Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Indonesia Institute of Islamic Da"wah | |
Singkatan | LDII |
---|---|
Tanggal pendirian | 3 Januari 1972 |
Pendiri | Drs. Nur Hasyim dkk. |
Didirikan di | Kota Kediri |
Status | organisasi kemasyarakatan |
02.414.788.6-036.000 | |
No. regristrasi | AHU-18.AH.01.06.Tahun.2008 |
Tipe | Nirlaba |
Tujuan | pengembangan masyarakat (humanitarianisme) |
Kantor pusat | Jalan Arteri Tentara Pelajar 28, Patal, Senayan, Jakarta Selatan 12210 |
Lokasi | |
Koordinat | 6°13′10″S 106°47′31″E / 6.219356°S 106.792042°E |
Wilayah layanan | Indonesia |
Metode | Manqūl |
Jumlah anggota | 30+ juta orang |
Bahasa resmi | Indonesia dan Inggris |
Ketua Dewan Penasehat | Kasmudi Asshidqi, S.E., M.Ak. |
Ketua Umum | Ir. Chriswanto Santoso, M.Sc. |
Sekretaris | Dody Taufiq Wijaya, Ak., M.Com., CA.[1] |
Situs web | ldii |
Nama sebelumnya | Yayasan Karyawan Islam (YAKARI) Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI) |
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah salah satu organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia yang fokus pada dakwah dan pengajaran agama Islam berdasarkan Al-Qur"an dan Hadis. Organisasi ini dikenal memiliki perkembangan yang pesat, dengan estimasi jumlah warga nonanggota yang mengikuti kegiatan atau terpengaruh oleh dakwahnya mencapai lebih dari 30 juta orang.[2] Meskipun demikian, LDII juga menghadapi sejumlah kontroversi yang menyertainya dalam perjalanan organisasinya.
Sejarah
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) didirikan pada 1 Juli 1972 di Kota Kediri, Jawa Timur, dengan nama awal Yayasan Lembaga Karyawan Islam (YAKARI). Berdirinya organisasi ini didasarkan pada Akta Notaris Mudijomo tertanggal 27 Juli 1972, yang merupakan pembetulan dari Akta tanggal 3 Januari 1972 terkait penetapan tanggal pendirian LEMKARI.[3] Lembaga ini didirikan oleh beberapa tokoh, yaitu:
- Drs. Nur Hasyim
- Drs. Edi Masyadi
- Drs. Bahroni Hertanto
- Soetojo Wirjo Atmodjo, BA
- Wijono, BA
Pada tahun 1981, melalui Musyawarah Besar (Mubes) YAKARI, nama organisasi diubah menjadi Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI).[4] Selanjutnya, pada Musyawarah Besar IV LEMKARI tahun 1990, nama organisasi kembali diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).[4][5] Perubahan ini dilakukan atas arahan Wakil Presiden RI saat itu, Sudharmono, dan Jenderal TNI (Purn.) H. Rudini. Nama "LEMKARI" diubah karena dianggap mirip dengan singkatan dari Lembaga Karate-Do Indonesia.[3]
Status Hukum dan Moto
Status Hukum
LDII adalah organisasi yang independen, resmi, dan legal sesuai dengan peraturan-peraturan di bawah ini:
- Undang-undang Nomor 16 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan;
- Surat Keterangan terdaftar No. 98/D.III.3/VIII/2005 tanggal 23 Agustus 2005 dari Kesbangpol Kemendagri RI;
- Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-18.AH.01.06.Tahun.2008 tertanggal 20 Februari 2008;
- Keputusan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 03/Kep/KF-MUI/IX/2006 Tanggal 11 Syaban 1427 H / 4 September 2006 tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII);
- AD/ART LDII.[6]
Moto
Dalam menjalankan roda organisasi, LDII memiliki tiga moto, yaitu:
"Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma’ruf (perbuatan baik) dan mencegah dari yang munkar (perbuatan tercela), mereka itulah orang-orang yang beruntung."
