Mashudi
Mashudi | |
---|---|
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ke-3 | |
Masa jabatan 18 Desember 1978 – 8 Mei 1993 | |
Presiden | Soeharto |
Gubernur Jawa Barat ke-7 | |
Masa jabatan 6 Februari 1960 – 14 Februari 1970 | |
Wakil |
|
Informasi pribadi | |
Lahir | Mashudi 11 September 1919 Cibatu, Garut, Jawa Barat, Hindia Belanda[1] |
Meninggal | 22 Juni 2005 Jakarta, Indonesia | (umur 85)
Suami/istri | Ny. Yetty Rochyati[2] |
Pekerjaan | Tentara |
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) H. Mashudi 11 September 1919 – 22 Juni 2005) adalah mantan Gubernur Jawa Barat dan mantan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka pada tahun 1978–1993.
Karier dan jabatan
[sunting | sunting sumber]Gubernur Jawa Barat
[sunting | sunting sumber]Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari tahun 1960 hingga 1970. Ketika menjadi gubernur, pecah peristiwa 30 September di mana rekan-rekannya dulu di AMS B Yogyakarta, Siswondo Parman dan R. Suprapto menjadi korban di Lubang Buaya.
Jabatan di pramuka
[sunting | sunting sumber]Ia lalu menjadi Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat sejak tahun 1961. Pada tahun 1974, setelah melepas jabatan sebagai Wakil Ketua MPRS (1967–1972), ia menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Pada tahun yang sama, Mashudi dipilih menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
Di tengah masa baktinya sebagai Wakil Ketua Kwarnas, Mashudi ditunjuk menjadi Pjs Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Sarbini hingga tahun 1978. Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada tahun 1978, Mashudi terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka hingga tahun 1993.
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Ia pernah bersekolah di AMS B Yogyakarta (sekarang SMA Negeri 3 Yogyakarta).[3] Ia lahir dari orang tua yang merupakan wiraswastawan sekaligus anak keenam dari 11 bersaudara. Dari pernikahannya dengan Yetty Rochyati, ia memperoleh dua orang anak. Pada tahun 2004, Ia pernah mengadu ke LBH Jakarta sebagai akibat rumahnya di Jalan Gatot Subroto Jakarta yang digusur.[4]
Kematian
[sunting | sunting sumber]Ia meninggal dunia pada 22 Juni 2005 akibat terkena serangan jantung.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Bintang Sewindu Angkatan Perang RI
Satyalancana Kesetiaan XVI Tahun
Lencana Tunas Kencana (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka)
Bronze Wolf Award (World Organization Scout Movement)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Apa Siapa Orang Sunda
- ^ Istri Gubernur ke-9 Jawa Barat Meninggal Dunia Kumparan.com (28/7/2018)
- ^ "Gubernur Jawa Barat di Tengah Badai G30S". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2020-10-02. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Mys. "Diusir dari Rumahnya, Puluhan Sepuh TNI Mengadu ke LBH - Berita Hukumonline". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2021-10-01.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) "Letjen (Purn) Mashudi Meninggal Dunia", KOMPAS, 23 Juni 2005
- (Indonesia) Profil di Tokoh Indonesia Diarsipkan 2006-03-05 di Wayback Machine.
- (Indonesia) "Letjen (Purn.) Mashudi Telah Berpulang" Diarsipkan 2007-03-11 di Wayback Machine., Pikiran Rakyat, 23 Juni 2005
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ipik Gandamana |
Gubernur Jawa Barat 1960–1970 |
Diteruskan oleh: Solihin G. P. |
Jabatan lain | ||
Didahului oleh: M. Sarbini |
Ketua Kwartir Nasional 1978–1993 |
Diteruskan oleh: Himawan Soetanto |
- Kelahiran 1919
- Kematian 2005
- Meninggal usia 86
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh TNI
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
- Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta
- Tokoh Sunda
- Tokoh Jawa Barat
- Tokoh dari Bandung
- Tokoh dari Garut
- Tokoh Angkatan 45
- Politikus Indonesia
- Gubernur Jawa Barat
- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia