Lompat ke isi

Leang Bulu Sumi

Koordinat: 4°54′58″S 119°38′42″E / 4.9160280°S 119.6450280°E / -4.9160280; 119.6450280
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Leang Bulu Sumi
Gua Bulu Sumi
LokasiJl. Sumpang Bita, Kampung Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia
Koordinat04°42'09.0" LS 119°36'10.0" BT[1]
Geologikarst / batu kapur / batu gamping tipe Formasi Tonasa
Situs Leang Bulu Sumi
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Cagar budaya Indonesia
PeringkatKabupaten/Kota
KategoriSitus
No. RegnasKB005119
Lokasi
keberadaan
Jl. Sumpang Bita, Kampung Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia
No. SKNo. SK : Nomor 727 Tahun 2019
Tanggal SK7 November 2019
Pemilik Indonesia
PengelolaKolaboratif antara Balai TN Babul, Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan & Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX/Sulawesi Selatan dan Tenggara
Koordinat4°54′58″S 119°38′42″E / 4.9160280°S 119.6450280°E / -4.9160280; 119.6450280

Leang Bulu Sumi (Bugis: ᨒᨙᨕ ᨅᨘᨒᨘ ᨔᨘᨆᨗ, translit. Léang Bulu Sumi, har. 'Gua Gunung Kumis') atau Gua Bulu Sumi adalah situs arkeologi berupa gua prasejarah yang terletak di dalam kawasan kompleks Taman Prasejarah Sumpang Bita, gugusan bukit Bulu Bita, Cagar Alam Bulusaraung, Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Secara administratif, gua ini terletak di wilayah Kampung Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia. Gua ini termasuk gua tipe kekar lembaran dengan bentuk ruang gua yang horizontal. Mulut gua menghadap ke arah barat laut. Berukuran lebar 8,82 meter dan kedalaman gua 10,15 meter. komponen seperti pilar, stalaktit dan stalagmit juga bisa dijumpai di gua ini. Nampaknya proses karstifikasi sangat sedikit terlihat baik di bagian depan maupun bagian dalam gua. Permukaan lantai gua relatif datar di bagian depan dengan struktur tanah yang halus. Namun permukaan lantainya kemudian semakin meninggi dibagian lorong dalam gua. Kondisi permukaan dinding bagian dalam gua cenderung ditumbuhi lumut, sementara bagian depan gua hampir tidak ditemukan. Hal ini disebabkan bagian dalam relatif lebih lembab dibanding bagian depan gua. Intensitas cahaya bagian depan gua relatif terang dan semakin kedalam semakin temaram. Sirkulasi udara dalam gua cukup bagus karena bagian depan mulut gua cenderung terbuka. Tinggalan arkeologi yang ditemukan berupa lukisan dinding, artefak batu, fragmen gerabah dan cangkang moluska. Lukisan dinding berupa cap tangan berjumlah 2 buah ditemukan pada dinding gua. Keseluruhan lukisan berwarna merah yang dibuat dengan tehnik cetak semprot. Artefak batu, fragmen gerabah dan cangkang moluska ditemukan tersebar dari dalam lantai gua terutama bagian mulut gua hingga pelataran gua.[2][1][3]

Upaya pelestarian

[sunting | sunting sumber]

Dalam rangka pelestarian situs Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX/Sulselra pada tahun 1982 waktu itu masih bernama Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulselra telah melakukan pendataan situs di Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Dari hasil pendataan terungkap temuan arkeologis berupa lukisan dinding gua, cangkang moluska, fragmen gerabah polos, dan berhias serta fragmen tulang dan gigi manusia. Hasil pendataan ini ditindaklanjuti dengan kegiatan ekskavasi penyelamatan pada tahun 1984, kegiatan ini melibatkan mahasiswa Jurusan Arkeologi Universitas Hasanuddin. Kegiatan lainnya berupa studi konservasi pada tahun 1985 dan dilanjutkan pada tahun 1986. Situs ini telah menarik minat beberapa mahasiswa jurusan Arkeologi Unhas sebagai obyek penelitian untuk penulisan skripsi. Guna memberikan kenyamanan bagi para pengunjung maka lokasi ini telah ditata sedemikian rupa dengan penataan lingkungan dan taman serta telah disediakan beberapa fasilitas umum berupa ruang informasi, toilet serta tangga dari semen yang memudahkan pengunjung untuk mencapai kedua gua tersebut.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Tim Direktori Maros-Pangkep (2007). Direktori Potensi Wisata Budaya Di Kawasan Karst Maros-Pangkep Sulawesi Selatan Indonesia (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar. hlm. 27. ISBN 978-979-17021-0-2. 
  2. ^ Pusdatin Kemendikbudristek (2022). "Leang Bulu Sumi". budaya-data.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 20 Agustus 2024. 
  3. ^ Ahmad, Amran; A. Siady Hamzah (2016). Database Karst Sulawesi Selatan 2016 (PDF). Makassar: Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 45. 
  4. ^ Purnamasari, Anggi (8 Januari 2017). "Taman Prasejarah Sumpang Bita". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 25 Agustus 2024.