Raden Widodo
Raden Widodo | |
---|---|
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-12 | |
Masa jabatan 1 Januari 1978 – 30 April 1980 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | Yogyakarta, Hindia Belanda | 25 April 1924
Meninggal | 19 Februari 1993 Jakarta, Indonesia | (umur 68)
Almamater | PETA |
Pekerjaan | TNI |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1943-1980 |
Pangkat | Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal TNI (Purn.) Tan Sri Raden Widodo (25 April 1924 – 19 Februari 1993)[1] adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode Januari 1978 - April 1980.
Widodo merupakan anak kedua dari pasangan ayah R.M Taruno Hartono dan ibu RAJ Rukmiati. Karier militernya dimulai setelah ia lulus dari pendidikan untuk perwira PETA (Gunjin Kyoren) di Bogor pada tahun 1943.[1][2] Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 19 Februari 1993 dalam usia 68 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Karier Militer
[sunting | sunting sumber]Raden Widodo memulai karier militernya saat ia masih duduk di Kelas 3 SMP pada masa pendudukan Jepang di Indonesia dengan cara mengikuti pendidikan di Jawa Boei Giyugun Kanbu Resentai, Bogor, Jawa Barat dan setelah lulus mendapat jabatan sebagai Shodancho (Komandan Pleton) di Jakarta hingga pada puncaknya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Periode 1977-1980.
Ia dikenal sebagai salah satu jenderal yang memiliki kemampuan intelektual sehingga sering dianggap sebagai pesaing dari Soeharto.[3]
Riwayat Pendidikan[4]
[sunting | sunting sumber]- HIS
- MULO
- SMA B
Riwayat Jabatan
[sunting | sunting sumber]- Komandan Seksi Yon 10 Resimen I Divisi III (1945).
- Danki Yon 8 Resimen 1 Divisi Istimewa (1945-1946).
- Danki Yon 30 Resimen 3 Divisi III / Diponegoro (1946-1947).
- Danki Yon 1 Resimen 22 Divisi III / Diponegoro (1947-1948).
- Danki 3 Yon 1 SWK 102 Brigade 10 Divisi III / Diponegoro (1948-1951).
- Danki 1 Yon 410 Resimen Infanteri 13 T&T IV / Diponegoro (1951-1952).
- Danyon 412 Resimen Infanteri 13 T&T IV / Diponegoro (1952-1954).
- Danyon 438 Resimen Infanteri 13 T&T IV / Diponegoro (1954-1957).
- Guru di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Bandung, Jawa Barat (1957-1958).
- Pamen diperbantukan oleh Komando Pendidikan & Latihan Angkatan Darat (1958).
- Guru bidang Taktik pada Kursus "C" Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1958-1959).
- Kepala Departemen Taktik merangkap Guru Militer di Pusat Infanteri (1959-1960).
- Asisten Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (1960-1963).
- Pamen diperbantukan Kodam VII / Diponegoro (1963-1965).
- Asisten IV (Logistik) Kepala Staf Kodam VII / Diponegoro (1965).
- Danrem 072 / Pamungkas Kodam VII / Diponegoro (1965).
- Wakil Kepala Staf Kodam VII / Diponegoro (1965-1966).
- Kepala Staf Kodam VII / Diponegoro (1966-1968).
- Pangdam III / 17 Agustus (1968-1970).
- Pangdam VII / Diponegoro (1970-1973).
- Panglima Kowilhan I / Sumatera (1973-1974).
- Panglima Kowilhan II / Jawa, Bali & Nusa Tenggara (1974-1977).
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1978-1980)
Kepangkatan
[sunting | sunting sumber]- Letnan Dua (1945).
- Letnan Satu (1945-1947).
- Kapten (1947-1956).
- Mayor (1956-1959).
- Letnan Kolonel (1959-1964).
- Kolonel (1964-1968).
- Brigadir Jenderal TNI (1968-1970).
- Mayor Jenderal TNI (1970-1973).
- Letnan Jenderal TNI (1973-1977).
- Jenderal TNI (1978-1980).
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Baris ke-1 | Bintang Mahaputera Adipradana (29 Juli 1983)[5] | Bintang Gerilya | Bintang Dharma |
---|---|---|---|
Baris ke-2 | Bintang Yudha Dharma Pratama | Bintang Kartika Eka Paksi Pratama | Bintang Yudha Dharma Nararya |
Baris ke-3 | Bintang Kartika Eka Paksi Nararya | Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia | Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun |
Baris ke-4 | Satyalancana Perang Kemerdekaan I | Satyalancana Perang Kemerdekaan II | Satyalancana G.O.M I |
Baris ke-5 | Satyalancana G.O.M II | Satyalancana G.O.M IV | Satyalancana G.O.M V |
Baris ke-6 | Satyalancana G.O.M VI | Satyalancana Satya Dharma | Satyalancana Dwidya Sistha |
Baris ke-7 | Satyalancana Penegak | Panglima Setia Mahkota (P.S.M.) - Malaysia (1979)[6] | Grand Officer of the Order of the Crown - Belgia |
Baris ke-8 | Knight Grand Cross of the Most Exalted Order of the White Elephant - Thailand | Order of National Security Merit - 1st Class (Tong-il Medal) - Korea Selatan | Grand Officer of the Order of Orange-Nassau - Belanda[7] |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Dinas Sejarah Angkatan Darat (2011). Profil Kepala Staf Angkatan Darat. Bandung.
- ^ Dinas Sejarah Angkatan Darat (2015). Jenderal TNI Widodo : Potret Dedikasi Seorang Prajurit Kepada Bangsa. Bandung: CV Delapan Belas. hlm. 275–276. ISBN 978-602-7846-18-0.
- ^ "Jenderal Widodo Disingkirkan Soeharto". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2018-03-27. Diakses tanggal 2023-03-19.
- ^ Umum, Indonesia Lembaga Pemilihan (1973). Riwayat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971. Lembaga Pemilihan Umum.
- ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 3 September 2021.
- ^ "Senarai Penuh Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat Persekutuan Tahun 1979" (PDF).
- ^ https://disjarah-tniad.mil.id/page/detail/sejarah-biografi
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Makmun Murod |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 1978-1980 |
Diteruskan oleh: Poniman |
- Kelahiran 1924
- Kematian 1993
- Meninggal usia 69
- Tokoh TNI
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
- Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
- Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro
- Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta
- Tokoh Jawa
- Tokoh dari Kebumen
- Tokoh Angkatan 45
- Penerima Bintang Mahaputera Adipradana
- Penerima Bintang Dharma
- Penerima Bintang Gerilya
- Penerima Bintang Sewindu APRI