Museum Perjuangan TNI
Museum Perjuangan TNI Kodam 1 Bukit Barisan merupakan museum yang terletak di Jalan Zainul Arifin no.8 Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Walaupun namanya adalah Museum perjuangan TNI, tetapi koleksi yang terdapat pada museum ini tidak hanya perlengkapan militer namun juga peninggalan arkeologi, senirupa, relief dan monumen.
Sejarah museum
[sunting | sunting sumber]Bangunan Museum Perjuangan TNI Kodam I Bukit Barisan ini memiliki sejarah yang cukup panjang hingga menjadi Museum. Didirikan pada tahun 1928, bangunan ini awalnya digunakan sebagai bangunan Asuransi NV. Levensverzekering Mattschappiy "Arhnehen". Pada tahun 1942-1945, bangunan ini dikuasai oleh Jepang seiring pendudukan Jepang di Nusantara. tiga tahun dikuasai Jepang bangunan ini beralih penguasaan di tangan Inggris yang membonceng sekutu pada tahun 1945-1947.[1]
Gedung yang menjadi tempat Museum Perjuangan Kodam I ini awalnya dibangun pada tahun 1928 sebagai gedung NV Insurance yang bernama Levensverzekering Mattschapphiy "Arhnehen". Pada masa pendudukan Jepang di Nusantara (1942-1945), bangunan tersebut berada di bawah kendali Jepang. Setelah periode tersebut, bangunan tersebut dikuasai oleh Inggris, dari tahun 1945 hingga 1947.[1]
Setelah itu bangunan ini kembali dikuasai oleh Belanda selama dua tahun (1947-1949). Pada tahun 1949-1959 bangunan ini dikuasai Indonesia dan difungsikan sebagai kantor Pangdam I sampai III. Berlanjut tahun 1959-1971 berubah menjadi Kantor Angkutan Kodam (Angdam) hingga tahun 1971 barulah menjadi Gedung Museum Perjuangan TNI. Pada tanggal 5 Oktober 1996 Pangdam I Bukit Barisan meresmikan bangunan ini yang sudah selesai direnovasi dan meresmikan namanya menjadi Museum Perjuangan TNI.[2]
Museum Perjuangan TNI, yang terletak di Bukit Barisan, memiliki sejarah yang panjang sebelum akhirnya menjadi sebuah institusi museum yang dikenal saat ini. Meskipun namanya menekankan pada "Perjuangan TNI," tetapi koleksi museum ini tidak terbatas hanya pada peralatan militer. Sebaliknya, museum ini juga memamerkan berbagai artefak yang mencakup bidang arkeologi, seni rupa, relief, dan monumen.[2]
Koleksi museum
[sunting | sunting sumber]Museum Perjuangan TNI memiliki beberapa koleksi, di antaranya foto Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai bapak Pendidikan Indonesia. Selain itu, koleksi lukisan yang menggambarkan peristiwa deklarasi dan pertempuran di kawasan Medan antara tahun 1945 hingga 1948 juga dipajang di museum ini Melalui lukisan-lukisan tersebut, pengunjung dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kronologi sejarah yang signifikan.[3]
Ruang pertama yang akan ditemui oleh pengunjung adalah ruang pertemuan, tempat di mana pakaian dan perlengkapan perang, lukisan karya Sebayang, seorang seniman Karo, serta bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan di kota Medan. Di samping itu, senjata-senjata yang pernah digunakan oleh tentara Belanda juga dapat ditemukan di sini, bersama dengan tongkat-tongkat dan koleksi foto pahlawan yang dipersembahkan dalam lukisan-lukisan bersejarah. Semua artefak ini tersusun dengan teratur, memudahkan pengunjung untuk mengamati dengan seksama. Pengunjung diwajibkan untuk mematuhi aturan dan ketentuan yang diberlakukan oleh museum guna menjaga keamanan benda-benda bersejarah yang ada di dalamnya agar tetap dapat dinikmati oleh generasi muda.[3]
Selanjutnya, terdapat ruangan bendera batalyon, yang menampilkan berbagai jenis perlengkapan perang yang digunakan oleh tentara Indonesia pada masa penjajahan. Pengunjung dapat melihat beragam senjata yang dimiliki oleh Indonesia pada periode tersebut.
Ruangan khusus lainnya dalam museum ini adalah ruangan yang diisi dengan rempah-rempah kolonial dan peralatan kesehatan pasca kemerdekaan. Di dalamnya, koleksi peralatan militer juga dapat ditemukan, termasuk senjata-senjata yang pernah menjadi jarahan dari penjajah seperti Jepang dan Belanda.
Informasi lain
[sunting | sunting sumber]Museum ini dapat dikunjungi oleh masyarakat umum pada hari kerja. Waktu kunjungannya Senin-jumat pada pukul 07.00-15.00 WIB. Namun pada hari Sabtu-Minggu museum akan dibuka jika ada permintaan. Tiket masuk museum ini tidak dipatok secara khusus, artinya pengunjung membayar secara sukarela. Fasilitas yang tersedia di Museum Perjuangan TNI Kodam I Bukit Barisan cukup lengkap. Fasilitas tersebut ialah ruang pamer, ruang pamer temporer,ruang perpustakaan, ruang penyimpanan koleksi, ruang administrasi dan toilet.[4][5]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Museum Perjuangan TNI - Sejarah, Daya Tarik, Lokasi dan Ragam Aktivitas - Andalas Tourism" (dalam bahasa Inggris). 2023-07-12. Diakses tanggal 2024-05-20.
- ^ a b "Museum Perjuangan TNI". Diakses tanggal 2024-05-20.
- ^ a b "Sejarah dan Jam Buka Museum Perjuangan TNI". kumparan. Diakses tanggal 2024-05-20.
- ^ DIREKTORI MUSEUM INDONESIA. Jakarta: Sekretariat Direktori Jenderal Kebudayaan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan. 2012. hlm. 645–646.
- ^ Akhyar, Aqmarul. "Museum Perjuangan TNI Miliki Koleksi Bendera Merah Putih Pertama yang Dikibarkan di Kota Medan". Tribunnews.com.