— Quran 3:104"Katakanlah: inilah jalan (agama)-Ku, dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah (dalil/dasar hukum) yang nyata. Maha suci Allah dan aku tidak termasuk golongan orang yang musyrik."
— Quran 12:108"Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik."
— Quran 16:125
Kegiatan
Aktivitas Pengajian
LDII secara aktif menyelenggarakan pengajian Al-Qur"an dan Hadis dengan intensitas kegiatan yang cukup tinggi.[7][8][9] Frekuensi pengajian bervariasi di setiap daerah, tetapi secara umum, di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang mencakup wilayah desa atau kelurahan, pengajian biasanya diadakan 2–3 kali seminggu.[10] Sementara itu, di tingkat Pimpinan Cabang (PC) yang mencakup wilayah kecamatan, pengajian diadakan seminggu sekali.
Untuk memperdalam pemahaman syariah Islam, LDII memiliki program pembinaan yang mencakup berbagai kelompok usia, termasuk program "cabe rawit" untuk anak-anak usia prasekolah hingga Sekolah Dasar. Program ini terkoordinasi di seluruh tempat pengajian LDII. Selain itu, terdapat pengajian khusus untuk remaja dan pemuda, ibu-ibu, lanjut usia (manula), serta pengajian untuk usia mandiri.[7] Pengajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman agama yang sesuai dengan kebutuhan dan tahapan hidup masing-masing kelompok.
LDII juga menyelenggarakan pengajian dengan format terbuka maupun tertutup. Selama musim liburan, sering diadakan kegiatan pengkhataman Al-Qur"an dan Hadis yang berlangsung selama beberapa hari. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak warga LDII dan masyarakat umum sebagai cara produktif untuk mengisi waktu liburan mereka. Dalam pengajian tersebut, peserta tidak hanya diajarkan membaca dan memahami Al-Qur"an dan Hadis, tetapi juga diberi pemahaman tentang pentingnya belajar dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.[7]
LDII mengadakan berbagai forum tipe pengajian berdasarkan kelompok usia dan gender antara lain:[7]
1. | Pengajian Majelis Taklim tingkat PAC |
Pengajian ini rutin dilaksanakan 2–3 kali dalam seminggu di masjid, musala, atau surau yang terafiliasi dengan LDII. Setiap kelompok PAC biasanya terdiri atas 50 hingga 100 anggota. Materi pengajian di tingkat Majelis Taklim meliputi pembelajaran Al-Qur"an, termasuk bacaan, terjemahan, dan penjelasannya; hadis-hadis pilihan; serta nasihat-nasihat agama. Dalam forum ini, para anggota LDII juga diajarkan hafalan doa, dalil-dalil dari Al-Qur"an dan Hadis, serta surat-surat pendek dari Al-Qur"an. Selain itu, pengajian di tingkat PAC ini juga berfungsi sebagai ajang untuk mengoreksi amalan ibadah, seperti praktik berwudu dan salat, agar sesuai dengan hasil pembelajaran agama.[7] | |
2. | Pengajian Cabe Rawit (pengajian TPA) |
Pengajian Cabe Rawit di tingkat PAC diadakan setiap hari dengan materi meliputi bacaan Iqro’ atau Tilawati, pembelajaran Al-Qur"an, penulisan Pegon, hafalan doa-doa dan surat-surat pendek Al-Qur"an, serta pendidikan akhlakul karimah. Pada akhir semester, perkembangan anak-anak selama mengikuti pengajian Cabe Rawit dievaluasi melalui berbagai metode, seperti ujian tertulis dan praktik. Selain itu, evaluasi juga dapat dilakukan dalam bentuk penyelenggaraan Festival Anak Sholeh (FAS) yang diadakan setiap satu tahun sekali.[7] | |
3. | Pengajian Muda-Mudi (Remaja) |
Melalui pengajian ini, generasi muda LDII dibimbing agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat, dosa, atau pelanggaran agama yang dapat merugikan masa depan mereka. Sebagai wujud keseriusan dalam membina generasi muda, LDII menyelenggarakan program pengajian khusus remaja yang didukung oleh Tim Penggerak Pembina Generus (TPPG), terdiri atas pakar pendidikan dan ahli psikologi.[11] Pengajian ini bertujuan untuk mencapai tiga sasaran utama:
