Metode amenore laktasi
Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau disebut juga Lactational Amenorrhea Method (LAM) adalah salah satu metode dalam merencanakan kehamilan (kontrasepsi) yang bersifat alamiah dan sementara. MAL diterapkan dengan mengandalkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi di bawah enam bulan dan kondisi infertilitas pospartum alami wanita yang terjadi setelah persalinan dan dapat diperpanjang dengan menyusui.[1][2][3] Karena bagi ibu yang tidak menyusui, fertilitas mungkin kembali normal dalam waktu empat minggu setelah persalinan.[4]
Cara kerja Metode Kontrasepsi MAL adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi yang dengan kata lain memerlukan ketiadaan haid. Pada saat laktasi / menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.
Metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pasca persalinan bila ASI menjadi satu-satunya sumber nutrisi pada bayi),[5] segera efektif pasca persalinan, dan tidak mengganggu senggama. Selain itu juga tidak ada efek samping secara sistemik, dan tidak memerlukan pengawasan medis dan tidak memerlukan obat atau alat, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Blenning, CE (2005 Dec 15). "An approach to the postpartum office visit". American family physician. 72 (12): 2491–6. PMID 16370405.
- ^ Blackburn, Susan Tucker (2007). Maternal, fetal, & neonatal physiology : a clinical perspective (edisi ke-3rd ed.). St. Louis, Mo.: Saunders Elsevier. hlm. 157. ISBN 9781416029441.
- ^ "Kelebihan dan Kekurangan KB Metode Amenore Laktasi (MAL)". www.hamilbayi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-22. Diakses tanggal 20 November 2015.
- ^ Fritz, Marc (2012). Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. hlm. 1007-1008. ISBN 9781451148473.
- ^ "WHO 10 facts on breastfeeding". World Health Organization. 2005.