Waru Barat, Waru, Pamekasan
Desa Waru Barat | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Pamekasan | ||||
Kecamatan | Waru | ||||
Kode pos | 69353 | ||||
Kode Kemendagri | 35.28.10.2010 | ||||
Luas | 720 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 16.645 jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Waru Barat merupakan Desa yang terletak di pusat administrasi kecamatan yaitu kecamatan Waru. Dengan kepala desa termuda, Abdus Salam Ramli. Letak Desa yang sangat strategis di kawasan utara membuat Waru Barat menjadi salah satu primadona parameter pembangunan perekonomian baik mikro ataupun makro.
Dengan tingkat kepadatan penduduk saat ini dan luas wilayah, Pemerintahan Desa Waru Barat berencana memekarkan beberapa dusun yang dianggap layak dan memenuhi syarat sehingga pelayanan prima bisa terlaksana sesuai dengan harapan.
Secara histori, Waru Barat merupakan nama sebuah dedaunan yang dalam bahasa madura biasan disebut daun Bheru (Waru) karena memang wilayahnya banyak ditumbuhi dedaunan tersebut.
Secara Geografis, Waru Barat sesuai pengukuran terakhir tahun 1943, memiliki luas sekitar 720 Ha dimana kontur tanahnya lebih berbentuk tegalan. Hampir 60% tanah di Waru Barat adalah tegalan dan sisianya adalah sawah irigasi, tadah hujan, dan bebatuan atau perbukitan.
Selain itu, Waru Barat berbatasan dengan beberapa Desa diantaranya:
- Utara: Tlonto Ares
- Selatan: Waru Timur dan Bujur Timur
- Timur: Waru Timur, Tlonto Ares, Tlontoraja
- Barat: Tagangser Laok, Ponjanan Timur, Bujur Timur
Jarak tempuh dari kota Pamekasan sekitar 33 km dengan Waktu tempuh sekitar 1 jam.
Secara Demografi, Waru Barat memiliki 11 Dusun dengan total penduduk di Desa Waru Barat mencapai 16645 jiwa denan DPT mencapai 10.900 sesuai data KPU Pileg dan Pilpres tahun 2014. Sedangkan, KK yang masuk dalam DPM RTS (Daftar Penerima Manfaat-Rumah Tangga Sasaran) atau kategori pra sejahtera sebanyak 1069 KK. Mata pencaharian penduduk Waru Barat, ada yang berprofesi sebagai petani, pedagang dan ada juga yang merantau ke luar daerah seperti ke Jakarta serta ke luar negeri (TKI/TKW).
Desa Waru Barat merupakan pusat dari segala kegiatan baik ekonomi, pendidikan dan lain-lain mengingat letaknya berada di pusat kecamatan Waru yang dinobatkan sebagai kota kedua setelah Pamekasan sehingga dampaknya jelas terasa terhadap pembangunan desa terutama Desa Waru Barat itu sendiri.
Di desa Waru Barat terdapat Pasar terbesar se-Pantura Pamekasan (Waru, Batu Marmar, dan Pasean) yang menjadi destinasi terpadat bertemunya penjual dan pembeli sehingga hampir setiap hari kemacetan biasa terlihat di area pasar yang menjadi masalah yang tak kunjung bisa teratasi.
Di bidang pendidikan, Waru Barat merupakan salah satu barometer pendidikan di Pamekasan khususnya di Pantura (Pantai Utara) Pamekasan dimana salah satu lembaga pendidikan di Desa Waru Barat pada tahun 2016 menorehkan prestasi yang prestisius yaitu penobatan MTs Darul Ulum II sebagai madrasah dengan rencana kegiatan terbaik dari AUSAID dan prestasi prestasi lainnya.
Di bidang kesehatan, di Desa Waru Barat sudah dibangun RSUD kelas D yang diharapkan mampu mengakomodir pelayanan di bidang kesehatan untuk wilayah pantura (pantai utara) pamekasan sehingga pelayanan kesehatan bisa lebih optimal dan diharapkan pelayanan di bidang kesehatan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat Pantura itu sendiri.
Selain itu, Waru Barat juga memiliki fasilitas umum untuk kegiatan olahraga seperti lapangan sepak bola, Gedung Serba Guna, Lapangan Volly dan lain-lain. Fasilitas penunjang olahraga tersebut menjadi sarana bagi masyarakat Waru Barat khususnya untuk mengembangkan skill atau kemampuan di bidang olahraga yang diharapkan dengan adanya sarana ini mampu memunculkan atlet atlet berprestasi baik di kancah Regional, Nasional, dan bahkan Internasional.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Konon ceritanya di daerah Waru ini pada zaman dahulu merupakan daerah yang aman sebagai daerah penginapan karena letaknya berada di sebelah utara pegunungan. Asal kata “waru” sebenarnya merupakan nama sebuah pohon, yaitu pohon Baru (Bahasa Madura = Waru). Namun setelah ditelusuri memang di area pegunungan tepatnya di daerah co’ gunung di bagian atas terdapat lapangan luas yang dipinggirnya ditumbuhi tanaman Waru (daun baru).