Melalui pengajian ini, diharapkan para remaja dapat tumbuh menjadi generasi yang kokoh dalam nilai-nilai agama dan siap menghadapi tantangan kehidupan.[7] | |
4. | Pengajian Wanita/Ibu-Ibu |
Pengajian ini banyak membahas persoalan khusus dalam agama Islam yang menyangkut peran wanita dan para ibu, seperti haid, kehamilan, nifas, bersuci (menjaga najis), mendidik dan membina anak, melayani dan mengelola keluarga. Disamping memberikan keterampilan beribadah forum pengajian Wanita/ibu-ibu ini juga memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis tentang keputrian yang berguna untuk bekal hidup sehari-hari dan menunjang penghasilan keluarga.[7] | |
5. | Pengajian Lansia |
Para lansia perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat pada usia senja diharapkan umat muslim lebih mendekatkan diri kepada Allah sebagai persiapan menghadap kepada Ilahi dalam keadaan husnul khotimah.[7] | |
6. | Pengajian Umum |
Pengajian umum merupakan forum gabungan antara beberapa warga PAC dan PC LDII. Pengajian ini juga merupakan wadah silaturahim antarwarga LDII untuk membina kerukunan dan kekompakan antar warga. Semua pengajian LDII bersifat terbuka untuk umum, siapapun boleh datang mengikuti setiap pengajian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.[7] |
Aktivitas Pendukung
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bermanfaat, baik untuk masyarakat umum maupun warga organisasi. Dalam bidang pendidikan, LDII mengadakan kursus keorganisasian, pelatihan keterampilan, perkemahan pemuda, dan kegiatan kepramukaan. Di bidang olahraga, LDII aktif menyelenggarakan turnamen dan kompetisi, seperti pencak silat melalui Persinas ASAD (Ampuh Sehat Aman Damai) yang merupakan anggota IPSI dan telah berpartisipasi dalam turnamen tingkat nasional dan internasional.[12] Selain itu, LDII juga mengadakan turnamen sepak bola tingkat nasional untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tahun 1991, 1994, 1996, 2000, dan 2002.[13]
Di bidang kepramukaan, LDII mendirikan Sako Gerakan Pramuka Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) sebagai wadah pengembangan generasi muda.[14][15] Dalam bidang pers, LDII membentuk Nuansa Persada sebagai media komunikasi organisasi.[16] LDII juga peduli terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan melaksanakan uji coba kegiatan Usaha Bersama (UB) yang berbasis di tingkat Pimpinan Cabang (PC) di kecamatan-kecamatan yang tersebar di seluruh Indonesia.[17]
Ajaran
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Sumber Ajaran
LDII menganut ajaran Islam Sunni dengan pemahaman yang sejalan dengan prinsip-prinsip Ahlussunnah wal Jamaah. Sebagai dasar hukum, LDII merujuk pada Al-Qur"an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam serta Ijmak dan Kias sebagai sumber pendukung.[18] Seperti organisasi Islam lainnya, LDII juga mengakui dan menghormati pengamalan fikih dari empat mazhab besar dalam Islam, yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafi"i, dan Hambali. Organisasi ini menghargai perbedaan pendapat di kalangan ulama dari empat mazhab tersebut dan memahami pentingnya mengambil hukum berdasarkan konteks dan situasi yang relevan, asalkan tetap berpegang pada ajaran Al-Qur"an dan Hadis sebagai pedoman utama.[7] Dalam memahami Quran dan Hadis, ulama LDII juga menggunakan ilmu alat seperti nahwu, shorof, badi’, ma’ani, bayan, mantiq, balaghoh, usul fiqih, mustholahul-hadis, dan sebagainya.[19] Untuk memahami arti dan maksud dari ayat-ayat Quran maka para dai, ulama, dan mubaligh telah memiliki kemampuan-kemampuan sebagaimana berikut:
- Ilmu Balaghoh, yaitu ilmu yang dapat membantu untuk memahami dan menentukan mana ayat-ayat yang mansukh (diganti/ralat) dan mana ayat-ayat yang nasikh (gantinya), dan mana ayat-ayat yang merupakan petunjuk larangan (pencegahan).
