Hai Tanahku Papua
Hai Tanahku Papua adalah lagu kebangsaan Republik Papua Barat - sebuah negara yang pernah wujud merangkumi kawasan barat pulau New Guinea sehingga kawasan tersebut dianeksasikan Tentara Nasional Indonesia pada Mei tahun 1963. Lagu ini dikarang oleh misionaris Belanda, Izaak Samuel Kijne, pada tahun 1930-an.
Lagu ini kini digunakana pemerintah buangannya serta aktivis-aktivis yang memperjuangkan kemerdekaan kawasan tersebut daripada penguasaan Indonesia termasuk Organisasi Papua Merdeka; malah penggunaan lagu ini sendiri dilarang oleh pemerintah Indonesia. Lagu ini sempat diusulkan untuk menjadi simbol Provinsi Papua.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Setelah pemilihan parlimen daerah Belanda yang diawasi Dewan Nugini (Belanda: Nieuw Guinea Raad ), sebuah kelompok dibentuk pada tanggal 19 Oktober 1961 untuk memilih anggota suruhanjaya nasional yang merancang Manifesto untuk Kemerdekaan dan Pemerintahan Mandiri, bendera nasional (Bendera Bintang Kejora), mohor negara, memilih "Hai Tanahku Papua" sebagai lagu kebangsaan, dan meminta masyarakat untuk dikenal sebagai orang Papua. Dewan Nugini dengan suara bulat memilih usulan ini pada tanggal 30 Oktober 1961, dan pada tanggal 31 Oktober 1961, mereka menyerahkan bendera Bintang Kejora dan Manifesto kepada Gubernur Platteel. Belanda mengakui bendera dan lagu ini pada tanggal 18 November 1961 (Lembaran Negara Nugini Belanda Nomor 68 dan 69), dan peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Desember 1961.
Lagu kebangsaan ini tidak digunakan lagi setelah pendudukan militer di Papua Barat oleh tentera Indonesia pada tahun 1963.
Lirik
[sunting | sunting sumber]Dalam Ejaan Lama Soewandi | Dalam Ejaan Yang Disempurnakan | Dalam bahasa Belanda |
Hai tanah ku Papoea,
Kau tanah lahirku, Ku kasih akan dikau sehingga adjalku. Kukasih pasir putih Dipantaimu senang Dimana Lautan biru Berkilat dalam trang. Kukasih gunung-gunung Besar mulialah Dan awan jang melajang Keliling puntjaknja. Kukasih dikau tanah Jang dengan buahmu Membajar keradjinan Dan pekerdjaanku. Kukasih bunji ombak Jang pukul pantaimu Njanjian jang selalu Senangkan hatiku. Kukasih hutan-hutan Selimut tanahku Kusuka mengembara Dibawah naungmu. Sjukur bagimu, Tuhan, Kau brikan tanahku Bri aku radjin djuga Sampaikan maksudMu. |
Hai tanah ku Papua,
Kau tanah lahirku, Ku kasih akan dikau sehingga ajalku. Kukasih pasir putih Dipantaimu senang Dimana Lautan biru Berkilat dalam terang. Kukasih gunung-gunung Besar mulialah Dan awan yang melayang Keliling puncaknya. Kukasih dikau tanah Yang dengan buahmu Membayar kerajinan Dan pekerjaanku. Kukasih bunyi ombak Yang pukul pantaimu Nyanyian yang selalu Senangkan hatiku. Kukasih hutan-hutan Selimut tanahku Kusuka mengembara Dibawah naungmu. Syukur bagimu, Tuhan, Kau berikan tanahku Beri aku rajin juga Sampaikan maksudMu. |
O mijn land Papoea
Mijn geboorteland Jou zal ik liefhebben Tot mijn levenseinde Ik hou van het witte zand Van je fijne stranden Waar de blauwe oceaan Blinkt in het licht Ik hou van het geluid van de branding Die op je stranden slaat Een lied dat steeds Mijn hart verheugt Ik hou van de bergen Groot en verheven En de wolken die zweven Om hun toppen Ik hou van de bossen Het dekkleed van mijn land Ik mag zo graag zwerven Onder je schaduw Ik hou van je grond Die met je vruchten Mijn ijver betaalt En mijn werk Dank zij u Heer Gij hebt mij het land gegeven Laat mij ook ijverig zijn Om het te laten beantwoorden aan Uw doel |
Pautan luar
[sunting | sunting sumber]Wikisumber bahasa Belanda mempunyai teks asal berkaitan rencana ini: |