Lompat ke isi

Neokonservatisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Neokonservatisme (biasa disingkat neokon) adalah aliran politik yang lahir di Amerika Serikat pada tahun 1960-an di kalangan Demokrat yang tidak sepakat dengan kebijakan dalam dan luar negeri partainya. Sebagian besar pengikutnya mulai dikenal khalayak pada masa pemerintahan Republik tahun 1970-an, 1980-an, 1990-an, dan 2000-an. Jumlah neokonservatif meningkat pada masa pemerintahan George W. Bush dan George H.W. Bush karena mereka berperan besar dalam perencanaan invasi Irak 2003.[1] Neokonservatif ternama pada masa pemerintahan George W. Bush adalah Paul Wolfowitz, John Bolton, Elliott Abrams, Richard Perle, dan Paul Bremer. Meski tidak mengaku neokonservatif, Wakil Presiden Dick Cheney dan Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld mengikuti saran penasihat neokonservatif dalam hal kebijakan luar negeri, khususnya pertahanan Israel dan penyebaran demokrasi di Timur Tengah. Kaum neokonservatif masih memengaruhi pemerintahan Obama. Ideologi neokonservatif terus menjadi faktor penentu kebijakan luar negeri Amerika Serikat.[2][3]

Istilah "neokonservatif" mengacu pada orang-orang yang beralih dari Kiri anti-Stalinis ke konservatisme Amerika Serikat.[4] Kaum neokonservatif biasanya mendukung penyebaran demokrasi dan kepentingan nasional Amerika Serikat dalam hubungan internasional, salah satunya lewat serangan militer. Mereka juga dikenal membenci komunisme dan radikalisme politik.[5][6] Gagasan aliran ini pertama kali muncul di majalah bulanan Yahudi, Commentary, yang diterbitkan olehAmerican Jewish Committee.[7][8] Mereka menolak aliran Kiri Baru dan merintis aliran neokonservatisme.[9][10] C. Bradley Thompson, dosen Clemson University, mengklaim bahwa sebagian besar neokonservatif ternama bergantung pada pemikiran Leo Strauss (1899–1973),[11] meski Strauss sendiri tidak mendukung penafsiran kaum neokonservatif.

Publikasi dan lembaga neokonservatif

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Jeffrey Record (2010). Wanting War: Why the Bush Administration Invaded Iraq. Potomac Books, Inc. hlm. 47–50. 
  2. ^ Homolar-Riechmann, Alexandra (2009). "The moral purpose of US power: neoconservatism in the age of Obama". Contemporary Politics. 15 (2): 179–196. doi:10.1080/13569770902858111. 
  3. ^ Robert Singh, "Neoconservatism in the age of Obama,"" in Inderjeet Parmar and Linda B. Miller, eds., Obama and the World: New Directions in US Foreign Policy (Routledge 2014) pp 29-40
  4. ^ Justin Vaïsse, Neoconservatism: The biography of a movement (Harvard UP, 2010) pp 6-11.
  5. ^ [1] Britannica – Academic Edition. Retrieved 11 November 2012.
  6. ^ [2]www.merriam-webster.com/. Retrieved 11 November 2012.
  7. ^ Murray Friedman, The neoconservative revolution: Jewish intellectuals and the shaping of public policy (Cambridge University Press, 2005)
  8. ^ Benjamin Balint, Running Commentary: The Contentious Magazine that Transformed the Jewish Left into the Neoconservative Right (PublicAffairs, 2010)
  9. ^ Gal Beckerman, in "The Neoconservatism Persuasion", The Forward, 6 January 2006.
  10. ^ Friedman, Murray (2005). The Neoconservative Revolution Jewish Intellectuals and the Shaping of Public Policy. Cambridge, UK: Cambridge University Press. 
  11. ^ "Neoconservatism Unmasked". Diakses tanggal 6 November 2013. 
  12. ^ John Feffer (2003). Power Trip: Unilateralism and Global Strategy After September 11. Seven Stories Press. hlm. 231. ISBN 978-1-60980-025-3. 
  13. ^ K. Dodds, K. and S. Elden, "Thinking Ahead: David Cameron, the Henry Jackson Society and BritishNeoConservatism," British Journal of Politics and International Relations (2008), 10(3): 347–63.
  14. ^ a b Danny Cooper (2011). Neoconservatism and American Foreign Policy: A Critical Analysis. Taylor & Francis. hlm. 45. ISBN 978-0-203-84052-8. 
  15. ^ Matthew Christopher Rhoades (2008). Neoconservatism: Beliefs, the Bush Administration, and the Future. ProQuest. hlm. 14. ISBN 978-0-549-62046-4. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ Matthew Christopher Rhoades (2008). Neoconservatism: Beliefs, the Bush Administration, and the Future. ProQuest. hlm. 110. ISBN 978-0-549-62046-4. [pranala nonaktif permanen]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Arin, Kubilay Yado: Think Tanks, the Brain Trusts of US Foreign Policy. Wiesbaden: VS Springer 2013.
  • Balint, Benjamin V. Running Commentary: The Contentious Magazine that Transformed the Jewish Left into the Neoconservative Right (2010)
  • Dorrien, Gary. The Neoconservative Mind. ISBN 1-56639-019-2, n attack from the Left
  • Ehrman, John. The Rise of Neoconservatism: Intellectual and Foreign Affairs 1945 – 1994, Yale University Press, 2005, ISBN 0-300-06870-0, friendly analysis
  • Eisendrath, Craig R. and Melvin A. Goodman. Bush League Diplomacy: How the Neoconservatives are Putting The World at Risk (Prometheus Books, 2004), ISBN 1-59102-176-6.
  • Friedman, Murray. The Neoconservative Revolution: Jewish Intellectuals and the Shaping of Public Policy. Cambridge University Press, 2006. ISBN 0-521-54501-3.
  • Grandin, Greg."Empire's Workshop: Latin America, the United States, and the Rise of the New Imperialism." Metropolitan Books Henry Holt & Company, 2006.ISBN 978-0-8050-8323-1
  • Heilbrunn, Jacob. They Knew They Were Right: The Rise of the Neocons, Doubleday (2008) ISBN 0-385-51181-7
  • Kristol, Irving. "The Neoconservative Persuasion".
  • Lind, Michael. "How Neoconservatives Conquered Washington", Salon, 9 April 2003.
  • Vaïsse, Justin. Neoconservatism: The Biography of a Movement (Harvard U.P. 2010), translated from the French

Identitas

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Templat:Konservatisme