- Ilmu Asbabun Nuzul, yaitu ilmu yang membahas sebab-musabab turunnya ayat-ayat Quran. Dengan ilmu tersebut dapat diketahui situasi dan kondisi bagaimana dan kapan serta di mana ayat suci Quran diturunkan.
- Ilmu Kalam, yaitu ilmu tauhid yang membicarakan tentang keesaan Allah, sekaligus membicarakan sifat-sifat-Nya.
- Ilmu Qiro’at, yaitu ilmu yang membahas macam-macam bacaan yang telah diterima dari Nabi Muhammad (Qiro’atus Sab’ah).
- Ilmu Tajwid, yaitu ilmu yang membahas cara-cara yang benar dalam membaca Quran.
- Ilmu Wujuh Wan-Nadzair, yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata dalam Quran yang mempunyai arti banyak.
- Ilmu Ghoribil Quran, yaitu ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa atau tidak juga terdapat dalam percakapan sehari-hari.
- Ilmu Ma’rifatul Muhkam Wal Mutasyabih, yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat hukum dan ayat-ayat yang mutasyabihat.
- Ilmu Tanasubi Ayatil Quran, yaitu ilmu yang membahas persesuaian/kaitan antara satu ayat dalam Quran dengan ayat yang sebelum dan sesudahnya.
- Ilmu Amtsalil Quran, yaitu ilmu yang membahas segala perumpamaan atau permisalan.
Metode Pengajaran
LDII mengadopsi metode pengajian tradisional yang kaya akan nilai-nilai keilmuan dan kedalaman pemahaman.[7] Pengajaran ini dilaksanakan oleh guru-guru yang umumnya merupakan alumni dari pondok pesantren kenamaan, seperti Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo, Tebu Ireng di Jombang, Kebarongan di Banyuwangi, Langitan di Tuban, serta Ma"had Darul Hadits di Mekkah, dan lainnya. Sebelum menyampaikan materi kepada jemaat pengajian rutin atau santri-santri di pondok-pondok afiliasi LDII, para guru melakukan kajian bersama, bermusyawarah, dan mempersiapkan materi pelajaran agar tetap sesuai dengan ajaran Al-Qur"an dan Hadis. Proses ini bertujuan untuk menjaga akurasi dan keaslian makna serta penjelasan yang diberikan, sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam penyampaian ajaran Islam.
Pengajaran dilakukan secara langsung kepada murid (bahasa Arab: منقول, translit. manqūl), baik itu dalam hal bacaan, makna per kata, maupun keterangan dari Al-Qur"an dan Hadis. Bacaan Al-Qur"an diajarkan dengan memperhatikan ketentuan tajwid yang benar, agar bacaan sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan. Metode ini menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam dan pengajaran yang jelas, agar setiap peserta pengajian dapat mempraktikkan ajaran Islam dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.[20]
Kontroversi
Aktivitas pengajian rutin yang diselenggarakan oleh masjid-masjid binaan LDII kerap memicu kontroversi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor historis dan politis.[21] Salah satu penyebab utamanya adalah pandangan politik LEMKARI—nama awal LDII—pada masa Orde Baru, yang mendukung dan menjadi bagian dari Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang berhaluan kanan-jauh. Pandangan ini berbeda dengan Muhammadiyah dan NU yang pada masa itu mendukung PPP yang berhaluan Islam. Perbedaan sikap politik ini menciptakan ketegangan dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya, sehingga LEMKARI sering dianggap sebagai "lawan politik."[3][22]
