Lompat ke isi

Klirong, Kebumen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Klirong
Kantor Kecamatan Klirong Kebumen
Kantor Kecamatan Klirong Kebumen
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
Pemerintahan
 • CamatH.Ibnu Hendriawan,S.Ip,MM
Populasi
 • Total59,651 Jiwa (SP 2.010) jiwa
Kode Kemendagri33.05.05 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3305050 Edit nilai pada Wikidata
Luas68,4 km²
Kepadatan867 jiwa/km²
Desa/kelurahan24
Peta
PetaKoordinat: 7°43′34″S 109°38′20″E / 7.72611°S 109.63889°E / -7.72611; 109.63889

Klirong (bahasa Jawa: ꦏ꧀ꦭꦶꦫꦺꦴꦁ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pada masa Kolonial Hindia Belanda Klirong bukan bagian dari Kabupaten Kebumen melainkan Kabupaten Karanganyar yang telah dibubarkan, dulu Klirong dikenal sebagai pusat kerajinan sabut kelapa dan pembuatan tahu.[butuh rujukan]

Letak Kecamatan Klirong berada di sebelah selatan Kota Kebumen. Jarak Kecamatan Klirong dari Kota Kebumen adalah 10 kilometer melalui Desa Kaliwungu. Luas wilayahnya 68,4 km², dan jumlah penduduknya 59.651 jiwa (laki-laki - jiwa, perempuan - jiwa). [butuh rujukan]

Kecamatan Klirong terdiri atas 24 desa, 107 RW, dan 318 RT. Pusat pemerintahan Kecamatan Klirong berada di Desa Klegenwonosari. [butuh rujukan]

Kecamatan ini terkenal dengan produksi Home Industry berupa genteng Sokka bersama empat kecamatan lain yaitu Kecamatan Sruweng, Pejagoan, Adimulyo dan Kutowinangun. Desa-desa yang cukup signifikan di antaranya Desa Klirong, Desa Klegenwonosari, Desa Dorowati, Desa Jerukagung, Desa Jatimalang, dan Desa Bumiharjo.[butuh rujukan]

Desa/kelurahan

[sunting | sunting sumber]

Batas-batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]
  1. Sebelah Barat: Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Sruweng
  2. Sebelah Timur: Kecamatan Kebumen dan Kecamatan Buluspesantren
  3. Sebelah Utara: Kecamatan Pejagoan
  4. Sebelah Selatan: Samudra Hindia

Kecamatan Klirong memiliki geografi berupa dataran rendah dan wilayah pesisir. Kecamatan Klirong yang berbatasan dengan Samudra Hindia memiliki wilayah pesisir atau pantai sepanjang sekira 4,5 kilometer yang mencangkup dua desa yakni Desa Jogosimo dan Desa Tanggulangin. Ketinggian rata-rata Kecamatan Klirong adalah 18 meter di atas permukaan air laut. Kecamatan Klirong memiliki sejumlah sungai diantaranya Sungai Luk Ulo, Sungai Aren, Sungai Sentul, Sungai Kathing, Sungai Kaliwungu dan Sungai Kedawung. Pesisir Kecamatan Klirong sebagian besar merupakan Muara Sungai Luk Ulo.[butuh rujukan]

Penggunaan Lahan

[sunting | sunting sumber]

Penggunaan lahan di Kecamatan Klirong umumnya digunakan sebagai lahan persawahan terutama di wilayah utara. Sementara semakin ke selatan atau pesisir, lahan yang mengandung lebih banyak pasir digunakan untuk pertanian palawija dan sentra buah serta sayur mayur. Sebagian besar lahan perswahan di Kecamatan Klirong merupakan jenis sawah irigasi dari Waduk Wadaslintang, Waduk Sempor mapun Sungai Luk Ulo. Wilayah pesisir merupakan lahan basah berupa muara yang didominasi rawa-rawa. Hasil bumi Kecamatan Klirong berupa padi, sayur-mayur, buah buahan, palawija, dan nira kelapa.[butuh rujukan]

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Transportasi di Kecamatan Klirong berupa angkutan kota berupa bus kecil yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Klirong dengan pusat Kabupaten Kebumen. Kecamatan Klirong merupakan kecamatan yang dilintasi ruas vital yang saling terhubung. Diantaranya ruas jalan raya Soka - Petanahan yang menghubungkan pusat Kota Kebumen dengan wilayah pesisir Kabupaten Kebumen serta melintasi pusat pusat keramaian di Kecamatan Klirong. Kemudian di bagian utara Kecamatan Klirong dilintasi oleh ruas jalan nasional atau Jalan Lingkar Selatan Kebumen yang menghubungakn sejumlah kota di Pulau Jawa. Sementara di bagian pesisir terdapat jalan alternatif jalan lintas selatan (JLS) pulau jawa dan juga jalan Daendels. Kedua ruas jalan tersebut menghubungkan sejumlah kota di jawa bagian selatan seperti Kabupaten Purworejo, Kabupaten Cilacap, Kota Yogyakarta dan lainnya.[butuh rujukan]

