Santo Petrus

(Dilencongkan daripada Santo Peter)
Untuk melihat maklumat berkenaan tokoh ini menurut perspektif Islam sila ke: Pandangan Islam mengenai Peter.


Santo Petros (Yunani: Πετρος, Latin: Petrus, bahasa Inggeris: [Saint] Peter) (sekitar tahun 1–64 M) merupakan antara segelintir orang dipilih oleh Yesus Kristus sebagai pengikut awalnya. Beliau merupakan tokoh penting dalam injil Perjanjian Baru dan kitab-kitab Kristian yang lain. Peter yang pada mulanya hanya seorang nelayan kemudian diberi tugas sebagai pemimpin oleh Jesus. Berdasarkan sejarah, Beliau merupakan uskup(Paus)/Pope pertama gereja Katolik Rom, penulis bagi dua warkah kanun dan syahid di bawah Nero apabila disalib dalam keadaan terbalik dan dikebumikan di Rom. Memori beliau secara tradisi disebut sebagai sumber Injil Mark.

Santo Petros
Petrus/Pedro/Peter
Barat: Putera Hawari, Paus Pertama
Timur: Hawari yang Penting
Lahirc. 1
Bethsaida
Meninggal64
Rome, dengan disalib
Dihormati olehGereja Roman Katolik, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, Ortodoks Oriental
Tempat keramatBasilika Santo Peter
Hari perayaanperayaan utama (dengan Paul si Hawari) 29 Jun (Gereja Katolik Rom, Gereja Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, Gereja Anglikan)
Kerusi St Peter di Rome 18 Januari (Pra-1960 Kalendar Roman)
Kerusi St Peter 22 Februari (Gereja Roman Katolik)
St Peter dalam Chains 1 Ogos (pra-1960 Kalendar Roman)
AtributKunci ke Kerajaan Langit, pallium, jubah paus, lelaki yang disalib terbalik, berpakaian seperti hawari, memegang buku atau skrol. Beliau digambarkan dengan jambang lebat putih dan rambut putih
NaunganLihat St. Peter's Patronage

sunting
Lihat pendokumenan templat ini
Lihat pendokumenan templat ini

Mazhab-mazhab gereja Katolik Rom, Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental dan Anglikan menganggap Peter sebagai seorang santo; para penganut Katolik terutamanya menganggap Paus sebagai pengganti Peter dalam mengetuai hal keagamaan - maka kerana ini, paus adalah ketua bagi semua uskup dalam mazhab jni. Gereja Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental juga mengiktiraf Uskup Rom sebagai pengganti Santo Peter dan mereka menghantar delegasi ke Rom setiap tahun untuk merayakan hari kebesarannya.

Dalam karya seni, beliau selalu digambarkan memegang kunci kepada kerajaan langit (ditafsirkan oleh penganut Katolik sebagai simbol kedudukan utama beliau dalam gereja), sebagaimana dalam Matthew 16:19.

Bible menceritakan Peter merupakan orang yang bertanggungjawab membuka agama Kristian kepada mereka yang bukan berbangsa Yahudi. Perkara ini penting kerana sebelum ini hanya orang Yahudi sahaja boleh menganut agama Kristian.

Santo Peter merupakan pemimpin pertama masyarakat Kristian awal untuk sekurang-kurangnya 34 tahun. Pada waktu itu perkataan Paus (Pope) atau "Papa" tidak digunakan untuk nama pemimpin Gereja Roman Katolik yang pada masa itu hanya ada satu Gereja Kristian.

Nama dan etimologi

sunting

Peter juga dikenali sebagai Shimon "Keipha" Ben-Yonah/Bar-Yonah, Simon Peter, Cephas dan Keipha (Keipha dan Cephas juga bermaksud batu)—nama asal Shimon atau Simeon (Ibrani: שמעון bermaksud 'mendengar').

Dalam Perjanjian Baru

sunting

Latar belakang

sunting

Menurut Injil Yohanes, Peter lahir di Betsaida, Galilea, dan ayahnya bernama Yohanes (Yohanes 1:42)/Yunus (Matius 16:17). Dikisahkan juga bahwa Jesus pernah menyembuhkan ibu mertua Peter yang bererti Peter pernah menikah. Sebelum dia mengikuti Jesus, Peter dan saudaranya Andreas bekerja sebagai nelayan.

Panggilan Jesus

sunting

Dalam Injil Matius dan Markus diceritakan bahwa Peter sedang mencari ikan di danau Genesaret ketika Yesus menghampiri mereka dan berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19).

Dalam Injil Lukas diceritakan bahwa Jesus naik ke perahu Peter untuk mengajar orang banyak di tepi danau Genesaret, kemudian ia menunjuk Peter untuk menebarkan jalanya karena ia tahu bahwa Peter semalaman tidak mendapatkan ikan. Peter mematuhi petunjuk Jesus dan ia serta nelayan lainnya mendapat ikan dalam jumlah besar. Dengan mukjizat tersebut Peter menjadi percaya kepada Jesus bersama-sama dengan Yakobus dan Yohanes. Andreas tidak disebutkan dalam kisah ini.