Citra LEMKARI juga turut dipengaruhi oleh sejarah anggota-anggotanya yang banyak berasal dari Islam Djama"ah, sebuah kelompok pengajian yang pernah dinyatakan ilegal oleh Kejaksaan Agung. Kendati para anggota tersebut telah keluar dari kelompok itu, hubungan historis ini kerap digunakan untuk mengaitkan mereka dengan ajaran yang dinyatakan terlarang, sehingga memperburuk citra organisasi.[3] Ironisnya, stigma ini diperkuat oleh propaganda media massa dan sejumlah organisasi Islam konservatif yang bertujuan mendiskreditkan LEMKARI, mengucilkan mantan anggota Islam Djama"ah, dan mempersulit upaya mereka untuk bertobat atau memperbaiki diri.[23]
Selain itu, LDII juga sering dianggap bersifat eksklusif, terutama terkait dengan masjid-masjid binaannya yang aktif mengadakan pengajian. Tuduhan bahwa masjid-masjid tersebut tertutup bagi masyarakat umum dan bahwa bekas sujud orang non-LDII akan dipel telah dibantah oleh berbagai pihak, termasuk peneliti Kementerian Agama. Penelitian tersebut menegaskan bahwa masjid-masjid LDII sebenarnya terbuka untuk umum dan tidak memiliki praktik seperti yang dituduhkan.[21]
Sebagai respons atas tuduhan-tuduhan tersebut, DPP hingga DPD LDII telah memberikan klarifikasi.[24][25][26][27][28][29] Pada 2006, Komisi Fatwa MUI mengeluarkan fatwa yang menegaskan bahwa LDII bukanlah aliran sesat dan bukanlah kelompok takfiri.[30][31][32] Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM, mengakui LDII sebagai organisasi yang legal dan tidak menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.[33][34][35]
Pada 4 Maret 2010, Mahkamah Agung menolak permintaan kasasi terhadap seorang penceramah yang menyebarkan permusuhan terhadap LDII.[36] Mahkamah Agung secara tegas menyatakan perampasan dan pemusnahan terhadap barang bukti berupa buku-buku berisi fitnah terhadap LDII.[37] Selain itu, peneliti senior dari Puslitbang Kehidupan Keagamaan juga membantah rumor-rumor negatif tentang LDII dengan menyatakan bahwa rumor-rumor tersebut adalah cerita fiktif.[21]
Penerimaan
LDII diterima dengan baik oleh masyarakat dan pemerintah, terbukti dari kehadiran Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam Rapimnas dan Munas LDII.[38][39][40][41][42][43] Bahkan pada Rakernas LDII 2018, dua calon presiden RI, Joko Widodo dan Prabowo Subianto hadir untuk memberikan sambutan serta penjabaran visi-misi mereka sebagai calon presiden RI.[44][45][46][47][48] Selain Rapimnas dan Munas, LDII juga mengadakan Sosialisasi Empat Pilar Negara di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri. Sosialisasi yang diselenggarakan bersamaan dengan Penutupan Pengajian Asrama Syarah Asma Allah Al Husna tersebut turut dihadiri oleh Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan yang turut serta menyosialisasikan Empat Pilar.[49][50]
Di kepengurusan MUI tingkat pusat hingga daerah, terdapat beberapa pengurus yang merupakan anggota/warga LDII.[51] Selain itu, LDII juga menjalin hubungan baik dengan badan-badan pemerintahan (seperti Lemhanas dan DKPP),[52][53][54][55][56] MUI,[57][58][59] dan ormas-ormas Islam seperti Muhammadiyah[60][61][62] dan NU.[63][64]
Sebagai ormas sosial-keagamaan, LDII turut berperan dalam pemberdayaan masyarakat, mengadakan pelatihan keterampilan, Focus Group Discussion (FGD), dan pengajian umum.[65][66][67][68][69][70][71][72] Meskipun demikian, masih ada situs web dan kelompok tertentu yang secara terang-terangan menyebarkan fitnah dan hoaks mengenai LDII tanpa melakukan klarifikasi.[23] Hal ini menjadi tantangan yang dihadapi LDII dalam menjaga reputasi sebagai organisasi dakwah yang berlandaskan Al-Qur"an dan Hadis.[73][23]
Struktur dan Tokoh
Struktur
LDII mengadopsi tingkatan organisasi yang mirip dengan Golongan Karya, hal ini tidak terlepas dari kedekatan keduanya di masa lampau.[74] Perinciannya sebagaimana berikut:
