Putrama Tuta
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Februari 2023) |
Putrama Tuta | |
---|---|
Lahir | Putrama Pradjawasita 30 Oktober 1982 Jakarta, Indonesia |
Pekerjaan | Sutradara, Produser |
Tahun aktif | 2007 - sekarang |
Situs web | http://www.putramatuta.com |
Putrama Tuta (lahir 30 Oktober 1982) adalah seorang Sutradara dan Produser Indonesia. Ia mulai terkenal setelah menyutradarai film Catatan Harian Si Boy 2011.
Riwayat
[sunting | sunting sumber]Biografi
[sunting | sunting sumber]Kecintaannya pada dunia film berawal saat pria ini melihat fighting spirit seorang petinju yang mengejar mimpinya dalam film favoritnya, Rocky. Di luar kuliahnya di Universitas Pelita Harapan, Putrama juga menempuh pendidikan di P2FTV jurusan sinematografi lalu melanjutkannya ke Melbourne, Australia, pada tahun 2002. Kepulangannya ke Indonesia memberikannya banyak inspirasi sekaligus kesempatan pembelajaran dari para kolega sesama sineas maupun para senior yang berkiprah dalam industri perfilman. Memulai dari bawah, Putrama menunjukkan kontribusi melalui karya, pengamatan, serta komitmen kuat terhadap produksi film di Indonesia. Dengan berdirinya 700 Pictures pada tahun 2007, Putrama berharap dapat memberikan kesempatan bagi kreasi anak muda di industri kreatif Indonesia. Catatan Harian Si Boy adalah debut penyutradaraan darinya. Pengalaman dalam industri ini, hasrat besar tentang film, serta kecintaannya terhadap proses dan kualitas film membawanya kepada penampilan perdana yang akan menjadi pintu pembuka untuk menunjukkan dunia kemampuan dalam mewujudkan keajaiban film.
Awal Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Putrama Pradjawasita yang dikenal dengan nama Putrama Tuta lahir di Jakarta tanggal 30 Oktober 1982. Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Semenjak remaja ia ingin sekali terjun di dunia film hanya saja ia mendapatkan larangan keras dari orang tuanya. Ia selalu berpindah-pindah sekolah, karena terkenal bandel dan iseng. Masa SMA ia lewati dengan 6 sekolah yang berbeda, karena ia merasa tidak ada sekolah yang mengerti dirinya. Bermodal nekat, di usia 19 tahun Tuta akhirnya mendaftarkan diri untuk mengikuti kursus di P2FTV (Pusat Pendidikan Film dan Televisi) milik ibu Budiati Abioga. Lulus SMA ia kuliah di Universitas Pelita Harapan mengambil jurusan Hukum Bisnis, tapi tidak ia selesaikan karena yang ia pikirkan hanya dunia film. Tuta lalu melanjutkan pendidikannya ke kota Melbourne Australia. Tuta mengambil keputusan untuk menikah muda di usia 24 tahun tanpa pekerjaan yang tetap hanya cita-cita besar untuk menjadi filmmaker. Ia menggadai motor vespa kesayangannya untuk membuat sebuah perusahaan rumah produksi bernama PT. Tuta Media atau yang lebih dikenal dengan 700 Pictures. Uang hasil menggadai motor ia gunakan untuk membuat akta perusahaan, membayar kost2an di mana ia tinggal bersama istri dan anak pertamanya yang baru berusia 1 bulan dan membayar satu orang pegawai di perusahaan barunya, yang menjadi awal bagi perjuangan 700 Pictures.
Karier
[sunting | sunting sumber]Tuta memulai kariernya dengan menjadi produser di beberapa video klip, lalu membuat film Catatan Harian Si Boy di mana ia menjadi Sutradara sekaligus Produser. Hasil jerih payahnya akhirnya membawa hasil ketika Catatan Harian Si Boy sukses membawa Tuta menjadi satu-satunya wakil Indonesia di Shanghai International Film Festival dalam kategori Asian New Talent Award dan juga mendapatkan respon positif ketika tayang di HuaHin Film Festival. Catatan Harian Si Boy juga berhasil mendapat penghargaan film terbaik pada ajang Balinale International Film Festival serta meraih satu Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2011 Tahun 2012 Tuta membuat film dokumenter musik berjudul NOAH ‘’Awal Semula”. Ketertarikan Tuta untuk membuat film ini tidak semata-mata karena Noah adalah group band paling populer di Indonesia, tetapi menjadi kesempatan untuk membuat sebuah cerita mengenai perjuangan sebuah group musik yang bangkit dari keterpurukan. Tuta mencoba untuk menggunakan kamera smart-phone iPhone dan DSLR dalam menjahit moment group musik Noah dan menayangkannya di layar besar. Project yang dipilih Tuta berikutnya di mana ia bertindak sebagai Produser dengan mengajak Naya Anindita untuk mengawali debut sebagai Sutradara adalah Film Sundul Gan - Kaskus the Movie, yang mengangkat kisah inspirasi dua anak muda kriminal Ken Dean Lawadinata dan Andrew Darwis membuat situs terbesar di Indonesia. Film ini direncanakan akan tayang pada tahun 2016.
Filmografi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Peran | Keterangan | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Aktor | Penulis | Produser | Sutradara | ||||
2008 | Traffic Jam | Ya | Tidak | Tidak | Asisten Sutradara | Arwin | Film Pendek |
2009 | Rumah Dara | Ya | Tidak | Tidak | Tidak | Yuppie #1 | |
2011 | Catatan Harian Si Boy | Tidak | Tidak | Ya | Ya | — | Debuf film |
2013 | NOAH: Awal Semula | Tidak | Ya | Tidak | Ya | — | Film dokumenter |
2015 | Lily: Bunga Terakhirku | Tidak | Tidak | Eksekutif | Tidak | — | |
2016 | Sundul Gan: The Story of Kaskus | Tidak | Tidak | Ya | Tidak | — | |
2018 | A Man Called Ahok | Tidak | Skenario bersama Ilya Sigma & Dani Jaka Sembada | Tidak | Ya | — | |
2020 | Everyday is a Lullaby | Tidak | Tidak | Tidak | Ya | — | Film indie |
- Keterangan
- TBA : To be announced
- N/A : Not Available
Prestasi
[sunting | sunting sumber]- Film Catatan Harian Si Boy
- Festival Film Indonesia 2011, 4 Nominasi, 1 Penghargaan
- Indonesian Movie Awards 2012, 3 Nominasi
- Balinale International Film Festival, Film Terbaik
- Shanghai International Film Festival, Asian New Talent Award (Putrama Tuta)
- Bangkok International Film Festival (HuaHin), In Competition
- Film NOAH ‘’Awal Semula”
- Piala Maya, 2 Nominasi, 1 Penghargaan
- Film A Man Called Ahok
- Piala Maya 2018: 2 Nominasi
- Indonesian Box Office Movie Awards 2019: 5 Nominasi dan 5 Penghargaan
- Indonesian Movie Actors Awards 2019: 4 Nominasi dan 1 Penghargaan
- Festival Film Bandung 2019: 2 Nominasi
- Festival Film Indonesia 2019: 3 Nominasi
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan
- Pusat Pendidikan Film dan Televisi, P2FTV
- Victoria College, Melbourne
Rujukan
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Putrama Tuta - An Icon Making
- Documentary-follows-rollercoaster-journey-noah
- Putrama Tuta-sekarang-semua-orang-bisa-jadi-boy
- Ken Andrew The Movie
- [1]
- [2]
- NOAH: Awal Semula
- Putrama.Tuta.Si.Boy.Tak.Lagi.Menjual.Mimpi
- Catatan (Harian) Si Boy
- [3] Diarsipkan 2015-01-11 di Wayback Machine.
- [4] Diarsipkan 2016-08-08 di Wayback Machine.
- [5] Diarsipkan 2016-07-01 di Wayback Machine.
- [6]
- [7] Diarsipkan 2016-08-21 di Wayback Machine.
- [8]
- [9]
- [10][pranala nonaktif permanen]
- [11]
- [12]
- [13]
- [14]
- [15] Diarsipkan 2016-07-01 di Wayback Machine.
- [16][pranala nonaktif permanen]