Lompat ke isi

Tawarikh Nabonidus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Prasasti Tawarikh Nabonidus bagian belakang

Tawarikh Nabonidus adalah prasasti kuno bertulisan kuneiform (huruf paku) yang termasuk kumpulan Tawarikh Babilonia. Berisi sejarah runtuhnya Babilon yang dipimpin oleh Nabonidus dan awal pemerintahan Kekaisaran Persia di bawah pimpinan raja Koresh, meliputi jangka waktu dari tahun 556 SM sampai setelah tahun 539 SM.[1][2]

Bentuk prasasti

[sunting | sunting sumber]

Tawarikh Nabonidus berbentuk satu lempengan tanah liat yang saat ini disimpan di British Museum, London, Inggris. Berukuran lebar 14 cm dan panjang 14 cm, tetapi rusak berat di bagian bawah dan hampir seluruh sebelah kirinya. Tulisannya di bagian depan dan belakang terdiri dari 2 kolom yang masing-masing memuat 300-400 baris, tetapi hanya 75 baris tulisan yang dapat dibaca.[1] Bagian yang hilang adalah seluruh kolom 1 dan 4, serta bagian bawah kolom 2 dan bagian atas kolom 3. Tampaknya ada catatan pembuatan (kolofon atau colophon) di bagian bawah lempengan, tetapi inipun sebagian besar hilang.[3]

Prasasti ini diduga adalah salinan yang dibuat pada zaman Seleucid (abad ke-4 SM sampai abad ke-1 SM) tetapi aslinya diperkirakan dari akhir abad ke-6 SM atau awal abad ke-5 SM.[4] Kemiripan dengan Tawarikh Nabonassar sampai Shamash-shum-ukin, sebuah tawarikh Babilon yang lain, menunjukkan kemungkinan penulisnya orang yang sama, sehingga dapat diberi penanggalan sekitar pemerintahan raja Darius I dari Persia (~ 549 SM–486 SM).[2] Meskipun tulisannya berstandar bagus, tetapi salinannya tidak sempurna dan penulis membuat sejumlah kesalahan yang mudah terlihat dalam teks.[5]

Prasasti ini diperoleh British Museum tahun 1879 dari pedagang barang antik Spartali & Co. Tempat penemuan asalnya tidak diketahui, meskipun diduga dari reruntuhan Babilon. Rupanya adalah sebagian koleksi surat-surat resmi dari seorang gubernur pada zaman Achaemenid di Babilon.[6] Teks ini yang tadinya dikenal sebagai "Almanak Nabonidus" (Annals of Nabonidus), pertama kali dibicarakan oleh Sir Henry Rawlinson dalam majalah Athenaeum 14 Februari 1880, dengan terjemahan bahasa Inggris diterbitkan 2 tahun kemudian.[5] Sejak itu diterjemahkan oleh sejumlah pakar lain, misalnya Sidney Smith,[5] A. Leo Oppenheim,[7] Albert Kirk Grayson,[3] Jean-Jacques Glassner,[8] dan Amélie Kuhrt.[9]

Sebagaimana Tawarikh Babilon lain, prasasti ini mendaftar tahun demi tahun kegiatan penting dalam tahun tertentu, misalnya naik tahta dan kematian raja-raja, perang dan upacara keagamaan, tetapi hanya melaporkan peristiwa yang langsung berhubungan dengan Babilon, sehingga tidak bisa menjadi sumber sejarah untuk daerah itu secara luas.[2]