Sebagian besar penduduk Kecamatan Klirong berprofesi sebagai nelayan, penambang pasir, perajin genteng, petani, buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Klirong memeluk agama Islam dan sedikit yang beragama Kristen. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama[butuh rujukan]

Sekolah Menengah

[sunting | sunting sumber]

Beberapa sekolah menengah negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Klirong adalah sebagai berikut:[butuh rujukan]

  1. SMAN 1 Klirong
  2. SMK Ma'arif 9 Klirong
  3. MA Al Islah Klirong
  4. SMPN 1 Klirong
  5. SMP PGRI Klirong
  6. SMP Ma'arif 3 Klirong
  7. MTs N 1 Klirong
  8. MTs Al Islah Dorowati
  9. MTs Diponegoro Tambakprogaten
  10. MTs Mafatikhul Huda Jogosimo
  11. Taman Dewasa Klirong

Sarana Publik

[sunting | sunting sumber]

Sarana publik di Kecamatan Klirong cukup bagus dengan adanya pasar tradisonal, langgar, masjid yang mendukung serta fasilitas kesehatan. Berikut sejumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Klirong:[butuh rujukan]

  1. Pasar Dorowati di Desa Dorowati
  2. Pasar Klegenwonosari di Desa Klegenwonosari
  3. Pasar Jogosimo di Desa Jogosimo
  4. Pasar Sitirejo di Desa Sitirejo
  5. Puskesmas Klirong I di Desa Bendogarap
  6. Puskesmas Klirong II Klirong
  7. Kantor Pos Klirong di Desa Klirong
  8. TPI Tanggulangin di Desa Tanggulangin
  9. Pasar Bendogarap di Desa Bendogarap
  10. Koramil di Desa Klegenwonosari

Pariwisata & Sosial Budaya

[sunting | sunting sumber]

Tempat wisata di Kecamatan Klirong belum setenar wilayah pesisir Kebumen lainnya. Namun terdapat tempat-tempat menarik yang patut dikunjungi. Kecamatan Klirong juga terkenal dengan indrustri Genteng Sokka. Berikut tempat wisata dan sentra kerajinan yang ada di Kecamatan Klirong[butuh rujukan]

1. Pantai Tanggulangin

Pantai Tanggulangin berada di Desa Tanggulangin. Pantai ini tidak seperti pantai pada umumnya. Pantai Tanggulangin lebih terlihat sebagai laguna atau rawa. Tak ada ombak besar karena tepat berada di Muara Sungai Luk Ulo. Diisni terdapat kampung nelayan nan melegenda, kebun kebun palawija dan buah-buah. Dan yang fenomenal adalah adanya sebuah Mercusuar yang tinggi menjulang.[butuh rujukan]

2. Muara Luk Ulo

Muara Luk Ulo berada di Desa Tanggulangin. Tempat ini merupakan sebuah pemancingan populer di Kebumen. Banyak pemancing dari luar maupun dalam daerah Kebumen untuk memancing di kawasan ini. Selain itu pemandangannya juga tak kalah indah. Lebarnya sungai Luk Ulo yang tenang serta angin sepoi khas pesisir akan menemani pemancing. Ditambah lagi aktivitas nelayan serta penggembala akan menambah indah suasana.[butuh rujukan]

3. Gerabah Gebangsari

Kerajinan Gerabah Gebangsari merupakan kerajinan khas dan melegenda yang umum dijumpai di Desa Gebangsari. Gerabah di Desa Gebangsari masih dibuat secara turun-temurunoleh penduduk lokal dan masih bertahan hingga sekarang. Konsistensi dalam proses pembuatnnya membuat gerabah dari desa ini terkenal memiliki kualitas gerabah yang baik.[butuh rujukan]

4. Sabut Kelapa Pandan Lor

Kerajinan Sabut Kelapa merupakan salah satu keunggulan Kecamatan Klirong. Sentra kerajinan sabut kelapa ini berada di Desa Pandanlor. Sabut kelapa yang melimpah di pesisir Kecamatan Klirong dimanfaatkan dan didaur ulang menjadi berbagai kerajinan yang bernilai ekomoni serta seni. Salah satu hasil kerajinan dari limbah buah kelapa tersebut adalah keset dan kasur.[butuh rujukan]