Nomor | Nama | Kepanjangan | Kedudukan di Tingkat | Jumlah |
---|---|---|---|---|
1 | DPP | Dewan Pimpinan Pusat | Pusat | 1 |
2 | DPW | Dewan Pimpinan Wilayah | Provinsi | 38 |
3 | DPD | Dewan Pimpinan Daerah | Kabupaten/Kota | 514 |
4 | PC | Pimpinan Cabang | Kecamatan/Subdistrik | 7.094 |
5 | PAC | Pimpinan Anak Cabang | Desa/Kelurahan | 83.447 |
Tokoh Terkenal
Warga LDII yang dikenal oleh khalayak ramai, antara lain:
- Benyamin Sueb, pemeran, pelawak, sutradara dan penyanyi Indonesia.[75]
- Ben Kasyafani, pemeran dan presenter Indonesia.[76]
- Ida Royani, model, pemeran, penyanyi, perancang busana dan politikus Indonesia.[77]
- Didi Petet, aktor dan produser Indonesia.[78]
- Keenan Nasution, musikus dan penyanyi Indonesia.
- Suryo Agung Wibowo, pemain sepak bola dan pelari Indonesia.
- Dikri Yusron, pemain sepak bola Indonesia.
- Budi Sudarsono, pemain dan pelatih sepak bola Indonesia.
- Herry Kiswanto, pemain dan pelatih sepak bola Indonesia.[79]
- Ki Joko Bodo, mantan paranormal dan aktor Indonesia.[80]
Lihat Juga
- Islam di Indonesia
- Majelis Ulama Indonesia
- Nahdatul Ulama
- Muhammadiyah
- Persatuan Islam Tionghoa Indonesia
- Hizbut Tahrir Indonesia
Rujukan
- ^ "Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026". Lembaga Dakwah Islam Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2021-07-15. Diakses tanggal 2023-09-25.
- ^ "DKPP Terima Kunjungan LDII". DKPP RI - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2023-06-16. Diakses tanggal 2025-01-15.
- ^ a b c d author, Faizin (2016). "PERSPEKTIF PEMIKIRAN POLITIK ISLAM: Suatu Analisis Pendahuluan Pemikiran Politik Lembaga Dakwah Islam Indonesia". Al-Qishthu. 14 (1): 83–100. ISSN 1858-1099. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-26. Diakses tanggal 2020-04-09. line feed character di
|title=
pada posisi 81 (bantuan) - ^ a b "Sejarah". www.ldii.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-16. Diakses tanggal 2020-02-22.
- ^ "Sejarah – Pondok Pesantren Walibarokah Kota Kediri" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-22.
- ^ "AD / ART". www.ldii.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-16. Diakses tanggal 2020-02-22.
- ^ a b c d e f g h i j k l "Pengajian di LDII". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-27. Diakses tanggal 2019-03-27.
- ^ Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Palembang menggelar pengajian di Masjid Al Fatah, Palembang, Minggu (26/8/2018). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepahaman dan Syiar Agama Islam.
- ^ Pengajian LDII JAKSEL
- ^ Direktori LDII Pertanyaan No. 22
- ^ "Penggerak Pembina Generus (PPG)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-24. Diakses tanggal 2012-03-27.
- ^ Yuliani. "Hidupkan Tradisi Silat Sekaligus Mengaji ala Persinas Asad". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-02-22.
- ^ Direktori LDII Pertanyaan No. 14
- ^ Hidayati, Rita (2018-12-30). "LDII Bentuk Pramuka Sako Sekawan Persada Nusantara". Jateng Pos. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ "Menpora Menerima Sako Sekawan Persada Nusantara LDII". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-23. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ "Nuansa Persada". www.ldii.or.id (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-16. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ Direktori LDII Pertanyaan No. 15
- ^ _admin (2008-09-19). "Apakah sumber hukum Islam menurut LDII?". Lembaga Dakwah Islam Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-01-16.
