Perempuan di Indonesia
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Indeks Ketidaksetaraan Gender | |
---|---|
Nilai | 0.494 (2012) |
Peringkat | 106th |
Kematian ibu (per 100,000) | 220 (2010) |
Wanita dalam parlemen | 18.2% (2012) |
Perempuan di atas 25 tahun dengan pendidikan menengah | 36.2% (2010) |
Wanita dalam tenaga kerja | 51.2% (2011) |
Indeks Ketimpangan Gender Global[1] | |
Nilai | 0.6613 (2013) |
Peringkat | 95th dari 144 |
Peran wanita Indonesia saat ini sedang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk peningkatan modernisasi, globalisasi, meningkatkan pendidikan dan kemajuan teknologi (khususnya teknologi komunikasi). Banyak perempuan di Indonesia memilih untuk tinggal di kota-kota bukannya tinggal di kota-kota untuk melakukan pekerjaan pertanian karena kebutuhan pribadi, profesional, dan kebutuhan yang terkait dengan keluarga, dan ekonomi. Para wanita ini bergerak menjauh dari perintah tradisional budaya Indonesia, dimana perempuan bertindak sederhana dan hanya sebagai istri dan ibu. Saat ini, para wanita Indonesia juga merambah aktif ke dalam bidang pembangunan nasional, dan bekerja sebagai anggota aktif dari organisasi yang fokus dan bertindak pada isu-isu dan kepentingan perempuan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "The Global Gender Gap Report 2013" (PDF). World Economic Forum. hlm. 12–13.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Poverty Reduction and Social Development Division. Poverty and Social Development Paper No. 1 Diarsipkan 2009-05-01 di Wayback Machine.. Sociolegal Status of Women in Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand. Asian Development Bank.
- Robinson, Kathryn May and Bessell, Sharon. Women in Indonesia: Gender, Equity and Development. Indonesia Assessment Series. Institute of Southeast Asian Studies (2002). 284 pages.
- 2 men, 2 women caned in Indonesia for sex offenses Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.. The Jakarta Post. May 5, 2011.