Masjid Muhammadan
Masjid Muhammadan محمدان موساجيك முகமதுவின் மசூதி મુહમ્મદની મસ્જિદ | |
---|---|
Agama | |
Festival | Serak gulo |
Lokasi | |
Lokasi | Jalan Pasa Batipuh, Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia |
Koordinat | 0°57′42″S 100°21′51″E / 0.96155°S 100.3642°E |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Mughal |
Spesifikasi | |
Arah fasad | Barat laut[1] |
Panjang | 25 meter |
Lebar | 15 meter |
Menara | 2 |
Masjid Muhammadan (Tamil: முகமதுவின் மசூதி; Gujarati: મુહમ્મદની મસ્જિદ) terletak di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.[2] Masjid ini merupakan peninggalan komunitas Muslim keturunan India di Padang dan kemungkinan berdiri pada abad ke-19. Lokasinya berada di Kota Tua Padang, yakni kawasan sehiliran Batang Arau di sekitar pelabuhan Muara.
Keberadaan masjid ini turut berperan dalam penyebaran agama Islam dan perjalanan sejarah Kota Padang. Masjid ini berada di Jalan Pasa Batipuh yang berdiri berjejer mengikuti rangkaian bangunan tua di sepanjang jalan tersebut.[3]
Saat ini, selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat Islam, masjid berlantai tiga ini menjadi salah satu daya tarik wisata terkenal di Kota Padang.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Masjid Muhammadan tercatat sebagai salah satu masjid tertua di Kota Padang selain Masjid Raya Ganting yang merupakan masjid tertua di kota itu.[4] Masjid ini dibangun pada tahun 1843 oleh komunitas Muslim asal India.[butuh rujukan] Mereka kemungkinan datang bersama tentara Inggris dan membentuk permumikan di dekat pelabuhan Muara yang saat itu menjadi pusat perniagaan.[5] Tempat masjid ini berdiri oleh masyarakat Minangkabau dijuluki sebagai Kampung Keling.[5][6]
Masjid ini pada awalnya terbuat dari kapur, pasir, dan gula. Pada awal abad ke-20, konstruksinya ditingkatkan menggunakan semen tanpa mengubah bentuk aslinya.[7][3] Menurut dokuemntasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPSB) setempat, terdapat inkripsi berabjad Jawi dalam bidang segi empat yang terbuat dari marmer bertuliskan angka "9-12-1343 H" (sekitar tahun 1924). Inkripsi ini diduga merupakan tanggal renovasi masjid dari bahan kayu menjadi tembok.[8]
Pada 1964, masjid ini mulai menyelenggarakan kegiatan didikan subuh bagi anak-anak yang kelak bergulir menjadi program rutin tiap pekan di masjid-masjid Kota Padang.[9]
Jemaah Tabligh
[sunting | sunting sumber]Jamaah Tabligh Sumatera Barat pertama kali bermarkas di masjid ini.[10][11]
Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Arsitektur Masjid Muhammadan dipengaruhi oleh corak India, terutama pada bagian depan (fasad) yang bercat putih dengan hiasan ornamen berwarna hijau. Fasad tersebut disangga oleh tujuh tiang,[12] termasuk tiang ujung kiri dan kanan yang menyatu dengan sebuah bangunan berbentuk menara.[6] Bagian atas salah satu menara sempat runtuh sepanjang satu meter akibat gempa bumi pada 2009, yang tak lama kemudian diperbaiki dengan bantuan dari Yayasan Satu Untuk Negeri tvOne.[3][13]
Masjid ini memiliki denah berukuran lebar 15 meter dan panjang 25 meter. Bangunannya terdiri dari tiga lantai.[12] Lantai dasar merupakan tempat salat, sementara lantai dua dan tiga merupakan tempat istirahat yang juga digunakan untuk beberapa keperluan lain seperti memasak.[7] Di tempat salat, tidak terlihat mimbar seperti umumnya masjid-masjid yang ada di Padang, melainkan hanya jendela berbentuk seperti mimbar dan ditutupi kain hijau berlambang bulan dan bintang.[6]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Catatan kaki
- ^ Google Maps, Jalan Pasar Batipuh.
- ^ Harian Haluan 2012.
- ^ a b c Padang Ekspres 2012.
- ^ Kompas.com 2012.
- ^ a b Colombijn 2006, hlm. 69–77.
- ^ a b c VIVAnews 2011.
- ^ a b Hendra 2012.
- ^ http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/pesona-budaya-masjid-muhammadan/
- ^ Noval. Didikan Subuh dan Panduannya. GUEPEDIA. ISBN 9786234070989.
- ^ http://repo.unand.ac.id/14829/
- ^ https://journal.lasigo.org/index.php/IJRS/article/view/85
- ^ a b Okezone.com 2009.
- ^ Pemerintah Kota Padang 2010.
- Daftar pustaka
- Colombijn, Freek (2006). Paco-paco (Kota) Padang. Yogyakarta: Ombak. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "Muhammadan, Masjid India di Kampung China". VIVAnews. 2011-08-05. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "25 Tiang di Masjid Gantiang". Kompas.com. 2012-08-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-02. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "Masjid Muhammadan Padang, Bertonggak 7 Langit". Okezone.com. 2009-08-24. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "Masjid Muhammadan di Kota Tua Padang". Padang Ekspres. 2011-08-16. Diakses tanggal 2012-08-10.
- "Masjid Muhammadan, Merawat Ritual Islami". Harian Haluan. 2012-06-11. Diakses tanggal 2012-08-10.
- Pemerintah Kota Padang (2010). "Wawako Padang H. Mahyeldi Resmikan Masjid Muhammadan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-09. Diakses tanggal 2012-08-14.
- Hendra, Muhammad Noli (31 Juli 2012). "Masjid Muhammadan, Masjid Nuansa Mekkah". Padang Today. Diakses tanggal 2012-08-10.
- Peta Google – Jalan Pasar Batipuh (Peta). Kartografi oleh Google, Inc. Google, Inc. Diakses tanggal 14 Agustus 2012.