Pertempuran Yamazaki
Pertempuran Yamazaki | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Pasukan Akechi Mitsuhide | Pasukan Toyotomi Hideyoshi | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Akechi Mitsuhide † Akechi Shigetomo Abe Sadamasa Shibata Katsusada Saito Toshimitsu Tsuda Nobuharu Murakami Kiyokuni Matsuda Masachika Nabika Kamon Toda Yukimasa Mimaki Kaneaki Suwa Morinao Ise Sadaoki Horio Shobei |
Toyotomi Hideyoshi Oda Nobutaka Niwa Nagahide Nakamura Kazuuji Horio Yoshiharu Ikeda Tsuneoki Kato Mitsuyasu Kimura Shigeori Takayama Shigetama Nakagawa Kiyohide Mikoda Masaharu Hashiba Hidenaga Kuroda Yoshitaka Hori Hidemasa | ||||||
Kekuatan | |||||||
10,000~16,000 | 20,000~40,000 | ||||||
Korban | |||||||
3,000 terbunuh | 3,300 terbunuh |
Pertempuran Yamazaki (山崎の戦い , Yamazaki no tatakai) berlangsung pada tahun 1582 di Yamazaki, Jepang, yang berlokasi di Prefektur Kyoto saat ini. Pertempuran ini juga disebut Pertempuran Gunung Tennō (天王山の戦い Tennō-zan no tatakai).
Dalam Insiden Honnō-ji, Akechi Mitsuhide, seorang pengabdi Oda Nobunaga, menyerang Nobunaga ketika ia beristirahat di Honnō-ji, dan memaksanya melakukan seppuku. Mitsuhide kemudian mengambil alih kekuasaan dan pasukan Nobunaga di wilayah sekitar Kyoto. Tiga belas hari kemudian, Toyotomi Hideyoshi bertemu dengan Mitsuhide di Yamazaki dan mengalahkannya, membalaskan dendam tuannya (Nobunaga) serta mengambil alih kekuasaan serta kekuatan Nobunaga.
Persiapan Pertempuran
[sunting | sunting sumber]Ketika Nobunaga meninggal, Hideyoshi sedang sibuk memerangi klan Mōri dalam Pengepungan Takamatsu. Setelah mengkhianati dan mengalahkan Nobunaga di Honnō-ji, Mitsuhide mengirim surat pada klan Mōri. Surat tersebut berisi permintaan persekutuan aliansi untuk menghancurkan Hideyoshi bersama-sama, tapi kurir surat tersebut tercegat pasukan Hideyoshi sehingga kemudian persekongkolan tersebut terungkap.[1]
Ketika mendengar berita bahwa Nobunaga telah dibunuh, dan Akechi Mitsuhide telah mengambil alih kekuasaan atas segala milik Nobunaga, Hashiba Hideyoshi segera menegosiasi perdamaian dengan klan Mōri dengan cara menuntut Shimizu Muneharu dari Takamatsu melakukan seppuku, dan menjaga kerahasiaan berita kematian Nobunaga. Ketika perjanjian damai telah disepakati, pada tanggal 25 Juni ia memimpin pasukannya melakukan perjalanan paksa menuju Kyoto, mereka menempuh 40 km dalam satu hari, lalu menginap di Puri Himeji. Mereka kemudian sampai di Amagasaki pada tanggal 29 Juni. Niwa Nagahide dan Oda Nobutaka bergabung dengannya saat ia melalui Osaka.[1]
Akechi Mitsuhide menguasai dua puri (Shōryūji and Yodo) di wilayah Yamazaki. Ketika mengetahui ukuran pasukan Hideyoshi, ia tidak ingin terperangkap di dalam satu puri sedangkan pasukannya terbagi dua, maka Mitsuhide memutuskan untuk bertempur di suatu tempat di selatan. Karena posisinya berada di antara sebuah sungai dan sebuah gunung, Yamazaki menyediakan titik cekik bagi Mitsuhide yang dapat mengurangi jumlah musuh yang harus dihadapi tiap saat.[1]
Di saat yang sama, Hideyoshi memutuskan bahwa sebuah daerah pepohonan yang disebut Gunung Tennōzan, di luar kota Yamazaki, adalah tempat yang penting dalam mengendalikan jalan akses ke Kyoto secara strategis. Ia mengirimkan satu detasemen pasukan di bawah komando Nakagawa Kiyohide untuk mengamankan daerah tersebut, sedangkan ia sendiri memimpin kebanyakan pasukannya ke kota Yamazaki. Pasukannya mengambil jalan di atas pegunungan dan mendapatkan keunggulan posisi yang penting.[1][2]
Mitsuhide menempatkan pasukannya di belakang sebuah sungai kecil (sungai Enmyōji-gawa), yang memberikan posisi bertahan yang sangat baik. Pada malam hari tanggal 1 Juli, Nakamura Kazuuji dan Horio Yoshiharu, jenderal dari pasukan Hideyoshi mengirim sejumlah ninja ke dalam perkemahan Mitsuhide. Para ninja ini membakar gedung-gedung dan menyebabkan ketakutan serta kebingungan.[1]
Pertempuran
[sunting | sunting sumber]Di pagi esok harinya, pertempuran utama dimulai ketika pasukan Hideyoshi mulai berbaris di sepanjang tepian Enmyōji-gawa yang berseberangan dengan lawan. Sebagian samurai Mitsuhide yang dipimpin oleh Matsuda Masachika dan Nabika Kamon kemudian menyeberangi sungai tersebut, berharap untuk bisa mencapai daerah pepohonan di gunung Tennōzan (tempat yang mereka tidak tahu bahwa Hideyoshi telah menempatkan pasukannya). Mereka didorong mundur dengan tembakan senapan sundut, sehingga Hideyoshi merasa cukup yakin untuk mengirimkan pasukan sayap kanannya di bawah pimpinan Kato Mitsuyasu dan Ikeda Tsuneoki, menyeberangi sungai dan menyerang baris depan Mitsuhide. Mereka berhasil maju, lalu pasukan sayap kiri segera mengikuti mereka dengan bantuan tembakan dari atas Gunung Tennōzan. Kebanyakan pasukan Mitsuhide melarikan diri, kecuali 200 orang di bawah Mimaki Kaneaki, yang kemudian diserbu dan dihancurkan pasukan Hideyoshi yang lebih besar.[2]
Segera, rasa panik melanda pasukan Akechi, kemudian pasukan Hideyoshi menghalau mereka kembali ke Puri Shōryūji, di mana pasukan garnisun mereka akhirnya runtuh. Mitsuhide sendiri melarikan diri lebih jauh, ke desa Ogurusu, di mana ia dibunuh oleh sekelompok bandit.[1]
Dalam budaya populer
[sunting | sunting sumber]Pertempuran Yamazaki adalah tahap terakhir skenario Akechi Mitsuhide dalam permainan Samurai Warriors dan tahap pertama Toyotomi Hideyoshi di Samurai Warriors 2. Pertempuran ini juga diikutkan sebagai peta kampanye pada ekspansi permainan The Conquerors dalam permainan strategi waktu sebenarnya (real time strategy) Age of Empires II.
Pertempuran ini juga dipakai sebagai dasar film laga karya Sonny Chiba, Shogun's Ninja.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f Turnbull, Stephen (2010). Toyotomi Hideyoshi. Oxford: Osprey Publishing. hlm. 23-27. ISBN 9781846039607.
- ^ a b Turnbull, Stephen (1998). The Samurai Sourcebook. London: Cassell & Co. hlm. 275–279. ISBN 9781854095237.