Yesaya 33
Yesaya 33 | |
---|---|
Kitab | Kitab Yesaya |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 23 |
Yesaya 33 (disingkat Yes 33) adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Memuat Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos terutama berkenaan tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Gulungan Besar Kitab Yesaya (the Great Isaiah Scroll'), yang berisikan Kitab Yesaya lengkap, ditemukan dalam gua Qumran dekat Laut Mati dan menurut analisis radioaktif berasal dari abad ke-2 SM, memuat lengkap pasal ini.[4]
- Pasal ini dibagi atas 24 ayat.
- Berisi pernyataan bahwa TUHAN adalah penolong dan raja di Sion.
Naskah sumber utama
[sunting | sunting sumber]- Bahasa Ibrani:
- Masoretik (abad ke-10 M)
- Gulungan Laut Mati: (akhir abad ke-2 SM) terlestarikan lengkap.[5]
- 1QIsaa (Gulungan Besar Kitab Yesaya): lengkap[5]
- 1QIsab: terlestarikan: ayat 1[5]
- 4QIsac (4Q57): terlestarikan: ayat 2‑8, 16‑23[5]
- Bahasa Yunani:
- Septuaginta (abad ke-3 SM)
- Versi Theodotion (~180 M)
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Celakalah engkau, hai perusak yang tidak dirusak sendiri, dan engkau, hai penggarong yang tidak digarong sendiri! Apabila engkau selesai merusak, engkau sendiri akan dirusak; apabila engkau habis menggarong, engkau sendiri akan digarong.[6]
Penerapan langsung ialah kepada tentara Asyur; penerapan akhirnya ialah antikristus dan Iblis sendiri (lihat Wahyu 19:20; 20:10).[7]
Ayat 14
[sunting | sunting sumber]- Orang-orang yang berdosa terkejut di Sion orang-orang murtad diliputi kegentaran. Mereka berkata: "Siapakah di antara kita yang dapat tinggal dalam api yang menghabiskan ini? Siapakah di antara kita yang dapat tinggal di perapian yang abadi ini?"[8]
Yesaya menggambarkan orang-orang di antara umat Allah yang akan lolos dari api hukuman-Nya. Perhatikan bahwa hanya orang yang menjalankan kehidupan saleh yang mengalir dari hati, dianggap benar di hadapan Allah. Orang saleh itu di ayat Yesaya 33:15 dilukiskan sebagai seorang yang:
- memenuhi tuntutan-tuntutan kebenaran hukum Allah,
- berbicara dengan tulus hati tanpa penipuan,
- menolak untuk mencari uang dengan cara tidak adil,
- menolak untuk terlibat dalam tindakan-tindakan kejahatan, dan
- menolak untuk menyenangi kejahatan atau bergembir dengan tindakan jahat orang lain.[7]
Ayat 22
[sunting | sunting sumber]- Sebab TUHAN ialah Hakim kita,
- TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita;
- TUHAN ialah Raja kita,
- Dia akan menyelamatkan kita.[9]
Ayat 22 bahasa Ibrani
[sunting | sunting sumber]Teks Masoret/Gulungan Laut Mati (dari kanan ke kiri):
- כי יהוה שפטנו
- יהוה מחקקנו
- יהוה מלכנו
- הוא יושיענו
Transliterasi:
- kî Yah-weh shō-p̄ə-ṭê-nū,
- Yah-weh mə-ḥō-qə-qê-nū;
- Yah-weh mal-kê-nū,
- hū yō-wō-shî-‘ê-nū.
Ayat 22 catatan
[sunting | sunting sumber]- "Tuhan adalah hakim": Yahweh akan menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan, kebenaran dan kemakmuran. Kehadirannya memberikan berkat, sukses dan sukacita.[10]
- "Tuhan": diulangi tiga kali, merujuk kepada Trinitas (Bilangan 6:24–26).[11]
- "hakim … pemberi hukum … raja" — teokrasi ideal yang sempurna, yang akan diwujudkan hanya di bawah pemerintahan Mesias; fungsi yudisial, legislatif dan administratif sebagai raja akan dijalankan oleh-Nya sendiri (Yesaya 11:4; 32:1; Yakobus 4:12).[11]
- "Ia akan menyelamatkan kita": dari segala dosa, dan dari semua musuh, dengan keselamatan kekal. Kata "menyelamatkan" diterjemahkan dari akar kata Ibrani: yasha, yang juga menjadi akar kata nama "Yesus". Di sini gereja berbicara dengan sukacita mengenai Yesus Kristus dalam setiap hurufnya, dan keselamatan gereja tergantung dari Yesus. Targum menyatakan: "Tuhan adalah hakim kita, yang membawa kita keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya; Tuhan adalah guru kita, yang memberikan kita hukum-hukum dari Sinai; Tuhan adalah raja kita, Ia menebuts kita, dan membalaskan untuk kita penghakiman atas tentara Gog" yang menunjukkan bahwa orang Yahudi kuno memahami nubuat ini adalah mengenai waktu yang akan datang.[12]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
- ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014.
- ^ a b c d Dead sea scrolls - Isaiah
- ^ Yesaya 33:1
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Yesaya 33:14
- ^ Yesaya 33:22
- ^ Barnes, Albert. Notes on the Old Testament. London, Blackie & Son, 1884. Reprint, Grand Rapids: Baker Books, 1998.
- ^ a b Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary
- ^ Gill's Exposition of the Entire Bible
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Yesaya 33 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Yesaya 33
- (Indonesia) Referensi silang Yesaya 33
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yesaya 33
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yesaya 33