Kereta rel listrik BN-Holec AC
KRL BN-Holec AC | |
---|---|
Beroperasi | Sementara tidak beroperasi |
Produsen | PT INKA Woojin Industrial Systems, Korea Selatan |
Mulai beroperasi | 2014-2015 (Tidak Beroperasi Sementara)
2015-2020 (Rencana beroperasi di Daop 6 YK) 2021-sekarang (Emergency train Covid 19) 2022-sekarang (Separuh unit KRL ini dijadikan restoran "Bogowonto Resto Train") |
Tanggal rehabilitasi | 2013-2014 |
Jml. sudah diproduksi | 24 unit (3 set) |
Formasi | 8 kereta per set |
Nomor armada | K3 1 96 03-K3 1 01 03 |
Operator | PT KAI Commuter Jabodetabek |
Jalur dilayani | KA Commuter Jabodetabek |
Data teknis | |
Konstruksi bodi | Stainless Steel |
Panjang kereta | 20.000 mm |
Lebar | 3.180 mm |
Tinggi | 3.460 mm |
Pintu | 3 pintu di setiap sisi |
Kelajuan maksimum | 110-120 km/jam |
Sistem traksi | VVVF-IGBT |
Transmisi | Static Inverter (SIV) |
Sistem pembangkit | Listrik Aliran Atas (LAA) |
Elektrifikasi | 1.500 V DC |
Penangkap arus | Pantograf |
Abar | Electropneumatic Brake |
Sistem keselamatan | TMS dan Deadman Control |
Alat perangkai | Automatic tight locked coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour |
Lebar sepur | 1067 |
Kereta rel listrik BN-Holec AC adalah kereta rel listrik AC yang dioperasikan di lintas Jabodetabek. KRL ini diproduksi oleh PT INKA Madiun sebagai hasil refurbishment (rehabilitasi) dari KRL non-AC dengan komponen dari Woojin Industrial Systems, Korea Selatan dan PT Len Industri/industri Kereta Api (Persero).[1] KRL ini beroperasi pada tahun 2014 hingga tahun 2015 di mana akhirnya KRL ini ditarik ke PT INKA untuk menjalani perbaikan, meskipun belum beroperasi lagi hingga saat ini. KRL ini menggantikan Kereta Rel Listrik Indonesia (KRL-I) yang dikenal sering mengalami masalah.
KRL ini menggunakan sistem propulsi VVVF-IGBT, dan 3 unit AC per unit keretanya.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]KRL Holec AC ini sejatinya bukanlah barang ataupun jenis baru. Dahulu, KRL ini dikenal sebagai KRL dengan frekuensi gangguan paling sering terjadi. Namun, saat ini wujud aslinya sudah tidak lalu-lalang di lintas Jabodetabek (semua telah dirucat di Purwakarta). Selain dimanfaatkan menjadi kereta rel diesel elektrik, sejak tahun 2014 lahirlah KRL Holec AC yang direhab oleh PT INKA, Madiun ini dan turut meramaikan tipe-tipe KRL di Indonesia.
Penyehatan kembali (refurbishment) KRL non-AC ini antara lain dengan mencangkokkan komponen atau instrumen dari perusahaan Woojin Industrial Systems, Co., Ltd. Korea Selatan dan PT Len Industri (Persero). Selain itu, penyehatan ini juga meliputi penambahan perangkat AC dengan model serupa pada kereta penumpang konvensional produksi INKA, mengubah bentuk wajah kabin masinis menjadi seperti KRDE yang digunakan oleh kereta api Prambanan Ekspres, membenahi tempat duduk penumpang menjadi seperti yang ada dalam KRL KfW, dan menghilangkan kabin masinis pada dua dari delapan kereta dalam satu rangkaian, menjadikan rangkaian ini 1 rangkaian kereta utuh, bukan dua rangkaian 4 kereta yang digabung menjadi 1 rangkaian 8 kereta.
Hasilnya, ada 3 rangkaian yang siap beroperasi sejak tanggal 29 Maret 2014. Meskipun KRL ini tidak lagi mengusung komponen dari BN-Bombardier dan Holec Ridderkerk, bahkan dengan komponen dari Woojin sekalipun, KRL ini tetap disebut sebagai KRL Holec AC, bukan "KRL Woojin". Seluruh kereta yang digunakan untuk KRL Holec AC ini berasal dari rangkaian KRL Holec generasi kedua, keluaran tahun 1996-2001.
Pada awalnya, KRL ini beroperasi di lintas Duri-Tangerang, pp. TS1 beroperasi pada tanggal 29 Maret 2014, TS2 beroperasi sejak tanggal 9 April 2014, dan TS3 beroperasi sejak tanggal 4 Mei 2014. Tak menutup kemungkinan jika KRL ini dapat beroperasi mengelilingi Jabodetabek, meskipun pada akhirnya KRL ini lebih sering berdinas di jalur Tangerang.
Karena beberapa masalah teknis, KRL ini dan KRL KfW sempat ditarik ke PT INKA untuk diperbaiki, tetapi untuk KRL BN-Holec AC, rangkaiannya sudah diletakkan di PT INKA layaknya KRL lain yang afkir di Stasiun Cikaum alias sudah diletakkan di tanah, bedanya hanya bogie yang masih terpasang disetiap rangkaiannya.
Direncanakan KRL ini akan dioperasikan di lintas Yogyakarta-Solo. Namun kasus Covid-19 meningkat, kereta ini diubah menjadi kereta emergency dan sedikit dari unit KRL ini dijadikan restaurant "Bogowonto Resto Train" di tengah Kota Madiun.
Daftar rangkaian[1]
[sunting | sunting sumber]Semua trainset di bawah terdiri atas 8 kereta. Berikut ini daftar nomor kereta KRL Holec AC:
- TS1: K3 1 00 07 - K3 1 97 12 - K3 1 97 06 - K3 1 97 13 - K3 1 97 37 - K3 1 00 08 - K3 1 97 04 - K3 1 97 09
- TS2: K3 1 97 11 - K3 1 97 08 - K3 1 97 10 - K3 1 97 07 - K3 1 96 16 - K3 1 96 11 - K3 1 01 01 - K3 1 98 06
- TS3: K3 1 99 08 - K3 1 98 05 - K3 1 99 05 - K3 1 96 03 - K3 1 97 02 - K3 1 97 14 - K3 1 96 09 - K3 1 01 03
Catatan:
- Nomor lama rangkaian TS1: KL3-2000208, KL3-97233, KL3-97231, KL3-97234, KL3-97250, KL3-2000207, KL3-97229, KL3-97246.
- Nomor lama rangkaian TS2: KL3-97248, KL3-97245, KL3-97247, KL3-97232, KL3-96216, KL3-96215, KL3-2000201, KL3-98210.
- Nomor lama rangkaian TS3: KL3-99210, KL3-98209, KL3-99207, KL3-96204, KL3-97226, KL3-97235, KL3-96213, KL3-2001208.
- Separuh dari unit KRL ini (K3 1 97 11 & K3 1 01 03) dijadikan restaurant "Bogowonto Resto"
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
KRL Holec AC (TS2) di Stasiun Tangerang
-
KRL Holec AC (TS2) saat test run ( Uji coba )
Referensi
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs web resmi KRL Diarsipkan 2021-04-13 di Wayback Machine.