Lompat ke isi

Siti Inggil Kriyan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Siti Inggil Kriyan atau disebut juga Siti Inggil Kalinyamat adalah suatu tempat yang berada di Kabupaten Jepara yaitu di Desa Kriyan tepatnya di belakang SMP Islam Sultan Agung 3 Kalinyamatan, lokasi Siti Inggil Kalinyamat yang tidak jauh dari Jalan Raya Jepara-Kudus sehingga mudah di jangkau oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Letak Siti Inggil Kalinyamat

Siti Inggil Kalinyamat dahulunya merupakan singgasana keraton Kerajaan Kalinyamat, yang dahulu di tempati oleh Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat memimpin wilayah kerajaannya yaitu Jepara, Kudus, Pati, dan Hutan Mentaok (Mataram).

Siti Inggil Kalinyamat terdapat banyak senjata pusaka peninggalan dari Kerajaan Kalinyamat yang dijaga oleh banyak jin, sehingga banyak masyarakat yang tidak berani untuk mengambil senjata pusaka disana.

Meskipun Siti Inggil Kalinyamat sudah tidak berbentuk berupa Keraton tetapi kini hanya berupa gundukan tanah yang tak terawat dan masih terdapat beberapa batu bata kuno yang ukuranya lebih besar dari batu bata umumnya.

Siti Inggil Kriyan memiliki beberapa masalah, di antaranya:

  • Kurang Terkenal

Siti Inggil Kriyan hanya dikenal warga Kecamatan Kalinyamatan selain daerah tersebut Siti Inggil Kriyan tidak dikenal warga Jepara secara umum, karena tidak ada peran pemerintah Pemkab Jepara untuk mengenalkan Kutha Bedah dengan memasukan kedalam pelajaran Sejarah.

  • Tidak Ada Undang-Undang

Siti Inggil Kriyan tidak dilindungi undang-undang cagar budaya sehingga kini banyak dibangun rumah oleh warga Desa Kriyan. Seharusnya Pemkab Jepara membuat Undang-undang tentang cagar budaya untuk Siti Inggil Kriyan.

  • Tidak Ada Rekonstruksi Pembangunan Ulang

Melakukan Proyek Besar jangka Panjang yaitu Mendirikan Keraton Kerajaan Kalinyamat yang berada di Belakang SMP Islam Sultan Agung 3, dengan cara:

  1. Pembebasan Lahan Siti Inggil dan sekitarnya oleh pemerintah kabupaten Jepara
  2. Meminta Paranormal yang bisa melukis seperti paranormal Ustad Sholehpati melihat bagaimana bentuk kraton Kerajaan Kalinyamat.
  3. Lukisannya Paranormal di berikan kepada arsitek, agar dirancang dengan baik
  4. Kemudian membangun sesuai gambaran dari arsitek dibuat oleh kontraktor proyek
  5. Setelah kontraktor proyek selesai membuatan bangunan Keraton Kalinyamat, maka dibuka sebagai tempat wisata sejarah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]