Lompat ke isi

Orang Berber

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Orang Berber atau bangsa Berber adalah etnis asli dari daerah Afrika Utara timur Lembah Nil. Mereka tersebar dari Samudra Atlantik hingga oasis Siwa, di Mesir dan dari Laut Mediterania hingga Sungai Niger. Mereka menggunakan berbagai bahasa Berber, yang merupakan cabang dari bahasa Afro-Asia.

Berber / Amazigh
ⵉⵎⴰⵣⵉⵖⵏ ⵎⵣⵗⵏ Imaziɣen
Bendera yang mewakilkan etnis Berber dengan huruf Tifinagh yaz di tengahnya
Jumlah populasi
antara 25[1][2] hingga 36 juta[3] atau 38 juta[4] atau 50 juta[5]
Daerah dengan populasi signifikan
 Marokodari ≈ 13 juta[2] ke ≈ 20 juta[6][7][8][9] atau 27,078,593[10]
 Aljazairdari 9[2] ke ≈ 13 juta[8][11] atau 32,320,000[12]
 Prancislebih dari 2 juta[13]
 Niger1,620,000[14]
 Mali850,000[15]
 Libya>3,850,000[16]
 Mauritania114,000[17]
 Tunisia110,000[18] atau >6,589,652[19]
 Burkina Faso50,000[20]
 Mesir34,000[21] atau 1,826,580[22]
 Kanada25,885[23]
 Israel3,500[24]
Bahasa
bahasa Berber (Tamazight) dan bahasa Arab
Agama
Mayoritas Islam (Sunni, Ibadi)
Minoritas tidak beragama, Kristen[25][26]
Kelompok etnik terkait
orang Afro-Asiatik lain[27][28][29][30][31][32][33]

Banyak orang Berber yang menyebut mereka sendiri dengan kata Imazighen (tunggal Amazigh), berarti "orang merdeka".[34][35] Hal ini cukup umum di Maroko, tetapi di daerah lain digunakan istilah lokal yang lebih khusus seperti Kabyle atau Chaoui.[36] Bangsa Berber disebutkan dengan berbagai istilah dalam sejarah, yaitu Bangsa Libya oleh bangsa Yunani kuno,[37] Bangsa Numidia dan Bangsa Mauri oleh orang Romawi, serta orang Moor oleh Eropa pertengahan. Istilah "Barbar" sendiri berasal dari bahasa Arab, tetapi etimologi-nya belum diketahui secara mendalam.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama "Berber" diserap dari bahasa Yunani: βάρβαρος (barbaros) yang berarti "barbar", sebelumnya merupakan gelar penduduk Kekaisaran Romawi terhadap bangsa Jermanik yang dianggap musuh utama mereka selain bangsa tetangga Celtic, Iberia, Galia, Goth dan Thracia yang berada di sekeliling wilayah tersebut.

Banyak orang dalam kelompok etnis di Maroko ini menyebut diri mereka sebagai Imazighen (bentuk tunggal: Amazigh), yang berarti "orang merdeka".[34][35][38]

