yang sudah membaca artikel ini, silakan anda kentut di depan Pyotr Soloyvev. Atau lemparkan kaca spion pada Jakub Novotny.

	MAK-NYOS !!!
	Bondan Winarno telah merekomendasikan Buang air besar ini untuk makan pagi, siang, malam, jamuan kondangan, cemilan, bahan jamu Pasak Bumi, pupuk kandang, dan mengisi bensin Lamborghini Veneno.
	“Saya makan Buang air besar ini aja rasanya maknyooooss... Tapi agak kurang ditambah sere, lengkuas, cabe dan Cewek Interkom-nya satu kilo dengan asam sulfat/stik biliar Ronal Aja Lah sebiji di atasnya” ~ Bondan Winarno

“Engh... ehmmm...”

~ Suara orang yang buang air besar

“Plung... ceplung...”

~ Suara orang buang air besar

Posisi buang air besar yang pas

orang boker yang tampang nya rileks sampai2 mengeluarkan susu

Buang air besar (atau yang biasa disebut sebagai berak atau boker atau be'ol atau 'E'ek atau 'O'ok) adalah kegiatan yang dilakukan oleh seluruh manusia dan binatang di bumi. Buang air besar itu sendiri adalah mengeluarkan "benda-benda" yang tidak diperlukan tubuh.

Sejarah

Kegiatan buang air besar sudah ada sejak zaman SM (sebelum manusia) yakni para binatang, hanya saja mereka punya keahlian yang beda dengan manusia. Yaitu bisa buang air besar tanpa harus pergi ke tempatnya. Karena meskipun sedang berjalan saja, bisa langsung keluar.

Ketika Adam, manusia pertama, hendak buang air besar untuk pertama kalinya, Tuhan memberi tahunya agar tidak buang air besar di sembarang tempat. Apalagi setelah buang air besar, anus atau lubang pantat harus dibersihkan dengan mesin cuci air. Atau kalau air tidak ada, boleh menggunakan benda lain seperti batu atau daun. Setelah kertas ditemukan, manusia mulai memakai kertas sebagai pengganti air kalau tak ada. Maka Adam memberi tahu hal tersebut ke Hawa, manusia kedua. Hawa pun juga memberitahu hal tersebut ke anak-anaknya dan anak-anak Hawa pun juga memberitahunya ke seluruh keturnannya.

Tapi bagi manusia itu tampak sangat tidak mungkin sehingga harus membuka penutup aurat dan jongkok. Sebenarnya buang air besar dapat di mana saja. Tapi, kalau kita orang waras yang melakukan itu sih... nanti disangka orang gila. Bahkan bukan manusia (hewan!)! Itu pun kalau dilakukan di sungai sehingga airnya tercemar dan wabah penyakit kalera kolera yang mematikan pun menyebar! Untuk menghentikan tindakan ini, para ilmuwan pun akhirnya menciptakan toilet pertama yang dimana manusia harus buang air besar di sini. Tapi, sayang tidak ada tempat untuk "ditekannya" sehingga harus dipendam di dalam lubangnya. Disediakan pula fasilitas pembersih lubang pantat berupa tisu, wewangian dan air kobokan.

Upacara menurut agama

Adapun upacaranya kurang lebih seperti upacara-upacara yang dilakukan hampir disetiap agama, yaitu semedi. Bedanya buang air besar dilakukan di tempat yang sempit, tertutup dan biasanya di dekat buang air besar ada kotak sedekah yang menghadang (biasanya di daerah terminal dan stasiun) dan tertulis "(tidak) ada yang gratis di dunia ini".

Perbedaan lainnya adalah jika semedi hanya berdiam diri, tapi ada kegiatan lain yang bisa dilakukan saat buang air besar. Diantaranya adalah: membaca koran (atau membaca majalah Playboy atau Bobokep atau komik Benny & Mice atau komik Si Juki agar buang air besar lancar), merokok, memainkan gadget, menonton di gadget, atau berselfie.

Lihat pula

• Pipis
• Kentut
• Sembelit
• Diare