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa Andreas adalah salah satu murid Yohanes Pembaptis yang pergi untuk mengikut Yesus. Ia lalu memanggil saudaranya, Simon, dan menceritakan bahwa ia telah menemukan Mesias. Andreas lalu membawa Peter kepada Jesus dan Jesus menamakan Simon Kefas (bahasa Aram untuk 'batu', bahasa Yunani maskulin: Petros, feminim: Petra). Di kemudian hari nama Yunaninya banyak digunakan karena bahasa Yunani adalah bahasa universal pada waktu itu.

Jesus menamai Simon sebagai Peter atau 'batu karang' mengisyaratkan bahwa Jesus akan meletakkan landasan gerejanya di atas Peter. (Matius 16:18, lihat perumpamaan dua dasar).

Mencuci kaki

sunting

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa ketika Peter menolak kakinya dicuci oleh Jesus yang mencuci kaki murid-muridnya (kerana dia merasa tidak layak), Jesus menjawabnya "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Peter lalu menjawab Jesus, "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" (Yohanes 13:6-9)

Berjalan di atas air

sunting

Dalam Injil Matius diceritakan Peter yang berjalan di atas air ketika ia melihat Jesus yang berjalan di atas air, namun kerana dia takut, maka ia tengglam lalu ditolong oleh Jesus. (Matius 14:22-32). Injil Markus juga menceritakan Jesus yang berjalan di atas air namun tidak menceritakan Peter yang berjalan di atas air.

Mengakui Jesus sebagai Christ

sunting

Peter yang pertama kali mengakui imannya akan Jesus sebagai Mesias, Anak Tuhan yang hidup (Matius 16:16, Markus 8:29, Lukas 9:20). Peter juga hadir dan berbicara dalam kisah-kisah yang lebih banyak jumlahnya daripada rasul-rasul yang lain, misalnya dalam transfigurasi Jesus, Peter menegur Jesus yang berkata bahawa Jesus akan disalibkan, kisah Peter dan pemungut bea, kisah Jesus berdoa di taman Getsemani, kisah Yesus dan pohon ara, dan lain-lainnya.

Penangkapan Jesus

sunting

Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa ketika Jesus akan ditangkap, Peter menghunus pedangnya dan memotong telinga kanan hamba Imam Besar yang mencuba menangkap Jesus, yang bernama Malkhus. Jesus lalu menegur Peter, dan di dalam Injil Lukas ditambahkan bahwa Jesus lalu menjamah telinga Malkhus dan menyembuhkannya. (Lukas 22:51)

Peter menyangkal Jesus

sunting

Jesus memperingati Peter bahwa setelah dia ditangkap nanti, Peter akan menyangkalnya tiga kali, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (Matius 26:34) Sebelum dan sesudah Yesus mengatakan itu, Peter masih bersikeras bahwa ia adalah murid yang paling setia.

“ Peter menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." (Matius 26:33) ” “ Kata Peter kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga. (Matius 26:35) ” Pada akhirnya diceritakan bahwa tepat seperti perkataan Yesus, Peter telah menyangkal Jesus tiga kali sebelum ayam berkokok. “ Sementara itu Peter duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu." Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Peter dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu." Maka mulailah Peter mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. (Matius 26:69-74) ”

Karya setelah penyaliban Jesus

sunting

Peter masih belum berkarya banyak selepas kenaikan Jesus ke Syurga mengikut penganut agama Kristian. Peter dan murid-murid yang lain masih tinggal di dalam kota Jerusalem, berkumpul untuk bertekun dan berdoa bersama dengan sekitar 120 orang, sampai tiba hari Pentakosta, di mana Roh Kudus dicurahkan seperti lidah-lidah api. Setelah peristiwa itulah, Peter memberikan khutbah yang akhirnya menyebabkan 3,000 orang memberi diri dibaptis.

Di kemudian hari Peter pergi dan tinggal di Rom. Rom pada ketika itu adalah pusat seluruh Empayar Rom. Di sana, Peter mempertobatkan banyak orang. Ketika penganiayaan yang kejam terhadap orang-orang Kristian dimulai, jemaah di sana memohon pada Peter untuk meninggalkan Rom dan menyelamatkan diri.

Quo Vadis

sunting

Konon menurut tradisi, dia memang sedang dalam perjalanan meninggalkan Rom ketika berjumpa dengan Jesus di tengah jalan. Peter bertanya kepadanya, “Tuhan hendak ke manakah engkau pergi?” (dalam bahasa Latin: "Quo Vadis?") Jawab Jesus, “Aku datang untuk disalibkan kedua kalinya.” Kemudian Peter balik kembali ke Rom. Dia mengerti bahwa penglihatannya berarti bahawa dia harus menderita dan mati bagi Jesus.

Kepausan

sunting

Saat itu belum disebut paus, namun Peter telah menjadi ketua Majlis Para Rasul di Jerusalem pada tahun 50. Selain bekhutbah, Peter juga menulis surat-surat yang kini berada dalam kesatuan Perjanjian Baru.

Kematian

sunting

Menurut tradisi, Peter mati dengan cara disalibkan terbalik di Rom ketika zaman pemerintahan Nero setelah menolak disalibkan dengan kepala di atas kerana dia merasa tidak layak untuk mati dalam posisi yang sama seperti Jesus. Peter dimakamkan di tempat yang kini persis di bawah altar utama Basilika Santo Peter di Vatican.