Orang berber membentuk komunitas di Mauritania[39] dekat ibukota kekaisaran Mali, Timbuktu.[40] Berdasarkan perkiraan pada tahun 2004, ada sekitar 2,2 juta imigran Berber di Eropa, terutama suku Riffia di Belgia, Belanda dan Prancis keturunan Kabyle dan Chaouis dari Aljazair.[41]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "North Africa's Berbers get boost from Arab Spring". Fox News. 5 May 2012. Diakses tanggal 8 December 2013. 
  2. ^ a b c http://www.britannica.com/topic/Berber
  3. ^ Native Peoples of the World: An Encyclopedia, Ed. Steven, L. Danver, M.E. Sharpe/Mesa Verde Publishing, 2013, p.23
  4. ^ https://www.temehu.com/imazighen/berbers.htm
  5. ^ Tej K. Bhatia, William C. Ritchie (2006). The Handbook of Bilingualism. John Wiley & Sons. hlm. 860. ISBN 0631227350. Diakses tanggal 19 Jly 2016. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama minorityrights.org
  7. ^ Morocco's Berbers Battle to Keep From Losing Their Culture / Arab minority forces majority to abandon native language.Peter Prengaman, Chronicle Foreign Service.March 16, 2001 [1]
  8. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama axl.cefan.ulaval.ca
  9. ^ Teens in Morocco,Sandy Donovan,Compass point books,Minneapolis,United States,2008,p.42
  10. ^ Tej K. Bhatia, William C. Ritchie (2006). The Handbook of Bilingualism. John Wiley & Sons. hlm. 860. ISBN 0631227350. Diakses tanggal 19 July 2016. ; 80% of population
  11. ^ "Algeria reinstates term limit and recognises Berber language". BBC News. 
  12. ^ Tej K. Bhatia, William C. Ritchie (2006). The Handbook of Bilingualism. John Wiley & Sons. hlm. 860. ISBN 0631227350. Diakses tanggal 16 July 2016. ; 80% of population
  13. ^ "salinan arkib". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-05. Diakses tanggal 2013-10-05. 
  14. ^ "The World Factbook". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-24. Diakses tanggal 2016-08-12. 
  15. ^ "The World Factbook". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-10. Diakses tanggal 2016-08-12. 
  16. ^ Tej K. Bhatia, William C. Ritchie (2006). The Handbook of Bilingualism. John Wiley & Sons. hlm. 860. ISBN 0631227350. Diakses tanggal 16 July 2016. ; >60% of population of 6,416,776
  17. ^ Joshua Project. "Tuareg, Tamasheq in Mauritania". 
  18. ^ "The World Factbook". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-16. Diakses tanggal 2016-08-12. 
  19. ^ Tej K. Bhatia, William C. Ritchie (2006). The Handbook of Bilingualism. John Wiley & Sons. hlm. 860. ISBN 0631227350. Diakses tanggal 16 July 2016. ; >60% of population
  20. ^ Joshua Project. "Tuareg, Tamasheq in Burkina Faso". 
  21. ^ Joshua Project. "Berber, Siwa in Egypt". 
  22. ^ Tej K. Bhatia, William C. Ritchie (2006). The Handbook of Bilingualism. John Wiley & Sons. hlm. 860. ISBN 0631227350. Diakses tanggal 16 July 2016. 
  23. ^ Statistics Canada: 2011 National Household Survey: Data tables
  24. ^ Shokeid, Moshe. The Dual Heritage: Immigrants from the Atlas Mountains in an Israeli Village.
  25. ^ "Believers in Christ from a Muslim Background: A Global Census | Duane A Miller Botero - Academia.edu". academia.edu. Diakses tanggal 27 March 2016. 
  26. ^ *(Prancis) Sadek Lekdja, Christianity in Kabylie, Radio France Internationale, 7 mai 2001 Diarsipkan 2017-10-18 di Wayback Machine.
  27. ^ Blench, Roger. Archaeology, Language, and the African Past. Rowman: Altamira, 2006 ISBN 9780759104662
  28. ^ Diakonoff, Igor. The Earliest Semitic Society: Linguistic Data. Journal of Semitic Studies, Vol. 43 Iss. 2 (1998).
  29. ^ Shirai, Noriyuki. The Archaeology of the First Farmer-Herders in Egypt: New Insights into the Fayum Epipalaeolithic and Neolithic. Leiden University Press, 2010. ISBN 9789087280796.
  30. ^ Blench R (2006) Archaeology, Language, and the African Past, Rowman Altamira, ISBN 0-7591-0466-2, ISBN 978-0-7591-0466-2, books.google.be/books?id=esFy3Po57A8C
  31. ^ Ehret C, Keita SOY, Newman P (2004) The Origins of Afroasiatic a response to Diamond and Bellwood (2003) in the Letters of SCIENCE 306, no. 5702, p. 1680 DOI:10.1126/science.306.5702.1680c
  32. ^ Bender ML (1997), Upside Down Afrasian, Afrikanistische Arbeitspapiere 50, pp. 19-34
  33. ^ Militarev A (2005) Once more about glottochronology and comparative method: the Omotic-Afrasian case, Аспекты компаративистики - 1 (Aspects of comparative linguistics - 1). FS S. Starostin. Orientalia et Classica II (Moscow), p. 339-408. http://starling.rinet.ru/Texts/fleming.pdf
  34. ^ a b Maddy-weitzman, B. (2006). "Ethno-politics and globalisation in North Africa: The berber culture movement*" (PDF). The Journal of North African Studies. 11 (1): 71–84. Diakses tanggal 2007-07-17. 
  35. ^ a b Brett, M. (1996). The Berbers. Blackwell Publishing. 
  36. ^ Mohand Akli Haddadou, Le guide de la culture berbère, Paris Méditerranée, 2000, p.13-14
  37. ^ Brian M. Fagan, Roland Oliver, Africa in the Iron Age: C. 500 B.C. to A.D. 1400 p. 47
  38. ^ "INALCO report on Central Morocco Tamazight: maps, extension, dialectology, name" (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 July 2010. Diakses tanggal 2 October 2012. 
  39. ^ "Historical Dictionaries: North Africa". Diakses tanggal 2 May 2015. 
  40. ^ David Prescott Barrows (2004). Berbers and Blacks: Impressions of Morocco, Timbuktu and Western Sudan. 
  41. ^ Pour une histoire sociale du berbèRe en France Diarsipkan 2012-11-12 di Wayback Machine., Les Actes du Colloque Paris – Inalco, octobre 2004