Tundra
Tundra | |
---|---|
Geografi | |
Area | 11.563.300 km2 (4.464.600 sq mi) |
Jenis iklim | ET |
Tundra adalah suatu bioma tempat terhambatnya pertumbuhan pohon dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Oleh karena itu, daerah ini disebut daerah tanpa pohon. Tundra terdapat di wilayah bumi sebelah utara (lingkaran arktika), juga ditemukan di dekat antartika, dan terdapat di puncak pegunungan yang tinggi.[1] Pertumbuhan tanaman di daerah tundra hanya berlangsung selama 60 hari. Jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di tundra hanyalah yang mampu bertahan dengan cuaca dingin seperti sphagnum, lumut kerak, tumbuhan semusim, perdu, dan alang-alang.[2] Iklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus-menerus serta memiliki curah hujan yang rendah menjadi corak khas bioma ini.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Kata "tundra" berasal dari bahasa Rusia тундра (tûndra) dengan kata tūndâr dari bahasa Sami yang berarti "dataran tinggi" atau "daerah pegunungan tanpa pohon".[3]
Jenis
[sunting | sunting sumber]Bioma tundra dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tundra Arktik dan tundra alpin. Tundra Arktik terletak di sekitar Kutub Utara dan merupakan bioma termuda di dunia. Wilayah tundra Arktik meluas ke arah selatan hingga ke hutan konifer dari taiga. Tundra alpin berada pada ketinggian yang relatif tinggi di atas pegunungan yang dingin di seluruh dunia. Salah satu wilayah tundra alpin adalah di puncak pegunungan Jayawijaya (Papua). Pada tundra alpin, pohon sangat sulit mengalami pertumbuhan karena tanahnya tidak memiliki nutrisi yang cukup.[4]
Penyebaran
[sunting | sunting sumber]Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan sebagian kecil di selatan. Di kutub utara, bioma ini terdapat di sekitar arktika, termasuk Greenland. Sementara di kutub selatan, bioma ini terdapat di Antarktika dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Tundra di arktika sangat luas, mencapai 20% permukaan tanah Bumi.
Ciri-ciri
[sunting | sunting sumber]Bioma tundra memiliki iklim kutub karena terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara. Ciri utama dari tundra adalah tundra adalah dataran yang tidak memiliki pohon. Tanaman yang tumbuh dalam bioma tundra sebagian besar adalah lumut dan lumut kerak. Tanaman lain yang ada di dalam bioma tundra memiliki jumlah yang sangat sedikit yaitu rerumputan dan tanaman berbunga dengan ukuran yang kecil. Bioma tundra merupakan wilayah yang memiliki musim dingin yang sangat lama sehingga hanya mendapat sedikit energi radiasi matahari. Musim dingin dapat berlangsung selama 9 bulan sehingga suasana di dalam bioma tundra selalu gelap. Pertumbuhan tanaman terjadi di musim panas yang hanya berlangsung selama 3 bulan. Pada bioma tundra terdapat dua fauna khas yaitu muskox dan rusa kutub.[5]
Flora
[sunting | sunting sumber]Ketinggian pertumbuhan tanaman di dalam tundra hanya mencapai ketinggian semak pada umumnya. Tumbuhan yang banyak terdapat di daerah ini termasuk dalam jenis lumut, terutama spagnum dan lumut kerak. Warna bunga dari tumbuhan yang tumbuh di daerah tundra biasanya sangat mencolok. Masa pertumbuhan tanaman juga sangat pendek. Pada daerah-daerah tertentu di dalam tundra tumbuh beberapa jenis tanaman tertentu. Daerah yang berawa sebagian besar ditumbuhi oleh rumput teki, rumput kapas, dan gundukan gambut. Semak salik dan betula tumbuh pada daerah cekungan yang basah seperti di Greenland. Daerah yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, tumbuhan Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar. Sedangkan lumut kerak dan alga tumbuh pada lereng-lereng batu.[4]
Fauna
[sunting | sunting sumber]Fauna yang terdapat di wilayah ini umumnya memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk menjaga tubuhnya tetap hangat. Hewan-hewan yang tinggal di wilayah tundra ada yang menetap dan ada yang datang hanya pada musim panas.
Contoh fauna di tundra misalnya muscox (bison kutub), reinder (rusa kutub), pinguin, singa laut, rubah, tupai, kelinci salju, beruang kutub, dan walrus.
-
Penguin
-
Rusa Kutub
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya itik, angsa, burung elang dan burung hantu.
Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Karakter yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di tundra, punya deskripsi pada kulitnya / bulu yang berwarna putih dan hitam. Alasan muncul warna ini menunjukkan cara adaptasi. Warna putih untuk menahan panas dari tubuh ketika musim dingin dan warna hitam untuk meneruskan panas ketika musim panas.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Horobin dan Stamps, Wendy dan Caroline (2012). Ensiklopedia Mengenal Sains: Geografi. Jakarta: P.T. Aku Bisa. hlm. 52. ISBN 978-602-7706-25-5.
- ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 176. ISBN 978-602-6879-99-8.
- ^ Aapala, Kirsti. "Tunturista jängälle". Kieli-ikkunat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-01. Diakses tanggal 2009-01-19.
- ^ a b Jayadi, Edi Muhammad (2015). Ekologi Tumbuhan. Mataram: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram. hlm. 119. ISBN 978-602-74071-0-7.
- ^ Zid, M., dan Hardi, O. S. (2018). Biogeografi (PDF). Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara. hlm. 10. ISBN 978-602-444-470-9.