- ^ Direktori LDII Pertanyaan No. 19
- ^ Direktori LDII Pertanyaan No. 21
- ^ a b c Wahab, Abdul Jamil, 1970-. Manajemen konflik keagamaan : analisis latar belakang konflik keagamaan aktual. Jakarta: Elex Media Komputindo, PT,. hlm. 167. ISBN 978-602-02-4553-9. OCLC 893328703.
- ^ "Dinamika Lembaga Karyawan Dakwah Islam Indonesia (Lemkari) Di Era Orde Baru 1972—1985". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-23. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ a b c "Islam Jamaah di balik pengadilan media massa : suatu analisis mengenai pembunuhan karakter terhadap... - Catalogue | National Library of Australia". catalogue.nla.gov.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-01-15.
- ^ Klarifikasi LDII di Diarsipkan 2019-03-27 di Wayback Machine. Kota Langsa, Aceh
- ^ Klarifikasi Kebenaran LDII oleh DPD LDII Kota Surabaya
- ^ Klarifikasi DPD LDII Kabupaten Bima
- ^ "DPD LDII Rohil klarifikasi..." Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-27. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ "LDII Bukan Aliran Sesat!". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-26. Diakses tanggal 2019-03-26.
- ^ Untuk FAQ, bisa diakses melalui pranala ini Diarsipkan 2019-03-26 di Wayback Machine.
- ^ "LDII BUKAN ALIRAN SESAT". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-13. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ LDII Bukan Terusan Islam Jamaah
- ^ "MUI Tegaskan LDII Bukan Aliran Sesat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-11. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ "Surat Keterangan Terdaftar - LDII" (PDF). Kementerian Dalam Negeri. Oktober 2017. Diakses tanggal 27 Maret 2019.
- ^ "Salinan SK KEMENKUMHAM". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-24. Diakses tanggal 2019-03-26.
- ^ "eHibahBansos :: Lembaga". ehibahbansosdki.jakarta.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-23. Diakses tanggal 2020-07-14.
- ^ "Putusan Mahkamah Agung Nomor 2312 K/PID/2009 Tahun 2009". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-27. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ 3. Menyatakan barang bukti berupa:
- 1(satu) buah kaset rekaman pembicaraan antara M.Jamil Dewan (RRI Tanjung Pinang) dengan Terdakwa Drs.Hajarullah Aswad ;
- 5 (lima) buku (copy) berjudul:
a. Cipta Selekta Aliran Sempalan di Indonesia ;
b. Bahaya Islam Jamaah Lemkari LDII ;
c. Kupas tuntas Kesesatan dan Kebohongan LDII ;
d. Sebuah aliran sesat Khawarij gaya baru ;
e. Aliran dan faham sesat di Indonesia ;
Semuanya dirampas untuk dimusnahkan ; - ^ Hadiri Munas LDII, Presiden Jokowi: Menjadi Indonesia Berarti Junjung Tinggi Toleransi
- ^ Jokowi "Terbius" Tayangan Gerakan Menghormati Guru di Munas LDII
- ^ Munas ke-8 LDII, Gerakan Hormati Guru Hingga Semangat Go Green
- ^ "Dibuka Menag, Munas LDII Akan Dihadiri Presiden Jokowi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-23. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ "Nasional - Pagi ini, Jokowi Hadiri Munas VIII LDII". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-27. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ Hadir di Munas LDII, Jokowi: Pembangunan Tidak Lagi Jawasentris tapi Indonesiasentris
- ^ Hal yang sama juga terjadi pada Munas LDII 2013 jelang pemilihan presiden RI ke-3
- ^ Beda Jokowi dan Prabowo saat di Rakernas LDII
- ^ Jokowi: Saudara Saya Banyak di LDII
- ^ 5 Pernyataan Kontroversial Prabowo saat Pidato di Rakernas LDII
- ^ Seperti Jokowi, Prabowo Diberi Buku Pedoman Ibadah di Rakernas LDII
- ^ Ketua MPR Zulkifli Hasan Sosialisasi Empat Pilar di Ponpes Walibarokah
