Stasiun Boyolali
Stasiun Boyolali
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | 7°32′20″S 110°36′20″E / 7.538902°S 110.605672°E | |
Operator | ||
Layanan | - | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Sejarah | ||
Dibuka | 8 Agustus 1891[2] | |
Ditutup |
| |
Lokasi pada peta | ||
Stasiun Boyolali (BI) dan Boyolali Pasar (BIP) merujuk pada dua stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Boyolali, Boyolali. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset VI Yogyakarta.
Stasiun ini dahulu merupakan terminus dari stasiun trem kuda swasta yang dikelola oleh Solosche Tramweg Maatschappij (SoTM) yang membentang dari Solo Jebres menuju Purwosari hingga berakhir Boyolali. Asal usul perusahaan ini sangat tidak jelas, tercatat mendapat izin pada tahun 1890 dan mulai mengoperasikan jalur pertamanya pada tanggal 8 Agustus 1891.[2][3][4][5]
Berdasarkan peta trase SoTM tahun 1900-an, trase jalur trem kuda Purwosari–Boyolali sejajar dengan Jalan Raya Solo–Boyolali. Lokasi Stasiun Boyolali SoTM yang pertama diperkirakan berlokasi di depan Pasar Boyolali. Sedikit ke arah barat dari Ke arah barat dari Monumen Susu Tumpah yang sekarang, kemungkinan juga terdapat depo trem yang terdokumentasi dan menjadi salah satu bukti bahwa dulu pernah ada trem kuda melayani Boyolali.[2]
Pasca-akuisisi SoTM oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tanggal 1 Januari 1911,[3] trase jalur kereta api sedikit diubah di petak Mojosongo–Boyolali sehingga menjadi memutar lewat Siswodipuran, serta dibangun stasiun NIS di situ. Peningkatan rel juga dilakukan agar dapat mengakomodasi lokomotif uap untuk bisa berjalan di lintas tersebut. Sejak saat itu kampung di dekat stasiun diberi nama "Kampung Sepuran". Kemungkinan stasiun eksisting Bojolali SoTM berubah menjadi Bojolali Pasar.
Menurut salah satu warga sekitar bekas rel, sebagian jalur Mojosongo–Boyolali telah dicabut oleh warga untuk keperluan membangun sebuah jembatan, meski buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia menyatakan bahwa pada tahun 1943, segmen Purwosari–Boyolali sempat dibongkar pekerja romusa Jepang dan kemungkinan dibangun kembali.[6] Jalur segmen terakhirnya, Purwosari–Kartasura, ditutup tahun 1973 dan diubah menjadi jalur langsiran tetes tebu Pabrik Gula Colomadu hingga mungkin tahun 1980-an.
Perkiraan lokasi Stasiun Boyolali NIS diyakini terletak setelah Kantor Kelurahan Siswodipuran (lapangan futsal) hingga depan Kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Panti Marhaen). Terdapat penanda aset milik PT KAI berlokasi tepat di depan bangunan Panti Marhaen. Sementara perhentian Boyolali Pasar berada persis di depan Pasar Boyolali (dekat Tugu Susu Tumpah).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ a b c "Solosche Tramweg Maatschappij". searail.malayanrailways.com. Diakses tanggal 2018-06-27.
- ^ a b Widi Wardoyo, Waskito (2018). Sejarah Kereta Api Kota Solo 1864 - 1930. Temanggung: Kendi. hlm. 71–73. ISBN 978-602-25130-4-9.
- ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980.
- ^ X., Nadar, F.; Rochani., Adi, Ida; Dwi., Hardjanto, Tofan; Budaya., Universitas Gadjah Mada. Fakultas Ilmu (2009). Lenses : thoughts on culture, literature and linguistics (edisi ke-Ed. 1., cet. 2). Bulaksumur, Yogyakarta: Faculty of Cultural Sciences, University Gadjah Mada Yogyakarta. ISBN 9789799821850. OCLC 593669122.
- ^ Sejarah perkeretaapian Indonesia. Tim Telaga Bakti Nusantara., Asosiasi Perkeretaapian Indonesia. (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. 1997-. ISBN 979-665-168-8. OCLC 38139980.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber](Indonesia) Jelajah Jalur Mati Boyolali – Kartasura – Purwosari (Part 1)
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Mojosongo menuju Purwosari
|
Purwosari–Boyolali kelanjutan ke Boyolali Pasar
|
Boyolali Pasar Terminus
|