Sejarah lain menyebutkan bahwa makna kata “Waru” merupakan Kawedanan yang ada di bagian utara Kab. Pamekasan. Kecamatan Waru pada dasarnya berangkat dari Kawedanan yang baru (sejarah Kota Pamekasan), karena sbelumnya di Kab. Pamekasan sebelah utara merupakan daerah yang sangat sulit untuk dijangkau transportasi kendaraan untuk akses ekonomi disebabkan daerahnya berupa tanjakan dan pegunungan. Dengan telah dibukanya lahan baru tersebut, maka daerah tersebut diberi nama Waru yang berasal dari kata Baru = anyar dalam Bahas Madura. Kawedanan Waru di dalamnya terdapat desa yang dipecah menjadi dua dengan nama Desa Waru Barat dan Waru Timur.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Pada Sektor Pendidikan, waru barat juga memiliki beberapa potensi yang sangat baik, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pemerintahan Desa Waru Barat berkomitmen terhadap seluruh lembaga pendidikan untuk bersama-sama membangun pendidikan masyarakat Waru Barat sehingga Waru Barat bisa atau mampu bersaing dengan daerah-daerah lain baik yang sifatnya perwujudan pendidikan konkret semisal kompetisi dan yang nilainya abstrak seperti moral, akhlak, attitude atau perilaku. Saat ini terdapat prestasi yang sangat prestisius diantaranya:
- MTS Darul Ulum II Waru Barat menjadi juara 1, 2 dan Juara Umum dalam Ajang Perkemahan Se-Madura Jawa Timur di Kabupaten Sampang.
- MTS Darul Ulum II Waru Barat terpilih menjadi madrasah terbaik dalam rencana program madrasah Jawa Timur dari AUSAID tahun 2016 di Surabaya.
- SMK Putra Bangsa tercatat sebagai Juara harapan dalam Kompetisi Robotika di Universitas Brawijaya Malang.
- Lembaga Pendidikan Islam Darul Amin mendapat juara 2 IAIN Cup Tulungagung dalam rangka Pencak Silat se Jawa Timur 2016
- Rencana lain dalam rangka mensukseskan pembangunan terutama Sumber Daya Manusia (SDM) adalah penyediaan Pustaka Desa dan Rest Area Learning (RAL) sebagai perpustakaan bagi masyarakat Desa Waru Barat dan sekaligus merupakan sarana bermain bagi anak-anak
- Selain itu, untuk ikut mendukung suksesnya pendidikan di Desa Waru Barat, pemerintahan Desa Waru Barat akan mengadakan kursus gratis bagi siswa SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA di kantor Desa sehingga langkah ini dapat menjadi motor pendidikan di Desa Waru Barat.
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Waru Barat berkomitmen akan memberikan pelayanan seutuhnya kepada masyarakat bekerjasama dengan Puskesmas Waru bagi masyarakat lanjut usia (POSYANDU USILA) yang dilaksanakan 13 (tiga belas) kali dalam sebulan atau setiap dusun setiap bulan, Pelayanan kesehatan bagi bayi di bawah lima tahun (POSYANDU BALITA), dan acara di bidang kesehatan lainnya yang bekerjasama dengan pihak ke tiga.
Selain program di atas, pemerintahan Desa Waru Barat menyediakan mobil siaga DASA WARSA sebagai mobil kesehatan sehingga pelayanan di bidang kesehatan dapat berjalan optimal dan efisien sebagai kesungguhan dan keseriusan demi terwujudnya komitmen yang direncanakan.
Selain itu, Pemerintahan Desa Waru Barat ingin membangun Klinik Desa dimana terdapat 2 perawat desa yang akan bertugas untuk melayani masyarakat di seluruh dusun sehingga tugas PUSKESMAS dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan di Desa Waru Barat Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan bisa lebih ringan.
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Waru Barat mempunyai pasar terbesar se pantura sekaligus sebagai sentral perekonomian utara atau sebagai tempat berlangsungnya mobilitas perekonomian baik Desa Waru Barat khususnya dan Waru pada umumnya. Pemerintah Daerah sudah mewacanakan pembangunan pasar Waru untuk dibangun dengan skala pembangunan yang lebih besar atau menjadi pasar tradisional modern. Terdapat ratusan kios berdiri dengan seluruh komiditis sandang dan pangan hampir tersedia. Namun, pasar Waru saat ini menjadi pembahasan dan permasalahan bukan lagi di desa tapi pamekasan pada umumnya. Selain itu, PKL (Pedagang Kaki Lima) menyumbang kontribusi terbesar terhadap tingkat kemacetan di Waru sehingga pemecahan langkah ini menjadi langkah yang harus dikedepankan dan diprioritaskan segera. Penertiban ini harus melalui langkah-langkah yang manusiawi sehingga penertiban ini mengedepankan unsure manfaat dan dampak yang diakibatkan dari langkah tersebut.
Desa Waru Barat dalam waktu dekat, berkeinginan membangun Home Industry seperti Sentra Batik Waru Barat, Produk herbal, dan Produk Unggulan Oto' Waru yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat Waru pada umumnya dan Waru Barat pada khususnya sehingga ke depan, Waru Barat memiliki ekspektasi besar agar home industry yang ada di Waru Barat dapat dipasarkan tidak hanya di pasar regional tapi nasional atau bahkan internasional.
Di bidang perekonomian lainnya, Waru Barat akan mensinergikan produk perkebunan dengan nilai keekonomian dengan mengoptimalkan lahan TKD (Tanah Kas Desa) menjadi Sentra perkebunan cabe jamu/alas/ Long pepper dan hal ini akan dikelola langsung oleh BUMDes, GAPOKTAN, dan Karang Taruna sehingga menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang jelas.
Referensi
[sunting | sunting sumber]