- ^ Warga LDII Antusias Sambut Ketua MPR di Ponpes Wali Barokah
- ^ "Warga LDII Diangkat Sebagai Pengurus MUI Jayapura". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-27. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ Jokowi Gelar Pertemuan dengan Pengurus LDII di Istana Merdeka
- ^ "Apresiasi LDII Manfaatkan Energi Terbarukan Di Pesantren". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-17. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ LDII Silaturahmi ke Istana Negara
- ^ "Presiden Undang LDII dan NU ke Istana". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-27. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ "Kementerian Agama Hadiri Pelantikan DPD LDII Bontang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-04. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ MUI Klarifikasi Label Sesat LDII
- ^ Pengurus DPD LDII Kota Bekasi Sambangi Kantor MUI Kota Bekasi
- ^ Ketua MUI Sulsel Hadiri Pengajian Akbar LDII
- ^ Perlu Kemitraan NU, Muhammadiyah, dan LDII
- ^ Saad Ibrahim: Muhammadiyah Bermanfaat untuk NU, LDII, Al Irsyad...
- ^ "Gayeng Muhammadiyah, NU, dan LDII Banyuwangi Gelar Dialog Publik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-23. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ PWNU dan LDII Sumut Jalin Kerjasama
- ^ PBNU & LDII Teken MoU Cegah Radikalisme
- ^ "FGD: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-16. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ LDII Gelar FGD Bahas Peluang UKM Bagi Pertumbuhan Ekonomi
- ^ "LDII Edukasi Masyarakat dengan Informasi Pengobatan Herbal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-24. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ LDII Dorong Model Pengembangan Pendidikan Berkarakter
- ^ "Lembaga Dakwah Islam sosialisasikan kerukunan umat beragama". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-27. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ "Jelang Munas, DPW LDII NTB dan MUI NTB Gelar FGD Wisata Halal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-27. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ Melalui Pengajian Akbar, LDII Ajak Umat Tertib Sosial
- ^ "Ketua MUI Pekanbaru Isi Tausiah di Pengajian LDII". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-03. Diakses tanggal 2020-02-23.
- ^ "LDII dan Tuduhan-Tuduhan Itu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-26. Diakses tanggal 2019-03-26.
- ^ "Struktur Organisasi". www.ldii.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-16. Diakses tanggal 2020-02-22.
- ^ LINES TALK: BENYAMIN SUEB: "PAS GW MABUK LU BIARIN, GILIRAN GW NGAJI LU TIMPUKIN !!", diakses tanggal 2023-09-26
- ^ "Ben Kasyafani Aktif di LDII". www.viva.co.id. 2012-09-11. Diakses tanggal 2023-09-26.
- ^ IDA ROYANI KETEMU JOKOWI BANGGA JADI WARGA LDII.“GW LDII SO WHAT GITU LOH⁉️” #ldii #podcast #ldiitv, diakses tanggal 2023-09-26
- ^ Lines, Redaksi (2021-09-18). "Mengenang Didi Petet dalam Sejarah LDII Tabanan". Lines Indonesia. Diakses tanggal 2023-09-26.
- ^ LDII TV (2024-06-15), Kisah Perjalanan Herry Kiswanto Ex Pemain Timnas Indonesia, diakses tanggal 2025-01-15
- ^ Okezone (2022-11-22). "Cerita Ki Joko Bodo Sebelum Meninggal Dunia, Sempat Jadi Pemandu Wisata Rohani : Okezone Economy". https://economy.okezone.com/. Diakses tanggal 2023-09-26. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan)
Pranala Luar
- (Indonesia) Situs web resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia
- (Indonesia) LDII.TV
- (Indonesia) Situs web resmi PB Persinas Asad
- (Indonesia) Situs web resmi Sako SPN