  • Isinya kemungkinan dimulai dengan Nabonidus naik tahta pada tahun 556 SM, meskipun bagian awal tulisan ini tidak terbaca jelas. Kemudian memuat penyerangan Nabonidus atas tempat yang bernama Hume dan tempat lain di "sebelah barat" (diduga tanah Arab).
  • Pada tahun ke-6 pemerintahan Nabonidus (550 SM), Koresh menghancurkan Ekbatana (Hamedan), ibu kota raja Astyages.
  • Selanjutnya, raja Nabonidus mengasingkan diri di kota oasis Arab Tayma atau Tema dan kekacauan yang diakibatkannya dalam perayaan tahun baru Asyur, Akitu, selama 10 tahun. Raja Nabonidus tinggal di Arabia dan pemerintahan Babilon diserahkan kepada putranya, Bel-shar-usur (raja Belsyazar yang dicatat di Kitab Daniel dalam Alkitab).
  • Tahun ke-8 dikosongi, karena rupanya tidak ada kejadian penting.
  • Tahun ke-9 memuat penyerangan Koresh, kemungkinan atas Lydia dan direbutnya Sardis.
  • Kebanyakan tulisan berikutnya tidak terbaca sampai tahun ke-16.
  • Tahun ke-17 atau tahun terakhir raja Nabonidus (539 SM) memuat penyerangan dan kemenangan Koresh atas Babilon. Perayaan Akitu (tahun baru) dicatat, menunjukkan Nabonidus sudah kembali ke Babilon. Dicatat bahwa saat Koresh menguasai Babilon, dewa-dewa dari berbagai kota lain memasuki Babilon, rupanya bermaksud menunjukkan Nabonidus mengumpulkan patung-patung berbagai dewa agar tidak direbut oleh tentara Persia. Dicatat jelas tentang Perang di Opis, dimana tentara Persia menghancurkan tentara Nabonidus, membantai tentara Babel yang melarikan diri dan merampas banyak jarahan. Tentara Persia kemudian merebut kota Sippar[10] dan ibu kota Babilon tanpa banyak kesulitan.[11][12]
  • Ditulis bahwa Koresh disambut dengan gembira oleh penduduk kota dan ia menetapkan para gubernur. Dewa-dewa yang dibawa ke kota Babilon dikembalikan lagi ke kota-kota asalnya atas perintah Koresh.[13]
  • Bagian akhir tulisan mencatat masa berkabung yang panjang untuk istri raja (mungkin Koresh, karena Nabonidus bukan raja lagi saat itu)[14]) dan ada catatan mengenai Cambyses, putra Koresh, tetapi sisanya hanya kata-kata yang tercecer dan tidak jelas.[15]

Perhitungan waktu

[sunting | sunting sumber]

Tawarikh Nabonidus mencatat bahwa pada tahun ke-6 pemerintahan Nabonidus, Koresh Agung merebut kota Ekbatana, yaitu pada tahun 550 SM.[16] Dengan demikian tahun ke-17 atau tahun terakhir pemerintahan Nabonidus jatuh pada tahun 539 SM.[17]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Oppenheim, A.L. "The Babylonian Evidence of Achaemenian Rule in Mesopotamia". In Gershevitch, Ilya (ed), The Cambridge History of Iran: Vol. 2: The Median and Achaemenian periods, p. 535. Cambridge University Press, 1993. ISBN 0-521-20091-1
  2. ^ a b c Kuhrt, Amélie. "Babylonia from Cyrus to Xerxes", in The Cambridge Ancient History: Persia, Greece, and the Western Mediterranean, C. 525-479 B.C, pp. 112-138. Cambridge University Press, 1988. ISBN 0-521-22804-2
  3. ^ a b Grayson, Albert Kirk. Assyrian and Babylonian Chronicles, p. 21. J.J. Augustin, 1975
  4. ^ Clyde E. Fant, Mitchell G. Reddish, Lost Treasures of the Bible: Understanding the Bible Through Archaeological Artifacts in World Museums, p. 228. Wm. B. Eerdmans Publishing, 2008. ISBN 0-8028-2881-7
  5. ^ a b c Smith, Sidney. Babylonian Historical Texts Relating to the Capture and Downfall of Babylon, p. 98. Taylor & Francis, 1975 (reprint). ISBN 3-487-05615-1
  6. ^ Prince, John Dyneley. A Critical Commentary on the Book of Daniel: Designed Especially for Students of the English Bible, p. 219. J. C. Hinrichs, 1899
  7. ^ Oppenheim, A. Leo.Ancient Near Eastern Texts Relating to the Old Testament. Princeton, 1950.
  8. ^ Glassner, Jean-Jacques. Mesopotamian Chronicles. Society of Biblical Literature, 2004. ISBN 1-58983-090-3
  9. ^ Kuhrt, Amelie. The Persian Empire: A Corpus of Sources of the Achaemenid Period. London: Routledge, 2007. ISBN 0-415-43628-1
  10. ^ Tawarikh Nabonidus, 14 Diarsipkan 2012-02-11 di Wayback Machine..
  11. ^ Briant, Pierre. From Cyrus to Alexander: A History of the Persian Empire, p. 41. Eisenbrauns, 2006. ISBN 978-1-57506-120-7
  12. ^ Tawarikh Nabonidus, 15-16 Diarsipkan 2012-02-11 di Wayback Machine..
  13. ^ Tawarikh Nabonidus, 18 Diarsipkan 2012-02-11 di Wayback Machine..
  14. ^ Brosius, Maria. Women in Ancient Persia, 559-331 BC, pp. 26-27. Oxford University Press, 1998. ISBN 0-19-815255-8
  15. ^ Grayson, A.K. Assyrian and Babylonian Chronicles, pp. 21-22, 104-111. Eisenbrauns, 2000. ISBN 1-57506-049-3
  16. ^ Lihat "Insight" vol. 2 pg. 611.
  17. ^ 607 vs. 587 BCE concerning the 1914 doctrine of Jehovah's Witnesses

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]