Wedang tahu
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Wedang tahu | |
---|---|
Tempat asal | China |
Daerah | dikenal di Semarang Jawa Tengah |
175,78 kkal | |
Sunting kotak info • L • B |
Wedang Tahu (bahasa Jawa: ꦮꦺꦢꦁꦠꦲꦸ, translit. Wédang tahu) adalah minuman yang beromakan jahe dan berisi kembang tahu yang terbuat dari sari kedelai. Minuman ini berkhasiat sebagai penghangat tubuh dan sangat cocok bila dinikmati pada musim hujan, pada pagi ataupun sore hari.
Wedang Tahu terbuat dari susu kedelai yang dicampur dengan air garam, dan bubuk agar-agar yang dimasak sehingga menjadi kembang tahu atau tahu sutera, yang akan dijadikan sebagai isi dari wedang Tahu tersebut.
Ada kesamaan rasa dalam kuah wedang tahu ini dengan wedang ronde, hanya saja yang membedakan adalah wedang ronde terdiri dari beberapa macam komposisi yang penuh warna sedang wedang tahu sendiri hanya minimal warna saja. namun soal rasa tak beda jauh. Penjual wedang tahu biasa menjajakannya dengan pikulan atau berada di pinggir jalan dan untuk menarik perhatian para calon pembeli, mereka membunyikan peranti musik teng-teng berukuran mini dengan pemukul dari kayu.
Wedang Tahu konon berasal dari negeri Tiongkok yang dibawa ke Indonesia pada akhir abad ke-19, oleh seorang imigran dari negeri tersebut sehingga menjadi minuman khas Semarang.
Cara pembuatan dan penyajian
[sunting | sunting sumber]Air kedelai dididihkan dan ditambah agar-agar, gula, dan garam. Setelah mendidih kembali, campuran ini diangkat dari kompor dan dibiarkan hingga membeku. Sementara itu, untuk membuat kuah jahe, gula merah, gula pasir, jahe, daun pandan, daun jeruk, kayu manis, cengkih, dan garam direbus hingga gula larut dan wangi kemudian disaring.
Untuk penyajiannya, kembang tahu disendoki tipis-tipis dan diletakkan di mangkuk serta dituangi kuah jahe. Hidangan ini disajikan dalam keadaan hangat.